Senin, 08 Agustus 2011

Dilarang Membuat Kerusakan di Bumi

Berbagai kerusakan di Bumi terus berlangsung , baik karena ulah orang perorang sampai yang terorganisir mengatas namakan kelompok, atau kepentingan industri yang dibiarkan oleh Negara. Perorangan malah dilakukan oleh kaum tedidik, sebagai contoh mahasiswa yang merusak  kampus dimana mereka mendapatkan ilmu. Atau penonton sepakbola yang karena kesebelasan kesayangannya kalah serta merta membakar  bangku, atau merusak kendaraan yang diparkir dan tidak punya dosa apa-apa.
Allah SWT berfirman didaalam Al Qur'an, surat Al -A'raf 56 : "Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi , sesuadah (Allah) memperbaikinya."
" Dan diantara manusia ada orang yang ucapannya tentang kehidupan dunia menarik hatimu, dan dipersaksikannya kepada Allah ( atas kebenaran) isi hatinya, apadahal ia adalah penentang yangpaling keras. Dan apabilaia berpaling (dari kamu), ia berjalan di bumi untuk mengadakan kerusakan kepadanya, dan merusak tanam-tanaman dan binatang ternak, dan Allah tidak menyukai kerusakan." (Al-Baqara:h 204-205). Berbagai argumen atau dalih dikemukakan sebagai upaya untuk memakmurkan negeri, namun hasilnya tidak dinikmati oleh masyarakat sekitar. Saksikan sisa-sisa galian tambang diaman-mana, saksikan hutan yang dibabat dengan ilegal logging, saksikan kerusakan di Free-Port! Masyarakat disekitarnya tetap dalam kemiskinan.
"Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa barangsiapa yang  membunuh seorang  manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah mebunuh seluruh  ummat manusia (Al-Maidah:32).
Berbagai ayat diatas  sangat jelas bawa Allah SWT  melarang manusia membuat kerusakan di bumi dalam bentuk apapun, merusak disamakan dengan perbuatan membunuh.
Allah SWT yang menciptakan Alam Semesta , termasuk manusia , binatang ternak , pohon-pohon yang ada di hutan, tambang yang ada didalam perut bumi,  Allah SWT mempunyai hak mutlak. Manusia adalah makhluk yang secara hukum sama dengan makhluk lainnya, hanya diberi kepercayaan sebagai Khalifah fil Ardhi , mestinya memelihara dan menjaga kelestarian dan bukan merusaknya.
"Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu ) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia  memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran (Al -Nahl:90 ) . Ayat ituselalu dikuamandangkan Chatib setiap  salat Jum'at, berarti 4 x seminggu.
Semoga kita semua , khususnya para pemuda dan generasi yang akan membawa estafet  kepemimpinan dan kehidupan  menyadari  pentingnya rasa menyayangi dan memelihara, dan bukan sebaliknya malah merusaknya. (disarikan dari Fatwa-Fatwa ulama terkemuka tentang Tindak kekerasan, Syekh Muhammad bin Husai bin Sa'id, Alu Sufran al-Qahthani, 1432 H.
Mari kita laksanakan dan budayakan Islam yang Rahmatan lil Alamin, mulai dari diri kita masing-masing, keluarga dan masyarakat !
Gerakan Mengaji Magrib perlu dilaksanakan secara nyata, oleh karena itu kita menghimbau agar sarana media elektronik, TV pada saat  menjelang Magrib dan waktu Magrib tidak menayangkan film kartun, sinetron dan sejenisnya sebagai tanggung jawab dalam membina moral bangsa Indonsia yang kita cintai bersama. Pemerintah melalui jalur Kementrian Informasi , Pendidikan , Agama dan Budaya agar bersinkronisasi  dalam upaya mencapai Negara Indonesia yang Adil, Makmur dan Di Ridhoi Allah SWT.

Tidak ada komentar: