Berbagai kerusakan di Bumi terus berlangsung , baik karena ulah orang
perorang sampai yang terorganisir mengatas namakan kelompok, atau
kepentingan industri yang dibiarkan oleh Negara. Perorangan malah
dilakukan oleh kaum tedidik, sebagai contoh mahasiswa yang merusak
kampus dimana mereka mendapatkan ilmu. Atau penonton sepakbola yang
karena kesebelasan kesayangannya kalah serta merta membakar bangku,
atau merusak kendaraan yang diparkir dan tidak punya dosa apa-apa.
Allah SWT berfirman didaalam Al Qur'an, surat Al -A'raf 56 : "Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi , sesuadah (Allah) memperbaikinya."
" Dan diantara manusia ada orang yang ucapannya tentang kehidupan
dunia menarik hatimu, dan dipersaksikannya kepada Allah ( atas
kebenaran) isi hatinya, apadahal ia adalah penentang yangpaling keras.
Dan apabilaia berpaling (dari kamu), ia berjalan di bumi untuk
mengadakan kerusakan kepadanya, dan merusak tanam-tanaman dan binatang
ternak, dan Allah tidak menyukai kerusakan." (Al-Baqara:h 204-205).
Berbagai argumen atau dalih dikemukakan sebagai upaya untuk memakmurkan
negeri, namun hasilnya tidak dinikmati oleh masyarakat sekitar. Saksikan
sisa-sisa galian tambang diaman-mana, saksikan hutan yang dibabat
dengan ilegal logging, saksikan kerusakan di Free-Port! Masyarakat
disekitarnya tetap dalam kemiskinan.
"Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu
hukum) bagi Bani Israil, bahwa barangsiapa yang membunuh seorang
manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena
membuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah mebunuh
seluruh ummat manusia (Al-Maidah:32).
Berbagai ayat diatas sangat jelas bawa Allah SWT melarang manusia
membuat kerusakan di bumi dalam bentuk apapun, merusak disamakan dengan
perbuatan membunuh.
Allah SWT yang menciptakan Alam Semesta , termasuk manusia , binatang
ternak , pohon-pohon yang ada di hutan, tambang yang ada didalam perut
bumi, Allah SWT mempunyai hak mutlak. Manusia adalah makhluk yang
secara hukum sama dengan makhluk lainnya, hanya diberi kepercayaan
sebagai Khalifah fil Ardhi , mestinya memelihara dan menjaga kelestarian
dan bukan merusaknya.
"Sesungguhnya Allah menyuruh
(kamu ) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat,
dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan.
Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran (Al
-Nahl:90 ) . Ayat ituselalu dikuamandangkan Chatib setiap salat
Jum'at, berarti 4 x seminggu.
Semoga kita semua , khususnya para pemuda dan generasi yang akan
membawa estafet kepemimpinan dan kehidupan menyadari pentingnya rasa
menyayangi dan memelihara, dan bukan sebaliknya malah merusaknya.
(disarikan dari Fatwa-Fatwa ulama terkemuka tentang Tindak kekerasan,
Syekh Muhammad bin Husai bin Sa'id, Alu Sufran al-Qahthani, 1432 H.
Mari kita laksanakan dan budayakan Islam yang Rahmatan lil Alamin, mulai dari diri kita masing-masing, keluarga dan masyarakat !
Gerakan Mengaji Magrib perlu dilaksanakan secara nyata, oleh karena
itu kita menghimbau agar sarana media elektronik, TV pada saat
menjelang Magrib dan waktu Magrib tidak menayangkan film kartun,
sinetron dan sejenisnya sebagai tanggung jawab dalam membina moral
bangsa Indonsia yang kita cintai bersama. Pemerintah melalui jalur
Kementrian Informasi , Pendidikan , Agama dan Budaya agar
bersinkronisasi dalam upaya mencapai Negara Indonesia yang Adil, Makmur
dan Di Ridhoi Allah SWT.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar