Rabu, 13 Juli 2011

Prosedur Pemberian Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi

Prosedur Pemberian Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi


Latar Belakang
IUP Operasi Produksi adalah Izin yang diberikan untuk kegiatan konstruksi, penambangan, pengolahan dan pemurnian, serta pengangkutan dan penjualan dalam rangka pertambangan. IUP tipe ini diberikan kepada badan usaha, koperasi atau perseorangan sebagai peningkatan dari kegiatan eksplorasi. Pasal 46 UU No. 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (“UU Minerba”) mengatur bahwa setiap pemegang IUP Eksplorasi dijamin untuk memperoleh IUP Operasi Produksi sebagai kelanjutan kegiatan usaha pertambangannya. Jaminan dari pemerintah ini hanya akan berlaku dalam hal pemegang IUP Eksplorasi memenuhi seluruh kewajibannya sebagaimana yang diatur dalam IUP Eksplorasi. IUP Operasi Produksi dapat diberikan kepada badan usaha, koperasi, atau perseoranga
n atas hasil pelelangan WIUP mineral logam atau batubara yang telah mempunyai data hasil kajian studi kelayakan.
Jangka Waktu IUP Operasi Produksi
Dapat diberikan untuk jangka waktu 20 tahun, dan dapat diperpanjang 2 kali masing-masing selama 10 tahun, untuk pertambangan mineral logam. Sedangkan untuk pertambangan mineral bukan logam, dapat diberikan untuk jangka waktu IUP selama 10 tahun, dan dapat diperpanjang 2 kali masing-masing selama 5 tahun. Untuk pertambangan batuan, diberikan jangka waktu paling lama 5 tahun dan paling lama 20 tahun untuk pertambangan batubara.

Pemberian IUP Operasi Produksi
Pasal 36 Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara (“PP 23/2010”) menyatakan bahwa dalam hal pemegang IUP Operasi Produksi tidak melakukan kegiatan pengangkutan dan penjualan dan/atau pengolahan dan pemurnian, kegiatan tersebut dapat dilakukan oleh pihak lain yang memiliki:
  1. IUP Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan;
  2. IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan pemurnian; dan atau
  3. IUP Operasi Produksi.
IUP Operasi Produksi khusus sebagaimana dimaksud dalam huruf (a) diberikan oleh:
1. Menteri apabila kegiatan pengangkutan dan penjualan dilakukan lintas provinsi dan negara;
2. Gubernur apabila kegiatan pengangkutan dan penjualan dilakukan lintas kabupaten/kota; atau
3. Bupati/walikota apabila kegiatan pengangkutan dan penjualan dalam 1 (satu) kabupaten/kota.

IUP Operasi Produksi khusus sebagaimana dimaksud dalam (b) diberikan oleh:
1.      Menteri, apabila komoditas tambang yang akan diolah berasal dari provinsi lain dan/atau lokasi kegiatan pengolahan dan pemurnian berada pada lintas provinsi;
2.      Gubernur, apabila komoditas tambang yang akan diolah berasal dari beberapa kabupaten/kota dalam 1 (satu) provinsi dan/atau lokasi kegiatan pengolahan dan pemurnian berada pada lintas kabupaten/kota; atau
3.      Bupati/walikota, apabila komoditas tambang yang akan diolah berasal dari 1 (satu) kabupaten/kota dan/atau lokasi kegiatan pengolahan dan pemurnian berada pada 1 (satu) kabupaten/kota.



Persyaratan Untuk Memperoleh IUP Eksplorasi
Pasal 23 PP 23/2010 mengatur bahwa persyaratan IUP Eksplorasi meliputi persyaratan:
  1. Administratif;
  2. Teknis;
  3. Lingkungan; dan
  4. Finansial
A.  Persyaratan administratif sebagaimana dimaksud dalam huruf a untuk badan usaha meliputi:
a.       Untuk IUP Eksplorasi mineral logam dan batubara:
1.       surat permohonan;
2.       susunan direksi dan daftar pemegang saham; dan
3.       surat keterangan domisili.
b.      Untuk IUP Eksplorasi mineral bukan logam dari batuan:
1.       surat permohonan;
2.       profil badan usaha;
3.     akta pendirian badan usaha yang bergerak di bidang usaha pertambangan yang telah disahkan oleh pejabat yang berwenang;
4.       nomor pokok wajib pajak;
5.       susunan direksi dan daftar pemegang saham; dan
6.      surat keterangan domisili.
Persyaratan administratif sebagaimana dimaksud dalam huruf a untuk koperasi meliputi:
a.       Untuk IUP Eksplorasi mineral logam dan batubara:
1.       surat permohonan;
2.       susunan pengurus; dan
3.       surat keterangan domisili.
b.      Untuk IUP Eksplorasi mineral bukan logam dan batuan:
1.       surat permohonan;
2.       profil koperasi;
3.    akta pendirian koperasi yang bergerak di bidang usaha pertambangan yang telah disahkan oleh pejabat yang berwenang;
4.       nomor pokok wajib pajak;
5.       susunan pengurus; dan
6.       surat keterangan domisili.
Persyaratan administratif sebagaimana dimaksud dalam huruf a untuk orang perseorangan, meliputi:
a.       Untuk IUP Eksplorasi mineral logam dan batubara:
1.       surat permohonan; dan
2.       surat keterangan domisili.
b.      Untuk IUP Eksplorasi mineral bukan logam dan batuan:
1.       surat permohonan;
2.       kartu tanda penduduk;
3.       nomor pokok wajib pajak; dan
4.       surat keterangan domisili.
Persyaratan administratif sebagaimana dimaksud dalam huruf a untuk perusahaan firma dan perusahaan komanditer meliputi:
a.       Untuk IUP Eksplorasi mineral logam dan batubara:
1.       surat permohonan;
2.       susunan pengurus dan daftar pemegang saham; dan
3.       surat keterangan
b.      Untuk IUP Eksplorasi mineral bukan logam dari batuan:
1.       surat permohonan;
2.       profil perusahaan;
3.     akta pendirian perusahaan yang bergerak di bidang usaha pertambangan;
4.       nomor pokok wajib pajak;
5.       susunan pengurus dan daftar pemegang saham; dan
6.       surat keterangan domisili.
B.      Persyaratan teknis sebagaimana dimaksud dalam huruf b untuk IUP Eksplorasi, meliputi:
1.  daftar riwayat hidup dan surat pernyataan tenaga pertambangan dan/atau geologi yang berpengalaman paling sedikit 3 (tiga) tahun;
2. peta WIUP yang dilengkapi dengan batas koordinat geografis lintang dan bujur sesuai dengan ketentuan sistem informasi geografi yang berlaku secara nasional,

C.      Persyaratan lingkungan sebagaimana dimaksud dalam huruf c untuk IUP Eksplorasi meliputi pernyataan untuk mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.

D.      Persyaratan finansial sebagaimana dimaksud dalam huruf d untuk IUP Eksplorasi, meliputi:
1.  bukti penempatan jaminan kesungguhan pelaksanaan kegiatan eksplorasi; dan
2.  bukti pembayaran harga nilai kompensasi data informasi hasil lelang WIUP mineral logam atau batubara sesuai dengan nilai penawaran lelang atau bukti pembayaran biaya pencadangan wilayah dan pembayaran pencetakan peta WIUP mineral bukan logam atau batuan atas permohonan wilayah.

Selasa, 12 Juli 2011

Polemik sekitar perpanjangan kontrak karya PT Koba Tin
Thursday, April 17, 2003
Pemprov Bangka Belitung menganggap perpanjangan kontrak karya (KK) PT Koba Tin tidak berjalan pada rel yang semestinya. Karena dalam semangat otonomi daerah, pemerintah pusat tidak mengajak rembugan pemerintah daerah setempat sebelum memutuskan perpanjangan KK itu.
Sekretaris Bappeda Babel, Zulkomar SE, menyayangkan keputusan perpanjangan kontrak karya PT Koba Tin, karena tidak mengantisipasi adanya pemekaran wilayah. Apalagi hal tersebut tidak melibatkan pemerintah provinsi. Seharusnya pemerintah pusat melakukan sosialisasi sebelum KK tersebut diperpanjang. Pemerintah daerah juga mestinya ikut pula dilibatkan untuk memberikan input-input. Apalagi saat ini banyak sekali permasalahan pertambangan yang dampaknya dirasakan di daerah.
“Kalau kontrak karyanya sudah diperpanjang, untuk apalagi kita memberikan masukan, tapi kita harus menghormati KK yang telah diperpanjang itu,” katanya seperti dikutip dari Harian Lokal Bangka Post dan radio Sonora di pangkalpinang 17/04.
Pendapat Zulkomar ini berkaitan dengan diperpanjangnya KK PT Koba Tin selama sepuluh tahun, yang mulai dilaksanakan 1 April 2003 dan berakhir 1 April 2013, dengan luas kuasa penambangan (KP) seluas 41.680,30 hektar di Kecamatan Koba. Perusahaan ini saat ini sahamnya dikuasai Malaysia Mining Corporation (MMC) sebesar 75 persen dan 25 persen sahamnya dikuasai PT Timah.
Perusahaan penambangan timah yang sudah beroperasi sejak 1 April 1973 itu, hingga kini sudah mengantongi persetujuan izin perpanjangan KK dari pemerintah pusat yang ditandatangani Presiden RI Abdul Rahman Wahid di Jakarta sejak 6 September 2000 lalu, dengan rekomendasi dari Pemkab Bangka dan DPRD Kabupaten Bangka.
Diakuinya, pendapatan asli daerah (PAD) daerah masih tergantung pada pajak-pajak yang dibayarkan PT Koba Tin. Namun demikian, dari kuasa penambangan seluas 41.680,30 tersebut, masih terdapat lahan milik warga yang belum dibebaskan. Dengan begitu, warga yang merasa punya lahan di areal KP milik perusahaan tersebut merasa berhak melakukan penambangan inkonvensional (TI) sehingga semakin menyuburkan TI.
Makin maraknya TI, itu penyebabnya ada dua pokok utama penyebab. Pertama, katanya, ada lahan yang bisa ditambang dan kedua ada pembelinya. Kalau dua ini tidak ada maka mereka tak bisa berkembang,” paparnya. Untuk itu ia menambahkan jangan sampai PT Koba Tin melanggar KK dengan mengandalkan pembelian pasir timah dari masyarakat tanpa melakukan penambangan.
Secara prinsip di dalam KK tidak ada pasal yang mengatakan perusahaan tersebut hanya melakukan trading. Perusahaan itu harus melakukan penambangan. “Tetapi fakta di lapangan baik PT Timah maupun Koba Tin telah membeli timah dari TI. Inilah salah satu penyebab makin suburnya TI. Jalan satu-satunya untuk mengatasi masalah itu dengan melakukan pembinaan terhadap TI-TI di masing-masing perusahaan itu,” ungkapnya. *



Habis Tambang Terbitlah Reklamasi
Senin, 13 Desember 2010
(Berita DAerah-Sumatera) Kepala Bagian Reklamasi PT Koba Tin Suwanto kerap mendapat pertanyaan, apakah kendala utama dalam pelaksanaan reklamasi areal bekas pertambangan timah milik perusahaan itu yang terletak di Pulau Bangka, Provinsi Bangka Belitung (Babel).

Dari berkali-kali pertanyaan itu dilontarkan wartawan, Suwarto juga kerap memberikan jawaban bahwa proses reklamasi atau penanaman kembali bekas areal pertambangan seringkali terganggu oleh aktivitas pertambangan ilegal warga setempat.

"Kendala reklamasi adalah klasik, yaitu masalah tambang ilegal," kata Kepala Bagian Reklamasi PT Koba Tin, Suwanto, di sela-sela acara "press tour" reklamasi dan aktivitas PT Koba Tin di Pangkal Pinang, Babel, Kamis (9/12).

Suwanto memaparkan, tambang ilegal atau dapat pula disebut tambang inkonvesional biasa dilakukan oleh sejumlah warga di sekitar areal pertambangan PT Koba Tin.

Padahal, ujar dia, areal tersebut sebenarnya telah direklamasi dengan cara ditanam kembali oleh PT Koba Tin sejak bertahun-tahun lalu.

PT Koba Tin, lanjutnya, telah mengupayakan berbagai cara untuk mengatasi aktivitas tambang ilegal antara lain dengan cara-cara persuasif hingga menggunakan surat peringatan.

Namun karena yang melakukan adalah warga, maka perusahaan juga tidak bisa begitu saja mengusir mereka karena dikhawatirkan dapat memicu konflik atau masalah lain yang lebih besar.

Sementara itu, Manajer Komunikasi PT Koba Tin Pahlevi Sjahrun mengemukakan, faktor yang paling menentukan dalam mengembalikan kualitas air di area pertambangan antara lain adalah dengan mempercepat reklamasi.

"Semakin cepat reklamasi lebih bagus karena akan membuat semakin cepat pula normalisasi standar air," katanya.

Untuk itu, ia juga menginginkan agar proses reklamasi yang dilakukan PT Koba Tin tidak diganggu oleh aktivitas pertambangan ilegal yang dilakukan masyarakat agar proses reklamasi tersebut juga bisa berlangsung secara lebih cepat.

Senada dengan PT Koba Tin, Kepala Bagian Hukum dan Kerja Sama Ditjen Planologi Kementerian Kehutanan, Gunardo Agung mengatakan, sejumlah kendala dalam melakukan reklamasi antara lain adanya penambangan ilegal yang susah untuk diawasi.

Saat ini sebagian area penambangan PT Koba Tin berada di kawasan hutan, sehingga dalam pelaksanaan penambangannya harus mendapatkan izin penambangan dari Kementerian Kehutanan.

Kementerian Kehutanan menyebutkan masih terdapat ribuan hektare areal pertambangan yang terdapat di Pulau Bangka, Provinsi Bangka Belitung, hingga kini masih belum direklamasi karena terdapat sejumlah kendala dalam pelaksanaannya.

"Berdasarkan penafsiran citra IKONOS, areal yang terganggu akibat penambangan seluas kurang lebih 10.544 hektare," kata Direktur Perencanaan Kawasan Hutan Direktorat Jenderal Planologi Kementerian Kehutanan, Basuki Karyaatmadja.

Sedangkan upaya yang dilakukan oleh PT Koba Tin (perusahaan pertambangan di Bangka) adalah kegiatan reklamasi dan revegetasi yang dilakukan sejak tahun 1976 sampai dengan 2009 yakni baru seluas 4.988 hektare.

Sementara itu, Pahlevi memaparkan, luas wilayah kontrak karya PT Koba Tin adalah kurang lebih 41 ribu hektare, tetapi yang dioperasikan untuk areal pertambangan hanya 13.300 hektare atau sekitar 32 persen.

Ia juga menuturkan, program reklamasi yang dilakukan PT Koba Tin hingga bulan Agustus 2010 tercatat sebanyak 5.638 hektare.

Program reklamasi bekas areal pertambangan dilaksanakan perusahaan tersebut antara lain dengan menanami sejumlah tanaman lokal seperti puspa, waru, kayu putih, dan padi.

Sedangkan terdapat pula beberapa tanaman nonlokal atau pionir yang merupakan tumbuhan yang pertama kali dikembangbiakkan di sekitar daerah itu seperti sengon, trembesi, dan ekaliptus.

Sementara itu, Kepala Bagian Reklamasi PT Koba Tin, Suwanto, mengemukakan, biaya reklamasi yang dilakukan oleh pihak perusahaan mencapai hingga Rp31 juta per hektare.

Jumlah tersebut, ujar Suwanto, tidak termasuk biaya perawatan selama tiga tahun sebelum areal reklamasi itu diserahkan kembali kepada pihak pemerintah.

Ia juga mengatakan, untuk tahun 2010 ini saja terdapat anggaran sekitar 3 juta dolar AS yang dikucurkan oleh PT Koba Tin untuk melakukan reklamasi.

Gaharu

Salah satu tumbuhan yang ditanam di areal reklamasi tersebut antara lain juga adalah komoditas gaharu yang memiliki nilai tinggi dan dicari oleh sejumlah pelaku industri di beberapa negara.

Suwanto memaparkan, terdapat sekitar 1.000 pohon penghasil gaharu di sejumlah areal reklamasi bekas tambang PT Koba Tin.

Gaharu juga menjadi perhatian utama dari Menteri Kehutanan, Zulkifli Hasan, dalam acara Panen Gaharu di Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Babel, 8 Desember 2010.

Di sela-sela acara tersebut, Menhut mengutarakan harapannya agar komoditas gaharu yang diproduksi di Indonesia tidak hanya diekspor secara mentah tetapi juga dapat dikembangkan dengan industri pengolahan domestik.

"Harga gaharu di pasar internasional itu luar biasa," kata Zulkifli Hasan.

Menhut memaparkan, harga getah gaharu mentah di sejumlah wilayah Indonesia seperti di Papua bisa mencapai hingga Rp20 juta per kilogram.

Namun, ia juga menyayangkan selama ini masih terdapat gaharu yang diekspor sebagai bahan baku ke sejumlah negara. Negara itu lantas mengolah gaharu asal Indonesia dan hasil olahan itu kemudian diimpor Indonesia.

Produk olahan gaharu, yang diimpor Indonesia seperti produk dupa yang berasal dari Arab Saudi, India, dan China.

Ia mencontohkan, terdapat orang yang membawa oleh-oleh dari Tanah Suci berupa dupa, padahal bisa saja bahan baku dari produk tersebut sebenarnya berasal dari Indonesia.

Untuk itu, Zulkifli juga menegaskan, Kemhut akan selalu berupaya mengembangkan gaharu di Indonesia yang sekarang dinilai masih dalam tahap untuk melakukan pembudidayaan secara besar-besaran.

"Kami mengembangkan KBR (Kebun Bibit Rakyat), yang akan menyediakan bantuan Rp50 juta untuk setiap kelompok yang akan mengembangkan bibit apapun yang dinilai bermanfaat bagi rakyat," katanya.

Sebelumnya, Menhut dalam sejumlah kesempatan memaparkan bahwa dalam APBN-Perubahan Tahun 2010, terdapat alokasi anggaran sebesar Rp400 miliar untuk membiayai pembuatan 8.000 unit KBR di 8.000 desa/kelurahan untuk memproduksi MTPS (Multiple Purposes Trees Seeds/ Bibit Pohon untuk Beragam Tujuan) dan/atau kayu-kayuan sebanyak 400 juta batang.

Dengan demikian, satu unit KBR akan mendapatkan Rp50 juta yang dipergunakan untuk menghasilkan sekitar 50.000 batang.

KBR rencananya akan terdapat di setiap provinsi, yang terbanyak adalah di Jawa Tengah (659 KBR), Jawa Timur (651 KBR), Nusa Tenggara Timur (576 KBR), Sumatra Utara (568 KBR), Sumatra Selatan (538 KBR), dan Sulawesi Selatan (517 KBR).

Selain itu, rencananya juga akan terdapat Posko Pelayanan di setiap Kabupaten/Kota untuk melayani masyarakat dalam hal penyediaan, penyaluran, pendataan, dan pelaporan kebutuhan bibit masyarakat.

Bagi masyarakat umum, bibit bisa dipenuhi dengan terdapatnya permintaan langsung yang masuk dalam jumlah maksimal 10 batang per orang.

Sementara itu, Bupati Bangka Tengah, Erzaldi Rosman, mengatakan, pihaknya memiliki sekitar 115 ribu gaharu hidup yang dalam jangka waktu lima hingga tujuh tahun mendatang diperkirakan sudah menghasilkan.

Erzaldi juga menuturkan, pihaknya juga telah bekerja sama dengan sejumlah pihak antara lain dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) dan PT Koba Tin, perusahaan tambang yang telah berpuluh-puluh tahun melakukan reklamasi di Bangka.

Berdasarkan informasi yang diberikan kepada wartawan, PT Koba Tin merupakan joint venture antara Malaysia Smelting Corporation Berhad (75 persen) dan PT Timah, Tbk. (25 persen).

Perusahaan tambang itu juga adalah pemegang izin Kontrak Karya Pertambangan tahun 1973 sampai dengan 2003 dan Kontrak Karya Perpanjangan Nomor B.6/Pres/VII/2000 yang berlaku sampai dengan tahun 2013 yang terletak di Bangka Tengah dan Bangka Selatan.

Saat ini, PT Koba Tin sedang menyusun rencana "mine closure" (penutupan areal pertambangan) sampai dengan tahun 2013 yang akan disampaikan kepada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

"Mine closure" tersebut diperkirakan seluas kurang lebih 13.300 hektare dengan rincian "mined out" (7.500 hektare), "small scale mining" (1.200 hektare), "ponds" (3.000 hektare), dan "inconventional mining" (1.600 hektare).
(ma/MA/ant-Muhammad Razi Rahman)

Pemenang 2 kategori hardnews bidang Hukum
Penatausahaan pertambangan timah terus diupayakan. Tambang inkonvensional, kolektor, dan smelter swasta ”direkrut” menjadi pemain legal. Masa transisi menguntungkan PT Timah Tbk?
Mereka baru selesai makan siang. Tubuh-tubuh berkulit gelap dengan balutan otot-otot muda itu berleha-leha sejenak meredakan keringat. Musik dangdut dari radio transistor, kepulan asap rokok, dan aroma kopi menyengat di antara dominasi bau tanah kering yang terpanggang matahari. Bukan siang yang menyedihkan, meski tak juga terlalu menggembirakan. ”Tadi pagi mesin semprot ngadat,” kata Yanto.
Pemuda 24 tahun itu yang tertua, paling tinggi, dan terceking dibandingkan dengan dua yang lain. Yanto kelahiran Bangka Tengah, pewaris stereotipe lelaki negeri serumpun sebalai, yang sedari kecil terobsesi menjadi sejahtera lewat pasir timah. Ayah satu anak ini memulai ”karier penambang”-nya sebagai pelimbang (pendulang), tiga tahun lalu.
Kini Yanto menggarap lahan TI (tambang inkonvensional) di Sungailiat, 45 menit dari Pangkalpinang menuju Sungailiat. Ia mengusahakan tanpa izin resmi. Banyak penambang yang terpaksa berhenti, menyusul demonstrasi Oktober 2006 yang berujung rusuh. Kantor Gubernur Bangka Belitung (Babel) di Pangkalpinang babak belur. Aksi demo itu menimbulkan tekanan balik. Usaha TI tak berizin terus saja dirazia.
Toh, sebagian penambang tetap melakukan usahanya. ”Tapi, ya, sembunyi-sembunyi,” kata Yanto. Faktanya, Kapolda Babel, Komisaris Besar Drs. Imam Sujarwo, rutin menggerakkan jajarannya, serentak di lima polres, untuk memberikan tindakan hukum terhadap TI tak berizin.
Tidak ketinggalan, satuan polisi pamong praja di bawah pemerintah daerah ikut menyisir daerahnya, menyapu TI ilegal. Koran-koran hampir tiap hari memberitakan hasil razia itu: mesin-mesin disita, para penambang (kadang juga cukongnya) digelandang ke tahanan kepolisian.
Di tengah suasana itu, Yanto terus berkeringat menjalankan usahanya. Ia seperti tak khawatir digaruk. ”Ini cuma TI mini, kelas teri,” katanya. Pondoknya terletak di areal bekas eksploitasi PT Tambang Timah, anak perusahaan PT Timah Tbk, di Desa Jelitik, Sungailiat, Kabupaten Bangka Induk. Dari jalan raya berjarak 300 meter saja. Meski ilegal, usahanya adalah sandaran ekonomi riil bagi sebagian warga Bangka. Begitu pula keberadaan pedagang kolektor dan unit usaha peleburan (smelter) timah.
Persoalannya, izin usaha pertambangan yang dikeluarkan pemerintah daerah praktis hanya untuk PT Timah Tbk (melalui aktivitas PT Tambang Timah) dan PT Koba Tin. Tidak kurang dari Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Purnomo Yusgiantoro, mengharap pemerintah daerah (pemda), dalam hal ini gubernur, melegalisasi TI di luar wilayah konsesi PT Timah dan PT Koba Tin. Ia menegaskan bahwa dasar hukum perizinan mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 1986.
Intinya, peraturan tersebut mengoperasionalkan ketentuan dalam Undang-Undang (UU) Nomor 11 Tahun 1967 tentang Pertambangan, yang menyebutkan bahwa perizinan itu menyangkut satu proses panjang, mulai penyelidikan umum, eksplorasi, eksploitasi, pengolahan, pemurnian, pengangkutan, hingga penjualan.
Lebih jauh Purnomo menambahkan, masing-masing izin dalam rantai kegiatan usaha penambangan itu bisa dimiliki sebagai satu paket lengkap dan bisa juga secara parsial. ”Pembinaan dan pengawasannya ada di tangan gubernur dan bupati atau wali kota,” kata Purnomo.
Jauh sebelum harapan Purnomo itu dikemukakan, mengacu ke UU Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan (Kepmenperindag) Nomor 146/MPP/Kep/4/1999 mengenai pencabutan status timah sebagai komoditas strategis, di tahun 2001, Bupati Bangka Induk ketika itu, Eko Maulana Ali, memberikan izin bagi aktivitas penambangan skala kecil. Mungkin karena itu, dalam pilkada 22 Februari lalu, ia memenangkan perebutan kursi Gubernur Babel.
Tapi, akibat kurang pengawasan dan pembinaan, TI pun tumbuh dengan meninggalkan sekop serta cangkul, menggantinya dengan eskavator. TI bermunculan di mana-mana, dari kebun belakang rumah, dekat sekolah, pantai, hutan, pinggir sungai, sampai menerobos wilayah konsesi PT Timah Tbk dan PT Koba Tin.
Dalam situasi itulah, Mabes Polri menginstruksikan agar Polda Babel bertindak. TI, pedagang pengumpul, dan smelter tak berizin digulung –hal yang kemudian membuahkan serangkaian demo besar pada Oktober 2006. Pemda Babel pun menyetop menerbitkan izin kuasa penambangan (KP) baru. Yang paling sulit ialah kedudukan pedagang pengumpul. Secara hukum, keberadaannya tidah sah.
Padahal, posisi para cukong pengumpul ini sangat penting dalam rantai industri timah. Lingkup kegiatannya adalah membeli pasir timah basah yang dihasilkan TI, setelah sebelumnya memberi pinjaman modal kepada penambang tradisional, kemudian memprosesnya menjadi bijih timah kering dan menjualnya pada smelter swasta.
Tahapan penambangan, seperti tercantum dalam UU Nomor 11 Tahun 1967, tidak mengatur keberadaan kolektor. Namun mereka hadir secara nyata. Bahkan PT Timah dan PT PT Koba Tin, yang mestinya memiliki jaring dari ujung ke ujung proses tambang, ikut memanfaatkan jasa cukong pengumpul ini.
Ketua Tim Terpadu Penataan Timah (T2PT) Pemprov Babel, Suryadi Saman, mengemukakan bahwa pihaknya masih mencari formulasi yang tepat untuk mengidentifikasi simpul kolektor ini. ”Sebab dari mereka kami bisa mengidentifikasi legalitas bijih timah, sekaligus berpeluang mengatur mekanisme harga dan kuota bijih timah dan kuota ekspor timah batangan yang tengah kami rancang,” ujarnya.
Pada saat yang sama, penertiban smelter, yang semula diduga akan berlarut-larut, ternyata berlangsung lebih mulus. Meski sempat diwarnai perbedaan aturan hukum atas eksistensi smelter swasta (dulu izinnya diberikan Dinas Perindag Kabupaten dan Kota Pangkalpinang), penertiban oleh T2PT atas kelaikan perizinan dan usaha mereka relatif tak menghadapi perlawanan.
Dari lebih 30 smelter swasta, di luar yang dioperasikan PT Timah Tbk serta Koba Tin, oleh Gubernur Babel Hudarni Rani dinyatakan bahwa tujuh di antaranya sudah memenuhi 10 butir persyaratan pengoperasian versi T2PT. Dengan begitu, secara tidak langsung, perdebatan sengit seputar domain smelter untuk sementara mereda.
Masalahnya, dari tujuh smelter yang sudah mengantongi izin Gubernur Babel itu, hingga kini belum satu pun bisa beroperasi. ”Kami masih menunggu ‘izin’ sebagai eksportir terdaftar dari Direktoral Jenderal Perdagangan Luar Negeri,” kata Santoso Prasetija, Manajer Operasional CV Donna Kembara Jaya, smelter swasta di Kawasan Industri Ketapang, Pangkalpinang.
Rupanya, selain melebur bijih timah menjadi timah batangan, smelter swasta juga melakukan ekspor. Karena itulah, aktivitas mereka terikat juga pada Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 04/M-DAG/Per/I/2007 tentang Eskportir Terdaftar Timah Batangan, yang efektif diberlakukan mulai 23 Februari lalu.
Aturan baru soal penerbitan surat eksportir terdaftar (ET) ini melingkupi juga beberapa persyaratan penting, antara lain smelter harus memiliki KP pemurnian dan pengolahan atau kontrak karya. Selain itu, ditetapkan kadar timah batangan minimal 99,85%. Bahan bakunya, yakni timah batangan (pasir timah), ditentukan harus berasal dari KP eksploitasi atau kerja sama pemegang KP pemurnian pengolahan dengan pemilik KP eksploitasi.
Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Provinsi Babel, Drs. Rani, mengungkapkan bahwa mengacu pada peraturan baru itu, para calon eksportir harus mengajukan permohonan tertulis ke Direktorat Jenderal (Ditjen) Perdagangan Luar Negeri (Daglu) di Departemen Perdagangan, dengan melampirkan beberapa persyaratan plus rekomendasi dari gubernur provinsi untuk mengekspor timah batangan. ”Jadi, yang menerbitkan ET adalah Dirjen Pedagangan Luar Negeri,” Rani menegaskan.
Setelah ET didapatkan, lanjut Rani, pelaksanaan ekspor timah terlebih dulu harus diverifikasi secara teknis oleh surveyor yang ditunjuk Dirjen Daglu: PT Sucofindo. Itu pula yang tertuang dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 03/M-DAG/Per/I/2007 tentang verifikasi atau penelusuran teknik ekspor bahan galian golongan C selain pasir, tanah, dan top soil.
Bila sertifikat verifikasi diperoleh, baru eksportir membayar royalti sebesar 3% dari nilai ekspor per ton langsung lewat rekening Menteri Keuangan. Kemudian, setelah dokumen-dokumen yang berhubungan dengan Bea dan Cukai dipenuhi, ”Eksportir harus kembali ke Dinas Daglu untuk mendapatkan surat keterangan asal,” kata Rani.
Dengan aturan terpadu ini, diharapkan potensi kerugian negara akibat kehilangan royalti, seperti selama ini terjadi, dapat diatasi. Sebagai catatan, pendapatan dari royalti yang dibayarkan PT Timah Tbk dan PT Koba Tin untuk triwulan I dan II tahun 2006 diperoleh nominal sekitar Rp 35,996 milyar.
Menurut Kepala Dinas Pertambangan Provinsi Babel, Amrullah Harun, dari uang sebesar itu, 20% disetor ke pemerintah pusat, 16% masuk kas Pemprov Babel, 32% bagian untuk daerah penghasil, dan 32% lain untuk daerah sekitar. ”Jumlah royalti yang diterima sesuai dengan harga jual, tapi ada pengaruh dari tidak beroperasinya smelter (swasta –Red.), karena produksi PT Timah Tbk mengalami kenaikan dan dapat untung,” Amrullah menjelaskan.
Gonjang-ganjing penertiban tambang timah Babel itu, di satu sisi, menguntungkan PT Timah. Penangkapan enam pengusaha smelter oleh Mabes Polri pada awal Oktober lalu berdampak terhentinya operasi hampir semua smelter swasta di Babel.
Kondisi itu tentu tidak menguntungkan bagi para pengusaha tambang legal ataupun TI dengan legalitas samar-samar, yang berada di luar konsesi PT Timah dan PT Koba Tin. Pintu ekspor mereka menciut. Dalam situasi itu, dalam rapat koordinasi antara Menteri ESDM dan Muspida Babel, diambil keputusan bahwa PT Timah diminta menampung pasir timah dari tambang rakyat.
Meski ditegaskan oleh Amrullah bahwa penunjukan itu hanya sementara, menunggu sampai pembenahan urusan timah di Babel rampung, tak urung beberapa pihak menyangsikan legalitas pasir timah yang mengalir ke tungku-tungku peleburan di unit pengolahan PT Timah. ”Memang sulit mengontrolnya, tapi PT Timah itu membeli bukan langsung dari penambang, melainkan dari kolektornya yang sah,” ujar Amrullah.
Dharma Sutomo, Sekretaris Asosiasi Industri Timah Indonesia, tempat bernaung sekitar 20 smelter di Babel, menyangsikan PT Timah mampu melakukan pengawasan ketat terhadap asal-usul pasir timah yang didapat dari para kolektornya. ”Sulit membedakan bentuk fisik pasir timah suatu daerah dengan daerah lainnya,” kata pria yang akrab dipanggil Momo itu.
Lepas dari soal legalitas pasir timah itu, keuntungan lain yang dirasakan PT Timah berkenaan dengan hilangnya kompetitor pasca-peristiwa ”Babel kelabu” awal Oktober adalah melonjaknya harga saham PT Timah Tbk di Bursa Efek Jakarta (BEJ), awal 2007. Dari kisaran Rp 1.200 per lembar melonjak pesat ke nominal Rp 5.625 per lembar.
Lonjakan terus berlanjut hingga akhir Februari 2007. Secara akumulatif, terjadi kenaikan harga saham PT Timah Tbk (TINS) 116,9%. Banyak analis sekuritas di BEJ menyebutkan, capaian keuntungan mutakhir itu disebabkan kenaikan harga komoditas timah dan mulai dikeluarkannya peraturan perizinan untuk ekspor timah.
Penegakan hukum yang berimplikasi redanya luberan banjir timah unbranded dari Babel ke pasar tetangga –Singapura, Thailand, dan Malaysia– menyebabkan perlahan tapi pasti harga timah menanjak naik. Terakhir, dalam kisaran harga di LME (London Metal Exchange) mencapai US$ 12.500 per metrik ton, PT Timah menaikkan harga beli (atau imbal jasa) bijih timahnya dari mitra resmi sebesar Rp 2.000; dari kisaran Rp 57.000 menjadi Rp 59.000 per kilogram.
Tapi pencapaian menarik PT Timah Tbk di sektor bisnis belakangan ini rupanya tidak diikuti dengan kinerja mereka di aspek pengelolaan lingkungan bekas tambangnya. Dari informasi yang diperoleh Gatra, beberapa tahun terakhir, PT Timah tak melakukan kegiatan reklamasi atas sejumlah KP miliknya. ”Itu memang benar,” kata Kepala Bagian Humas PT Timah Tbk, Abrun Abubakar.
Abrun menjelaskan bahwa sejak 2001 sampai akhir tahun 2005, pihaknya memang sengaja menghentikan reklamasi, mengingat selama ini lahan KP yang telah direklamasi PT Timah, hampir 60% di antaranya dihancurkan kembali oleh aktivitas tambang rakyat atau TI. ”Tapi, sejak 2006, kami mulai lagi mereklamasi lahan-lahan KP Timah secara selektif,” tuturnya.
Dalam catatan Abrun, sejak 1980-an hingga terhenti tahun 2001, pihaknya sudah mereklamasi lahan 4.662 hektare di Pulau Bangka dan Belitung. Bandingkan realisasi itu dengan wilayah tambang darat PT Timah Tbk di Babel yang mencapai 33.128 hektare. ”Masa berlaku KP PT Timah rata-rata 20 tahun. Kami menunggu plot waktu yang tepat untuk reklamasi sebelum KP dikembalikan ke negara, agar tidak dirusak lagi oleh tambang liar,” Abrun menuturkan.
Menurut data yang dikutip dari Master Plan Rehabilitasi Hutan dan Lahan Provinsi Babel Tahun 2005, luas lahan kritis di tujuh kabupaten/kota telah mencapai 1.642.414 hektare. Sebesar 38% berstatus lahan sangat kritis, 26% kritis, 123% agak kritis, dan selebihnya potensial kritis. Tidak kalah menyedihkan ialah tren kerusakan daerah aliran sungai (DAS) di Babel.
Dari 21 jumlah DAS yang ada, enam di antaranya masuk kategori rusak sangat berat, enam lainnya dikategorikan rusak berat, dan empat dinilai berada dalam kondisi rusak. Tersisa tiga DAS di Pulau Belitung yang dianggap berada dalam kondisi sedang, dan hanya tiga lagi yang dinilai masih oke.
Meski penambangan timah bukan satu-satunya penyebab memburuknya kondisi hutan, lahan, dan DAS di Babel, tak sedikit pihak yang mempercayai bahwa usaha pertambangan timah memberi porsi terbesar. Tuduhan pun mengarah pada kegiatan TI yang dinilai gemar melabrak areal-areal yang terlarang dan dilindungi.
Tak mengherankan jika dalam rangka mengantisipasi dampak lebih buruk dari aktivitas TI, pada pertengahan November 2006 Kapolri Jenderal Sutanto berkirim surat kepada lima menteri –Menteri ESDM, Menteri Perindustrian, Menteri Perdagangan, Menteri Lingkungan Hidup, dan Menneg BUMN– yang berisi permintaan untuk penertiban usaha tambang timah rakyat atau TI.
Dalam surat yang sama, Sutanto melansir, jumlah TI di Babel kurang lebih 6.508 unit dengan volume produksi 36.000 per tahun. Jumlah ini menyusut dari 16.000-30.000 TI pada 2001-2004, yang dianggap sebagai tahun paling marak dengan aktivitas TI di Babel.
Ketua Asosiasi Tambang Timah Rakyat, Resno Artanto, menyayangkan banyak pihak yang begitu mudah menyudutkan TI sebagai penyebab utama berbagai kemelut pertimahan dan penyumbang terbesar kerusakan lingkungan di Babel. ”Rakyat Babel ingin bekerja, bukan menganggur. Beritahu dong cara menambang yang legal dan benar. Sosialisasikan aturannya. Sebab kami juga tak ingin melanggar hukum,” ujar pria 41 tahun itu.
Lebih jauh Resno mengemukakan, di belahan dunia mana pun, aktivitas penambangan berhubungan erat dengan kerusakan atau penurunan kualitas lingkungan. Ia lantas mengingatkan bahwa pelaku penambangan timah di Babel bukan hanya TI, melainkan ada pemilik kuasa penambangan, berikut mitra kerjanya. ”Semua pihak punya tanggung jawab untuk meminimalkan kerusakan lingkungan akibat tambang timah,” ia menegaskan
Sudah menjadi pengetahuan umum di kalangan pelaku usaha tambang timah di Babel bahwa di balik stigma antagonisnya sebagai perusak lingkungan dan tamu tak diundang di ”KP orang”, TI rupanya menempati fungsi tidak formal sebagai mesin produksi yang menguntungkan. PT Tambang Timah, PT Koba Tin, dan badan usaha pemegang ”KP” yang dikeluarkan oleh pemda –tingkat I dan II– di Babel ikut memanfaatkan sisi menguntungkan atas keberadaan TI itu: baik secara langsung maupun tersamar.
Syarat-syarat Pengoperasian Smelter
1. Memiliki KP pengolahan dan pemurnian.
2. Memiliki dokumen amdal.
3. Memiliki peralatan pemurnian, alat pengendalian emisi udara sumber tidak bergerak, serta punya instalasi pengelolaan limbah cair dan limbah padat yang standar sesuai peraturan yang berlaku.
4. Bijih timah yang dilebur harus jelas sumber dan asal-usulnya.
5. Mematuhi dan memenuhi aspek keselamatan dan kesehatan kerja serta lingkungan hidup (K3LH).
6. Logam timah yang dihasilkan harus memenuhi kualitas minimal 99,85% Sn dan memiliki merek dagang asal Indonesia yang diakui di pasar internasional.
7. Bijih timah yang akan dilebur oleh pabrik dikenai royalti yang besarnya sesuai dengan peraturan yang berlaku.
8. Royalti diperhitungkan dari logam timah dan harus dilunasi sebelum pelaksanaan pengapalan untuk dijual.
9. Penjualan timah untuk pihak luar negeri menggunakan fasilitas letter of credit (L/C).
10. Keterlambatan pembayaran royalti dikenai denda 2% setiap bulan. Dan keterlambatan kurang dari satu bulan dihitung satu bulan penuh.
Data: T2PT Pemprov Bangka Belitung
Poin Penting Aturan Baru Ekspor Timah
1. Smelter timah adalah tempat kegiatan pengolahan dan pemurnian bijih timah yang dimiliki pemegang KP pengolahan dan pemurnian atau pemegang kontrak karya (KK).
2. Eksportir terdaftar (ET) timah batangan adalah perusahaan yang telah mendapat pengakuan Menteri Perdagangan, dalam hal ini Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri (Dirjen Daglu), Departemen Perdagangan RI.
3. Ekspor timah batangan hanya dapat dilakukan oleh perusahaan yang telah mendapatkan pengakuan ET timah dari Dirjen Daglu.
4. Timah batangan yang dapat diekspor harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:
- Bahan baku bijih timah yang digunakan harus berasal dari KP eksploitasi atau pemegang KP pengolahan dan pemurnian atau KK atau KP eksploitasi pemegang surat perjanjian kerja sama.
- Memiliki bukti pelunasan royalti untuk timah batangan yang akan diekspor.
- Memiliki kadar logam timah 99.85% Sn.
5. Setiap pelaksanaan ekspor timah oleh ET timah terlebih dahulu harus diverifikasi atau penelusuran teknis.
6. Verifikasi dilakukan oleh lembaga surveyor yang ditunjuk menteri. Verifikasi meliputi penelitian dan pemeriksaan, antara lain: asal bijih timah, spesifikasi barang mencakup nomor HS, jumlah dan jenis barang, waktu pengapalan, pelabuhan muat, kadar logam timah, dan bukti pembayaran royalti.

KAMUS BIDANG ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

KAMUS BIDANG ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

Istilah
Deskripsi
Acidizing (Pengasaman)Proses pemasukan asam ke dalam formasi gamping yang mengandung minyak dan gas bumi untuk memperbaiki permeabilitas agar memudahkan pengaliran minyak dan gas bumi kedalam lubang sumur.
Acid mine water (air asam tambang)Air tambang yang mengandung asam sulfat lemah yang dihasilkan dari reaksi organik atau anorganik dari material yang mengandung pirit dengan air dan oksigen
Adit (terowongan buntu)Jalan masuk utama ke tambang bawah tanah, berupa terowongan buntu yang dibuat mendatar dan menghubungkan tempat bawah tanah dengan udara luar atau permukaan bumi.
Ado (Automotive Diesel Oil); HSD (High Speed Diesel); DERV (Diesel Engine Road Vehicle) FuelMinyak Solar
Age (Umur) Zaman GeologiSuatu jangka waktu sejarah bumi yang diciptakan oleh bentuk kehidupan yang penting/ dominant/ kejadian tertentu.
Agglomerate (gumpalan)Butiran padat yang saling bergumpal dengan kuat sebagai produk proses aglomerasi
Agitation (pengadukan)Pengadukan yang dilakukan untuk meningkatkan kontak fisik antara dua fase yang bereaksi, msl. Dalam proses pengatusan; agitasi dimaksudkan untuk mempercepat proses pelarutan
Alloy (paduan logam)Bahan logam yang terdiri dari dua atau lebih unsur logam
Alteration (alihan/ubahan)Hasil proses perubahan komposisi mineral suatu batuan yang disebabkan oleh perubahan kimiawi dan fisika, pengaruh larutan hydrothermal , pelapukan, dan metamorfosa
Amalgam (amalgam)Paduan antara logam dan air raksa dalam bentuk padatan lunak/kenyal logam-logam yang dapat membentuk amalgam, misal emas, nikel, platina, dan perak.
Amalgamation (amalgamasi)Proses pengambilan emas atau perak dari bijihnya melalui pembentukan amalgam.
Anemometer (anemometer)Alat pengukur aliran udara
ANFO (Ammonium Nitrate and Fuel Oil)Sejenis bahan peledak kuat yang digolongkan dalam zat peledak (blasting agent)
Anthracite (antrasit)Jenis batubara yang menurut klasifikasi ASTM mempunyai kandungan karbon tertambat lebih besar dari 86%, hydrogen di bawah 4 %, dan zat terbang tidak lebih dari 14 %, warnanya hitam mengkilat dengan bidang-bidang belah yang konkoidal (mengulit bawang)
Anticlinal Theory (Teori Antiklin)Teori tentang akumulasi minyak, gas , dan air pada lapisan cembung dalam tatanan tertentu (air paling bawah) asalkan strukturnya mengandung batuan reservoir, yang berhubungan baik dengan batuan induk, dan ditutupi dengan batuan tudung.
Anticlinal Trap (Perangkap Antiklin)Lapisan dalam struktur antiklin tempat akumulasi hidrokarbon.
Anticline (Antiklin)Konfigurasi geologis yang lapisan-lapisan batuan sedimennya terlipat dan membentuk struktur yang cembung.
API Gravity (Berat Jenis API)Berat Jenis minyak yang dinyatakan dalam satuan derajat API. Hubungan antara derajat API dengan berat jenis pada 60 F/ 70 F dapat dinyatakan dengan rumus API = 145 / (berat jenis pada 60 F/ 70 F)
Appraisal Well (Sumur Kajian) Kelompok sumur pertama yang akan dibor setelah ditemukannya minyak dan gas bumi dengan tujuan menetapkan batas reservoir minyak dan gas bumi, produktivitas sumur, serta ciri minyak dan gas bumi didaerah tersebut.
Aquifer (akuifer)Satuan batuan berpori di bawah permukaan tanah yang dapat menyimpan dan meluluskan air
Aquiver (Akuifer)Bagian reservoir yang mengandung air yang menjadi tenaga pendorong minyak.
Aragonite (aragonit)Mineral yang mempunyai rumus kimia CaCo3, bentuk kristal ortorombik, merupakan polimorfisme dari mineral kalsit, warna putih kekuningan, abu-abu, kilap kaca, transparan hingga translusen, kekerasan 3,5-4,0 skala Mohs, berat jenis 2,95, merupakan endapan akibat penguapan sumber air panas atau endapan pada gua-gua batu gamping.
Argentite (argentit)Mineral yang mempunayi rumus kimia Ag2S, mengadung 87,1% perak, bentuk kristal kubik, warna abu-abu gelap, kilap logam, legap,kekerasan 2,0-2,5 skala mohs, berat jenis 7,19 - 7,36, merupakan mineral utama perak, terdapat sebagai urat bijih.
Aromatics (Aromat)(lihat aromatics hydrocarbon)
Aromatics Hydrocarbon (Aromat)Golongan hydrocarbon siklik dari keluarga benzene, disebut aromatic karena turunan banyak yang beraroma khas; mempunyai berat jenis relative tinggi, dan mempunyai sifat antiketuk dan sifat pelarut yang baik.
Arsenic (arsen)Unsur logam alami yang mempunyai rumus kimia As, bersifat getas, terdapat dalam bentuk butir atau massa berbentuk ginjal, warna abu-abu, berat jenis 5,7 , terdapat pada urat yang berhubungan dengan intrusi batuan beku, berasosiasi dengan bijih kobalt, nikel, dan perak
Ash (abu)Material anorganik sisa pembakaran yang tertinggal dan tidak bisa terbakar oleh suatu proses pembakaran yang berlangsung
Asphalt (Aspal)Campuran antara bitumen dan zat mineral lembam yang terjadi secara alamiah atau buatan.
Asphalt Base Crude Oil (Minyak Bumi Aspal)Minyak bumi yang kadar parafinnya rendah, tetapi kadar aspalnya tinggi. Jenis hidrokarbonnya terutama terdiri atas rangkaian neftenik.
Assay (uji kadar logam)Pengujian atau penentuan kuantitas kandungan logam tertentu dalam bijih misal : Cu, Pb, Zn dalam bijih sulfida atau Au, Ag dalam bijih emas
Associated GasGas bumi yang terdapat bersama-sama dengan minyak bumi di dalam reservoir.
Aviation Gasoline (Avgas) Bensin Pesawat TerbangBensin khusus untuk motor torak pesawat terbang yang nilai oktannya tinggi, stabilitasnya tinggi, titik bekunya rendah, serta trayek sulingnya lebih datar.
Aviation Turbine Fuel (Avtur) Bensin Pesawat JetBensin khusus untuk pesawat terbang turbin gas yang trayek didihna berkisar antara 150 C - 250 C.
Azurite (azurit)Mineral tembaga sekunder yang mempunyai rumus kimia Cu3(CO3)2(OH)2 bentuk kristal monoklin, warna biru tua, kilap intan hingga gelas, transparan hingga legap.
B100B100 – B100 adalah nama lain untuk biodisel murni.
Bagasse Bagasse adalah sisa produksi dari ampas tebu, yang sekarang digunakan sebagai bahan baku karena menghasilkan bioetanol.
Banka drill (bor bangka)Bor tumbuk manual dipergunakan untuk mengambil percontoh atau menguji cebakan aluvial yang terdapat pada kedalaman 30 - 35 m.
Barometer (barometer)Alat untuk mengukur tekanan absolut udara
Barrel Oil Per DayJumlah barel minyak per hari yang diproduksi oleh sumur, lapangan atau perusahaan minyak.
Base rock (batuan dasar)Batuan yang berada langsung di bawah lapisan batuan yang ekonomis untuk ditambang
Basin (cekungan)Daerah cekungan yang luas terdiri atas batuan sediment dan yang karena konfigurasinya dapat merupakan tempat tampungan minyak.
Basin (Cekungan)Daerah cekungan yang luas terdiri atas batuan sediment dan yang karena konfigurasinya dapat merupakan tempat tampungan minyak.
Bauxite (bauksit)Bahan galian yang kaya akan aluminium, sedangkan kadar alkali, alkali tanah, dan silika bebasnya rendah, terbentuk dari proses laterisasi batuan beku asam sampai sedang.
Bbl; Barrels. mmbblsmillion barrels. Satuan ukur volume cairan yang biasa dipakai dalam perminyakan. 1 barel ~ 159 liter.
Bench (jenjang)Undakan yang sengaja dibuat dalam pekerjaan penggalian atau dalam penambangan
Bench mark (titik ikat)Suatu titik dalam pengukuran tanah yang mempunyai kedudukan tetap yang diketahui korrdinat dan ketinggiannya untuk digunakan sebagai acuan.
Bentonite (bentonit)Lempeng yang terdiri dari kelompok montmorillonit atau mineral smektit.
Bentonite (bentonit)Lempung yang komponen utamanya mineral montmorilonit yang jika kena air akan mengembang; digunakan terutama untuk Lumpur pengeboran.
Benzene (Benzena)Senyawa hidrokarbon berstruktur cincin aromatic; mempunyai titik didih 80 C.
Benzine (Bensin)(lihat gasoline)
BiobutanolKeuntungan dari Biobutanol adalah sesuatu yang menjadikan bioetanol itu memberikan sejumlah manfaat yang lebih di antara biofuel konvensional. Sebagai contoh, biobutanol memiliki sebuah kandungan energi yang dekat dengan petroleum jadi para konsumen tidak kekurangan kepercayaan untuk berkompromi atas penghematan bahan bakar. Biobutanol dapat secara mudah ditambahkan pada minyak bensin disebabkan tekanan uap air yang rendah dan dapat dicampurkan pada konsentrasi yang lebih tinggi dari pada bioet
BiobutanolKeuntungan dari Biobutanol adalah sesuatu yang menjadikan bioetanol itu memberikan sejumlah manfaat yang lebih di antara biofuel konvensional. Sebagai contoh, biobutanol memiliki sebuah kandungan energi yang dekat dengan petroleum jadi para konsumen tidak kekurangan kepercayaan untuk berkompromi atas penghematan bahan bakar. Biobutanol dapat secara mudah ditambahkan pada minyak bensin disebabkan tekanan uap air yang rendah dan dapat dicampurkan pada konsentrasi yang lebih tinggi dari pada bioetanol untuk digunakan pada mesin kendaraan standar. DuPont dan BP bekerja sama atas proyek yang penting dimaksud untuk produksi bioetanol.
BiodieselBTL, atau biomas-ke-cairan, adalah suatu proses berbagai langkah yang mengubah biomas ke dalam biofuel cair. BTL juga mengarahkan kepada produksi biodisel sebagai generasi kedua. Ada banyak perbedaan metoda dari BTL, tetapi proses banyak termasuk Fischer
BiodieselPirolisis adalah satu metoda untuk pengubahan biomasa menjadi biodisel, yang mengunakan panas.
Biodiesel Biodisel adalah biofuel yang dihasilkan dari beragam bahan-bahan baku termasuk minyak sayur (seperti bibit minyak, minyak dari biji pohon,kacang kedelai), lemak binatang atau ganggang. Biodisel dapat dicampurkan dengan disel untuk pemakaian pada mesin ken
Bioetanol Bioetanol, atau etanol, adalah biofuel yang dihasilkan secara tradisional dari fermentasi zat tepung atau butiran gula seperti jagung, gula bit, dan tebu. Bioetanol dapat juga diproduksi dari bahan baku lainnya, seperti jatropha atau switchgrass (ilalang
Biofuel Istilah biofuel diaplikasikan kepada bahan bakar padat, cair, atau bahan bakar gas yang dihasilkan dari zat organik (yang hanya hidup sekali). Kata biofuel meliputi produk yang banyak, diantaranya adalah produk yang tersedia hari ini yang banyak dikomersi
BiomassBiomasa adalah material biologi, termasuk jagung, switchgrass, dan sekumpulan bibit minyak, yang dapat diubah menjadi bahan bakar.
Bioreactor Bioreaktor adalah sebuah bejana yang mana didalamnya terjadi proses kimia. Seringkali hal dimaksud melibatkan organisme-organisme atau bahan-bahan biokimia aktif yang berasal dari organisme serupa.
Bit (Pahat)Ujung rangkaian bor yang memotong batuan untuk membuat lubang.
Bitumen (bitumen)Hidrokarbon dengan komposisi tak tentu, berbentuk mulai dari padat, padat tanggung sampai cair.
Bitumen (Bitumen)Bagian bahan organic dalam batuan sediment yang dapat larut dalam pelarut organic.
Bituminous coal (batubara bituminus)Jenis batubara yang menurut klasifikasi ASTM berada di antara antasit dan batubara subbituminus.
Blast furnace (tanur tinggi)Tungku peleburan tinggi yang berbentuk silinder dipergunakan untuk mereduksi bijih besi menjadi besi kasar (besi wantah)
Blending (campur)Penggabungan berbagai bahan mentah atau bijih dengan berbagai kadar sehingga diperoleh hasil campuran yang mempunyai kadar tertentu.
Blok caving (ambrukan)Metode penambangan bawah tanah dengan cara membuat lubang bukaan di bawah block dan melanjutkannya dengan meruntuhkan blok diatasnya.
Blow-out Preventer (BOP) Pencegah semburan LiarPeralatan yang dipasang di kepala sumur untuk tujuan pengendalian tekanan di anulus antara pipa selubung dan pipa bor, atau di lubang terbuka sewaktu operasi pengeboran atau penyelesaian sumur supaya tidak terjadi semburan liar.
Blow-out (Semburan Liar)Semburan gas, minyak, atau fluida lain secara tak terkendali dari dalam sumur ke udara.
Bore Hole (Lubang Bor)Lubang yang dibuat dengan melakukan pengeboran.
British Termal Unit (BTU)Satuan panas yang besarnya 1/180 dari panas yang diperlukan untuk menaikkan suhu satu pound (0.4536 kg) air dari 32 F (0 C) menjadi 212 F (100 C) pada ketinggian permukaan laut. Biasanya dianggap sama dengan jumlah panas yang diperlukan untuk menaikkan suhu satu pound air dari 63 F (17,2 C) menjadi 64 F (17,8 C)
Bronze (perunggu)Paduan tembaga dengan timah putih
Brown coal (batubara muda)Jenis batubara yang mempunyai nilai kalor lebih kecil dari 5200 kkal/kg biasanya berwarna kecokelatan.
Brown hematite (hematite coklat;limonit)Mineral besi oksida terhidrat
Brucite (brusit)Mineral dengan rumus kimia Mg(OH)2, bentuk kristal trigonal, berwarna putih atau kebiruan,berkilap kaca, berbentuk menyerat, mendaun dengan kekerasan 3 pada skala Mohs berat jenis 2,9 terdapat pada serpentin dan batuan gamping tidak murni.
BTL Hasil tambahan adalah sebuah zat, selain dari pada produk utama, akibat yang ditimbulkannya adalah biofuel. Sebagai contoh, sebuah hasil tambahan dari produksi biodisel adalah glycerine dan hasil tambahan dari bioetanol adalah DDGS.
By-product Hasil tambahan adalah sebuah zat, yang lain dari produk utama, akibat yang ditimbulkannya adalah biofuel. Sebagai contoh, sebuah hasil tambahan dari produksi biodisel adalah glycerine dan hasil tambahan dari bioetanol adalah DDGS.
Caking coal (batubara muai)Batubara yang mempunyai sifat mengembang jika dipanaskan
Calorie (kalori)Energi yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 gram air sebanyak 1 derajat; 1 kalori = 4.19 joule
Calorie (Kalori)Energi yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 gram air sebanyak 1 C dari 14,5 C menjadi 15,5 C
Calorific Value (Nilai Panas)(lihat heating value)
Cap Rock (batuan tudung)Formasi (lapisan batuan) yang berada langsung diatas batuan reservoir dan sifatnya kedap fluida.
Cap Rock (Batuan Tudung)Formasi (lapisan batuan) yang berada langsung diatas batuan reservoir dan sifatnya kedap fluida.
Carat (karat)(1) Ukuran untuk menyatakan kemurnian emas dalam suatu paduan yang setara dengan 1/24 bagian emas, misal 14 karat, berarti 14/24 emas murni. (2) Satuan berat untuk intan dan batu mulia lain, misal 1 karat intan sama dengan 200 mg.
Carbon steel (baja karbon)Baja yang mengandung karbon lebih dari 0,8 %
Carbon (zat arang)Unsur kimia nir logam dengan rumus kimia C, berat atom 12,011, nomor atom 6 dari sistem periodik unsur. Bila terdapat dalam keadaan bebas berupa intan dan grafit
Carnonite (karnonit)Mineral radioaktif yang merupakan sumber radium, bijih uranium dan vanadium
Casing Cementing (Penyemenan Selubung)Pengisian annulus antara pipa selubung dan dinding lubang bor dengan bubur semen, untuk mencegah migrasi fluida antara lapisan tidak kedap air dan menyangga pipa selubung.
Casing (Pipa Selubung)Pipa baja yang dipasang di dinding sumur minyak/ gas, untuk menahan runtuhnya dinding lubng, dn menjadi saluran pengaliran minyak pada sumur produktif.
Cassiterite (kasiterit)Mineral timah oksida yang terdapat sebagai endapan aluvial yang merupakan hasil pelapukan urat bijih.
Catalyst Katalisator adalah satu zat untuk meningkatkan kecepatan dari sebuah reaksi kimia, dihabiskan atau diproduksi tanpa melalui reaksi. Enzim adalah katalisator untuk reaksi-reaksi pada biokimia.
Caving Methode (metode ambrukan)Cara penambangan endapan bijih pada tambang bawah tanah dengan cara pengambrukan / meruntuhkan bijih bagian atas setelah dibuat lombong ambrukan di bagian bawahnya
CelluloseSelulosa adalah bahan berserat yang isinya, batangnya ditinggalkan, dan diambil dari tanaman-tanaman dan pepohonan. Hal tersebut adalah persenyawaan organik yang berlimpah di bumi dan dapat digunakan untuk menghasilkan bioetanol.
Cellulosic ethanol Etanol selulosik adalah bahan bakar etanol yang diproduksi dari selulosa, kerumitan tentu saja terjadi pada polymer karbohidrat yang biasanya ditemukan pada dinding sel tanaman. etanol selulosik adalah etanol yang secara kimia serupa dari sumber lainnya,
Cetane number Bilangan cetane adalah satu ukuran untuk kualitas pembakaran biodiesel.
Cetane number (Angka Setana)Angka ukur kualiatas pembakaran bahan bakar solar yang menunjukkan mudah/ tidaknya solar menyala jika disemprotkan kedalam motor bakar.
Chalcopyrite (kalkopirit)Mineral bijih tembaga yang terdapat dalam cebakan tembaga porfiri dan urat-urat hidrothermal atau metasomatik
Chalk (batu kapur)Jenis batu gamping lunak seperti tanah, berpori dan berwarna putih sampai abu-abu muda, berupa kumpulan cangkang kerang yang berukuran halus terdiri dari 90 - 99 kalsit.
Charcoal (arang kayu)Bahan bakar yang dibuat dengan cara pembaraan kayu tanpa udara pada suhu 500 - 600 derajat C
Christmas Tree (silang sembur)Rangkaian katup-katup pada kepala sumur untuk mengendalikan tekanan didalam sumur dan kecepatan aliran fluida ke permukaan.
Clay (Lempung)Batuan yang terdiri tas butir halus silikat alumina berair sebagai hasil dekomposisi batuan feldspar dan batuan silikat alumina lain.
Coal Gasification (gasifikasi batubara)konversi batubara menjadi gas hidrokarbon yang lebih bersih dan lebih mudah diangkut dan disalurkan.
Concessionhal pengusahaan minyak bumi di kawansan tertentu yang diperoleh berdasarkan lisensi Negara.
CondensateHidrokarbon yang pada tekanan dan suhu reservoir berupa gas, tetapi menjadi cair sewaktu diproduksi.
Contour (kontur)Garis yang digambarkan pada sebuah peta, dipergunakan untuk menghubungkan semua tempat pada ketinggian yang sama di atas permukaan laut.
Conventional biofuels Bahan bakar bio konvensional seperti bioetanol dan biodisel adalah seperti yang dibuat khusus dari jagung, tebu, bit gula, gandum atau minyak gandum seperti minyak kedelai dan minyak lobak.
Cracking (Perekahan)Proses dalam reactor kilang yang memecahkan molekul hidrokarbon besar menjadi molekul hidrokarbon yang lebih kecil yang bertitik didih lebih rendah dan stabil lewat pemanasan, peningkatan tekanan, atau penggunaan katalis.
Crude oil (minyak Bumi)Campuran berbagai hidrokarbon yang terdapat dalam fase cair dalam reservoir di bawah permukaan tanah dan yang tetap cair pada tekanan atmosfir setelah melalui fasilitas pemisahan diatas permukaan.
Cut off grade (kadar batas)Kadar terendah bahan galian atau kadar rata-rata campuran bahan galian atau mineral yang terendah, tetapi masih memberikan keuntungan apabila ditambang dan diolah dengan tingkat teknologi dan pada keadaan ekonomi tertentu
DDGS DDGS, atau penyaring biji padi kering dengan larutan adalah hasil tambahan dari produksi penggilingan kering etanol agar dijadikan makanan pada peternakan.
Dead Oil (Minyak Mati)Minyak bumi yang pada dasarnya tidak mengandung gas lagi.
Dead Weight Ton (DWT) (Ton Bobot Mati)Berat air dalam ukuran ton yang dipindahkan oleh bagian badan kapal yang tercelup di dalam air dalam keadaan muatan penuh dikurangi berat kapal.
Dead well (Sumur Mati)Sumur yang tidak berproduksi.
Depletion (Economic) Deplesi (ekonomi)penurunan nilai ekonomi reservoir minyak/ gas bumi akibat pengambilan volume.
Development Well (Sumur Pengembangan)Sumur yang dibor didaerah yang telah terbukti mengandung minyak atau gas dengan tujuan mendapatkan produksi yang diinginkan.
Deviation (Deviasi)Penyimpangan arah lubang bor dari garis vertical, yang dinyatakan dalam derajat dan diukur pada beberapa kedalaman.
Directional Drilling (Pengeboran Terarah)Pengeboran miring yang direncanakan menuju satu titik sasaran.
Discovery Well (Sumur Penemuan)Sumur eksplorasi yang terbukti mampu menghasilkan hidrokarbon secara komersial.
Dogleg (Lubang Cengkok)Belokan pada pipa, selokan atau sumur yang disebabkan oleh perubahan arah yang tajam.
Drainage Radius (jari-jari pengurasan)Daerah sekeliling sumur yang dapat dikuras oleh sumur.
Drilling mud ( lumpur pengeboran)Lumpur yang khusus dibuat dengan sifat fisik tertentu yang digunakan dalam pemboran
Drilling Muds or Fluid (Lumpur pengeboran)Campuran yang terdiri atas air dan bahan berupa serbuk seperti lempung khusus, serpih dan barit yang diperlukan untuk mengankut serbuk bor dari dasar lubang, membantu mendinginkan dan melumasi mata bor.
Drilling Platform (anjungan pengeboran)Peralatan tetap penyangga peralatan pengeboran lepas pantai yang memungkinkan pengeboran beberapa sumur.
Drilling rig (Perangkat pengeboran)Unit pengeboran yang terdiri atas derek dan perlatan permukaan.
Dry Gas (Gas kering)Gas yang tak mengandung fraksi yang mudah mengembun pada kondisi standar.
Dry Hole (Lubang Kering)Sumur eksplorasi atau pengembangan yang ternyata tidk dapat memproduksi minyak atau gas dalam jumlah yang cukup ekonomis.
Dual Completion (penyelesaian ganda)Sumur yang memproduksi dari dua formasi secara serempak. Produksi masing-masing lapisan dipisahkan dengan cara memasang dua rangkaian pipa sembur dengan penyekat atau memasang satu rangkaian pipa sembur dengan sebuah penyekat dan memproduksi lapisan satunya melalui annulus.
Dump truck (truk jungkit)Truk yang direkayasa khusus memudahkan penumpahan muatan
Duralumin (duralumin)Paduan logam 7075 dan dipergunakan sebagai bahan kontruksi pesawat terbang.
Dust (debu)Partikel zat padat yang berukuran lebih kecil dari 1/16 mm
E85 – E85 E85 adalah satu bauran 85% untuk etanol dan 15% bensin. E85 adalah bauran bioetanol yang biasa digunakan pada kendaraan berbahan bakar yang bisa ditukar-tukar.
Effective Porosity (Porositas Efektif)Persentase volume pori yang saling berhubungan dan dapat dilalui fluida terhadap volume batuan keseluruhan.
Electric Well Log (Rekaman Kelistrikan Sumur)Rekaman sifat-sifat listrik dari formasi sepanjang lubang sumur; dipakai untuk interpretasi mengenai formasi dan fluida yang dikandungnya.
Electric Well Log Survey (Survey Rekaman Kelistrikan Sumur)Survey bagian sumur yang tidak terselubung untuk memperoleh rekaman sifat-sifat listrik formasi.
Eluvial (eluvial)Proses pembentukan endapan klastis yang terakumulasi dekat dengan dengan sumbernya
Emerald (zamrud)Batu mulia yang berwarna-warni, terdapat terutama di lapisan-lapisan kapur
EmissionsEmisi(pengeluaran) adalah bagian utama dari sampah yang dibebaskan ke udara atau air
Enchanced Recovery (Peningkatan Perolehan)Penambahan energi pada reservoir untuk meningkatkan jumlah keseluruhan produksi dari reservoir yang bersangkutan.
Enzyme Enzim adalah protein atau molekul dasar protein yang mempercepat terjadinya reaksi kimia pada mahluk hidup. pada reaksi tunggal enzima berlaku sebagai katalisator, mengubah reaksi khusus tertentu yang diberikan menjadi produk khusus.
Epicentre (episentrum)Titik pada permukaan bumi yang terletak tepat di atas pusat gempa bumi
Exploitation (ekploitasi)Penggalian endapan bahan galian dari kulit bumi secara ekonomis dengan menggunakan system penambangan tertentu
Exploitation well (Sumur Pengembangan)(lihat development well)
Exploration (ekplorasi)Kegiatan lanjutan dari prospeksi dengan tujuan untuk menentukan secara akurat besar cadangan, kadar, sifat fisik, sifat kimia, letak dan bentuk endapan bahan galian.
Exploration (Eksplorasi)Penyelidikan dan penjajakan daerah yang diperkirakan mengandung mineral berharga dengan jalan survey geologi, survey geofisik, atau pengeboran dengan tujuan menemukan deposit dan mengetahui luas wilayahnya.
FAMEFAME, atau ester metil asam lemak dapat ditimbulkan melalui reaksi yang dikatalisator antara asam lemak dan metanol. Molekul-molekul pada biodisel yang terutama adalah FAME, seringkali didapatkan dari minyak sayuran melalui transesterification.
Fatty acidAsam lemak adalah sebuah asam carboxylic (termasuk grup asam-COOH) dengan sisi ikatan hidrokarbon yang panjang. Bahan-bahan baku pertama diubah keasam lemak dan kemudian digunakan untuk biodisel.
Fault (sesar/ Patahan)Lapisan batuan yang terputus dan bergeser dari posisi semula (Keatas, kebawah atau kesamping).
Fault (sesar/ Patahan)Lapisan batuan yang terputus dan bergeser dari posisi semula (Keatas, kebawah atau kesamping).
Feedstock Feedstock - Bahan baku adalah sumber biomasa yang dipersiapkan untuk konversi energi atau biofuel. Sebagai contoh: Jagung adalah bahan baku untuk menghasilkan etanol, minyak kedelai adalah bahan baku untuk biodiesel dan biomasa selulosa yang mungkin dijad
Feedstock (Bahan baku)Bahan utama yang dimasukkan kedalam pabrik untuk diolah lebih lanjut.
FermentationFermentasi/peragian adalah sebuah reaksi biochemical untuk menguraikan molekul organik yang rumit (seperti karbohidrat) menjadi material yang sederhana (seperti etanol, karbon dioksida, dan air). Bakteri atau ragi dapat meragi gula menjadi bioetanol.
Ferrite( ferit)Bahan bersifat magnetik yang terdiri atas oksida-oksida logam; salah satu logam bervalensi tiga
Ferronickel (feronikel)Paduan besi dengan nikel ; kadar nikel lebih besar dari 25%.
Ferro-silicon (ferosilikon)Paduan besi silikon dengan kadar Si bervariasi antara 25 - 95 % umumnya digunakan sebagai bahan deoksidasi pada (proses) pencetakan barang dari logam baja; tembaga; atau perunggu.
FischerFischer-Tropsch adalah satu metoda untuk menghasilkan biodisel, dari gas alam atau gas sintetis dari batubara dalam bentuk gas atau biomasa.
Flare (Suar Bakar)Alat pembuangan minyak dan atau gas secara aman dengan jalan pembakaran karena tidak bisa disimpan.
Flex fuel vehicles Bahan bakar kendaraan yang dapat ditukar-tukar, atau FFV, adalah kendaraan yang dapat menggunakan bahan bakar baik E85 dan/atau petroleum yang dapat dipertukar kan.
Flotation(flotasi)Proses konsentrasi mineral berharga dengan cara mengpungkannya sedang mineral lainnya tetap berada dalam luluhan; proses pemisahan berdasarkan perbedaan sifat fisika-kimia permukaan mineral dengan menggunakan reagen kimia tertentu.
Flowing Well ( Sumur sembur Alam)Sumur yang menghasilkan minyak dan/ atau gas bumi tanpa bantuan tenaga luar.
Fluid injection (Injeksi Fluida)Injeksi gas atau cairan kedalam reservoir untuk mendorong minyak kedlam sumur produksi.
Fluorite (fluorit)Mineral ikutan pada bijih timah, timbal, dan seng terdapat dalam endapan pneumatolitik.
Formation damage (kerusakan formasi)Kerusakan pada lapisan produktif yang mengakibatkan berkurangnya pengaliran hidrokarbon ke dalam sumur; dapat terjadi jika dinding lubang sumur tertutup oleh filtrate Lumpur pengeboran, serbuk bor, atau oleh komponen padat dari minyak bumi yang sangat pekat.
Fracturing (Perekahan)Penerapan tekanan hidraulik pada formasi untuk mencipatakan retakan-retakan sehingga minyak dan gas dapat mengalir kedalam sumur.
Fuel Fuel – Bahan bakar adalah yang digambarkan sebagai suatu material dengan satu macam energi agar dapat diubah kepada energi yang lain supaya dapat dipakai.
Fuel Oil (Minyak Bakar)Sulingan berat, residu atau campuran keduanya yang dipergunakan sebagai bahan bakar untuk menghasilkan panas atau tenaga.
Furnace Oil (Minyak Tungku)Minyak sulingan yang terutama digunakan untuk peralatan pemanasan ruangan.
Furnace (tanur)Tungku pemanggangan, perekdusian, dan peleburan yang membutuhkan temperatur sangat tinggi.
Futures (perdagangan berjangka)Transaksi jual dan/ atau beli komoditas dengan satu harga, jumlah kuantitas, dan kualitas yang diinginkan untuk pengiriman pada waktu yang telah ditentukan.
Gallon (Galon Amerika)Satuan ukuran isi yang besarya sama dengan 231 in3 atau 3.785 liter.
Garnerite (garnerit)Bijih nikel dengan berat jenis 2,3-2,8 dan mengandung nikel lebih dari 24%
Gas Cap Drive (Dorongan Tudung Gas)Tekanan tudung gas yang mendorong minyak masuk ke dalam sumur melalui pori-pori batuan.
Gas Cap (Tudung Gas)Gas bebas yang berada diatas minyak dalam reservoir.
Gas Injection (Injeksi Gas)Gas alam yang dimasukkan ke dalam reservoir melalui sumur injeksi agar tekanan reservoir tersebut dapat dipertahankan.
Gas Lift (Sembur Buatan)Pengangkatan minyak dengan jalan menginjeksikan gas bertekanan tinggi ke dalam anulus sumur produksi dan mencampurkannya kedalam fluida sumur agar laju arus meningkat.
Gas Oil Contact (Goc) Batas Gas MinyakBidang batas antara lapisan minyak dengan lapisan gas dalam reservoir.
Gas Oil Ratio (GOR) Nisbah Gas MinyakPerbandingan antara jumlah gas dan minyak yang diukur dalam satuan takar (m3/m3, ft3/ bbl).
Gasoline (Bensin)Hasil pengilangan minyak yang mempunyai trayek didih 30 - 220 C yang cocok untuk digunakan sebagai bahan baker motor berbusi (bensin).
Gas Well (Sumur Gas)Sumur yang produk utamanya adalah gas bumi.
Gel (Agar)Zat seperti agar-agar yang dibentuk oleh disperse koloidal dalam keadaan diam.
Gel Strength (Daya Agar)Ukuran kemampuan disperse koloidal untuk mempertahankan bentuk agar; ukuran tersebut pada Lumpur pengeboran menentukan kemampuan menahan zat padat dalam keadaan suspensi.
Gem (permata)Mineral atau bahan sintesis lainnya yang memilikui keawetan dan keindahan alami ataupun keindahan buatan sertai memadai untuk digunakan sebagai perhiasaan.
Geophysics (Geofisika)Ilmu yang mempelajari cirri fisis bumi dengan metoda fisika kuantitatif, khususnya metode seismic refleksi, refraksi, gaya berat, magnet, listrik, dan radiasi.
GlycerineGliserin adalah sebuah cairan hasil tambahan dari produksi biodisel. Gliserin yang digunakan dalam pabrik diantaranya dinamit, kosmetik, sabun cair, tinta, dan minyak pelumas.
Grade (kadar)Kuantitas kandungan unsur atau senyawa dalam suatu bahan galian, hasil pengolahan, atau pemurnian.
Grade resistance (tahanan kemiringan)Besarnya gaya berat (gravitasi) yang melawan atau membantu gerak kendaraan karena kemiringan jalur jalan yang dilaluinya
Granite (granit)Batuan beku dalam (plutonik) asam berbutir kasar, terutama terdiri atas mineral-mineral feldspar dan kuarsa.
Graphite (grafit)Mineral logam dengan rumus kimia C, sebagai butiran dalam urat atau tersebar dalam batuan malihan digunakan untuk pensil cat pelumas dan elektrode
Gross Production (Produksi Kotor)Produksi cairan sebagaimana yang keluar dari sumur.
Ground water (air tanah)Air yang terperangkap dalam ruang antar-butir mineral pembentuk batuan .
GTLGTL, atau gas sampai cairan, adalah proses sebuah kilang minyak yang mengubah gas alam menjadi rangkaian hidrokarbon yang lebih panjang. Gas dapat diubah sampai menjadi bahan bahan bakar cair melalui konversi langsung atau menggunakan suatu proses seperti
Gun Perforating ( Pelubangan Tembak)Cara pelubangan selubug sumur (tubing) dengan menggunakan senapan pelubang.
Halite (halit)Mineral garam dengan rumus kimia NaCl, mempunyai system kristal kubus.
Hard coal (batubara tua)Jenis batubara yang mempunyai nilai kalor lebih tinggi dari 5200 kkal/kg
Heat Exchanger (Alat Pertukaran Panas)Alat pengalih panas satu fluida ke fluida lain, atau peralatan yang berupa susunan pipa yang memindahkan panas dari fluida panas ke fluida yang lebih dingin dengan menghantarkannya lewat dinding pipa.
Heating value (Nilai Panas)Banyaknya panas yang terjadi pada pembakaran sempurna dari sejumlah satu satuan berat atau satuan volume bahan bakar.
Heavy Crude OilProduk penyulingan minyak bumi mulai dari fraksi pelumas yang paling ringan sampai fraksi yang paling berat; atau minyak bumi yang mempunyai berat jenis lebih kecil atau sama dengan 20 API.Lihat juga Light Crude Oil.
Heavy Ends (Fraksi Berat)Bagian minyak bumi yang bertitik didih tinggi hasil proses destilasi.
Heavy Fuel (Minyak bakar Berat)(lihat residual fuel oil)
Heavy metal (logam berat)Kelompok elemen logam dengan berat atom relative tinggi
Hidrogen Sulfude (Hidrogen Sulfit)Senyawa hydrogen dan belerang, merupakan gas yang tak berwarna, mudah terbakar, berbau tidak enak, dan beracun. H2S
Hidrothermal (hidrothermal)Larutan sisa magma yang banyak mengandung air, mempunyai suhu 25o - 400o C berasal dari dapur magma.
High pH mud (Lumpur alkalis)Fluida pengeboran dengan pH lebih dari 10.5
HSD (High Speed Diesel)Lihat ADO atau DERV Fuel
HVO Hidrokarbon murni dihasilkan dari minyak sayuran dan lemak binatang melalui katalisator hydrotreating triglycerides.
Hydraulic Fluid (Fluida Hidraulik)Cairan yang dapat digunakan dalam system hidraulik, biasanya mempunyai viskositas rendah, indeks viskositas tinggi, dan titik tuang rendah.
Hydrolysis Hidrolisis adalah sebuah reaksi kimia terhadap pelepasan gula, yang biasanya diikat bersama pada ikatan yang rumit. Dalam produksi bioetanol, reaksi-reaksi hidrolisis yang dipakai untuk memecah selulosa dan hemiselulosanya ada dalam biomasa.
Hypocentre (pusat gempa)Lokasi pusat getaran yang dihasilkan antara lain oleh pergeseran massa akibat kegiatan tektonik.
Igneus rock ( batuan beku)Batuan yang berasal dari pembekuan magma
Illuminating Oil (Minyak Lampu)(lihat burning oil)
Indonesian mining jurisdiction (wilayah hukum pertambangan Indonesia)Wilayah seluruh kepulauan Indonesia, tanah di bawah perairan dan paparan benua (continental shelf) kepulauan Indonesia.
Inertinite (inertinit)Kelompok maseral batu bara yang bila di bakar bersifat lembam (inert) artinya tidak menampakkan sifat plastisitas atau hanya menunjukkan sedikit kecenderungan aglunitas/melekat selama pengkokasan, terdiri atas makrinit, semifusit fusinit dan sklerotinit.
Injection/ input Well (Sumur injeksi)Sumur untuk memasukkan fluida ke dalam reservoir dibawah tanah.
Iodine valueNilai yodium adalah ukuran untuk jumlah penggandaan karbon-karbon yang ikatannya tidak penuh pada satu molekul minyak sayur. Dalam pengaplikasian biofuel cair dimaksud yang memberikan sebuah Filter Batas Penyumbat Dingin (CFPP)atau batas keruh. Sementar
Isobutane (isobutana - C4H10)Gas tanpa warna yang ditemukan dalam gas bumi, dan dihasilkan dalam jumlah besar dalam perengkahan minyak bumi.
Isomerization ( Isomerisasi)Reaksi yang mengubah susunan dasar atom dalam molekul tanpa menambah atau menghilangkan bagian dari bahan asal, banyak digunakan untuk mengubah hidrokarbon rantai lurus menjadi hidrokarbon rantai bercabang yang berangka oktan jauh lebih lebih tinggi.
Isopach Map (Peta Isopah)Jenis peta fasies dari suatu formasi dan atau anggota lapisan yang dinyatakan dalam bentuk garis-garis yang menunjukkan ketebalan yang sama.
JacketStruktur pendukung untuk platform lepas pantai.
JatrophaJatropa adalah suatu belukar berdaun hijau yang tidak dapat dimakan yang didapatkan di Asia, Afrika dan India Barat. Potongan biji jatropa banyak mengandung minyak yang dapat digunakan untuk membuat biodisel.
Jet bit (Pahat Jet)Pahat bor yang mempunyai lubang khusus yang memungkinkan lumpur pengeboran dapat disemprotkan dengan kecepatan tinggi kearah formasi yang sedang dibor.
Jet Perforating (Pelubangan jet)Pembuatan lubang yang menembus selubung sumur dengan menggunakan bahan peledak unutk mendapatkan pelubangan ynag dalam dan terarah agar fluida mengalir ke dalam sumur melalui lubang tersebut.
Jig (jig)Alat yang digunakan untuk memisahkan mineral berat dari yang ringan dengan prinsip gravitasi dan gerak isap-tekan dalam media air
Joint (Batang)Satuan yang dipakai untuk menghitung banyaknya pipa dalam suatu rangkaian, rata-rata berukurn 6 - 9 meter.
Joule (joule)Unit energi yang besarnya ialah 1 joule = 107 ergs = 2,389 x 10 -4 kg kalori = 0,2391 kalori
Kaolin (kaolin)Jenis lempung yang sebagian besar terdiri dari mineral kaolinit, bila dibakar berwarna putih atau keputih-putihan digunakan sebagai bahan dasar keramik dan penggunaan lainnya.
Kerosene (Minyak tanah/ kerosin)Jenis minyak yang lebih berat dari fraksi bensin dan mempunyai berat jenis antara 0.79 dan 0.83 pada suhu 15C, dipakai untuk lampu dan kompor.
Kick (tendangan)Kenaikan tekanan secara mendadak pada kolom Lumpur pengeboran yang disirkulasikan karena tekanan yang lebih tinggi dalam formasi yang sedang dibor, harus cepat-cepat dikuasai untuk mencegah semburan liar.
Killed steel (baja tuntas)Baja yang telah mengalami proses deoksidasi, sehingga tidak terjadi pelepasan gas pada saat pembekuan
Killing a WellPemasukan Lumpur atau air asin kedalam sumur untuk mengatasi tekanan didalamnya agar aliran minyak dan gas bumi dari reservoir terhenti, dengan demikian perlengkapan sumur di permukaan tanah seperti silang sembur dan flensa dapat dilepas dengan aman.
Kinematik Viscosity (Viskositas Kinematik)Nilai hasil bagi viskositas mutlak dengan kerapatan (berat jenis) pada suhu saat pengukuran viskositas, dinyatakan dengan satuan metric (Strokes dan sentistrokes).
Laterization (laterisasi)Pelapukan selektif pada kondisi tropis yang menyebabkan pengayaan mineral tertentu
Leaching (pelindian)Pengambilan mineral berharga dengan cara melarutkan pelarut tertentu pada bijih
Leasing (kontrak sewa)System penyewaan barang modal dalam kurun waktu tertentu sesuai dengan perjanjian tertulis.
Life of mine (umur tambang )Waktu yang dihitung dari jumlah cadangan dibagi dengan produksi tambang pertahun
Light Ends/ Light (Fraksi Ringan)Produk cair yang pertama-tama keluar dari kolom suling minyak.
Light Oil (Minyak Ringan)Semua sulingan minyak bumi yang diperoleh dari proses penguapan dan pengembunan pada tekanan atmosfer, memiliki derajat API antara 30 - 40.
Lignin Lignin adalah satu material yang kaya mengandung energi yang didalamnya berisi biomasa yang mempunyai kadar energi yang tinggi.
Lignite (lignit)Jenis batubara yang menurut klasifikasi ASTM tergolong ke dalam batubara termuda yang merupakan tingkat pertama hasil proses pembatubaraan gambut.
Limestone (batuan gamping)Batuan sediment yang terdiri atas mineral-mineral karbonat, terutama karbonat kalsium dan magnesium.
Limestone (batu gamping )Batuan sedimen yang mengandung kalsium karbonat (CaCO3)
Liner (selubung)Pipa berdiameter kecil dari pipa selubung, dipasang pada ujung rangkaian pipa selubung, menjulur ke dalam formasi produktif.
Liptinite (liptinit)Anggota kelompok maseral batubara yang terdiri atas sporinit, kutinit, alginit, dan resinit, berasal dari sekresi tanaman dan masing-masing anggota dibedakan menurut morfologisnya.
Live Oil (minyak hidup)Minyak bumi yang mengandung gas.
LNG (Liquefied Natural Gas) Gas Bumi CairGas yang terdiri atas metana yang dicairkan pada suhu sangat rendah (-160C) dan dipertahankan dalam keadaan cair untuk mempermudah transportasi dan penimbunan.
Loading ratio (nisbah pengisian)Bilangan yang menunjukkan volume atau berat batuan asal yang dapat diledakkan oleh setiap pound (lb) bahan peledak
Lost Circulation Material (Bahan penyumbat)Bridging Material
Lost Circulation (Sirkulasi Hilang)Hilangnya lumpur pengeboran karena masuk ke suatu lapisan formasi seperti gua, retakan, atau lapiasan yang sangat permeable.
Low grade Ore (bijih kadar rendah)Bijih yang berkadar relatif rendah yang masih dapat dimanfaatkan untuk proses blending
LPG (Liquefied Petroleum Gas) (Gas minyak cair-Elpiji)Gas hidrokarbon yang dicairkan dengan tekanan untuk memudahkan penyimpanan, pengangkutan, dan penanganannya. Terdiri atas propane, butane atau campuran keduanya.
LSWR (Low Sulfur Waxy Residue) Residu lilinan belerang rendahResidu berlilin dengan kadar belerang rendah yang diperoleh dari penyulingan atmosferik minyak bumi, misalnya residu minyak minas.
Lube (minyak lumas) Lubricating OilMinyak pelumas
Lump coal (bongkahan batubara)Batubara yang berukuran lebih besar dari 7,5 cm
Magma (magma)Lelehan silikat pijar, air dan gas dalam larutan, mengandung berbagai unsir kimia pembentuk batuan yang berada dalam perut bumi.
Major Company (Perusahaan minyak Transnasional)Perusahaan yang pada taraf internasional berperan aktif pda semua tahap kegiatan industri minyak dan gas bumi secara besar-besaran.
Map scale (skala peta)Perbandingan jarak antara 2 titik di peta dengan jarak mendatar dua tempat yang sebenarnya di lapangan.
Matte (mat)Senyawa logam dengan belerang yang merupakan produk antara dalam suatu proses ektraksi pirometallurgi
Mechanical Octane Number (Angka Oktan Mekanis)Perubahan kebutuhan angka oktan akibat perubahan rancang mesin, seprti ruang bakar, manifold, pewaktuan katup, dan pendinginan.
Mesh (mes)Ukuran ayakan yang menunjukkan banyaknya lubang setiap satu inci panjang.
Metal (logam)Unsur kimia yang bersifatpenghantar listrik dan panas yang baik
Metallurgy (metallurgi)Ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkaitan dengan logam dan paduannya
Methane ( gas rawa)Gas yang selalu terdapat dalam lapisan batubara; gas ini terbentuk bersamaan dengan proses pembentukan batubara
Methanol Metanol adalah alkohol yang mengandung sebuah karbon per molekul, biasanya dibuat dari gas alam, dengan kira-kira setengah kekentalan energi dari petroleum. Metanol yang digunakan sebagai komponen pada transesterifikasi dari trigliserid untuk memberikan s
Migration (Migrasi)Perpindahan minyak dan gas bumi dari batuan induk ke batuan reservoir.
Mineral (cebakan)Kumpulan material yang terendap oleh proses alami baik primer maupun sekunder.
Mine (tambang)Lokasi kegiatan pengambilan mineral yang bernilai ekonomi.
Miscanthus Miscanthus, atau rumput gajah, adalah satu jenis rerumputan di antara 15 macam keaslian rumput yang abadi pada daerah bagian tropikal dan tropikal dari Afrika dan selatan Asia. Pertumbuhan rumput gajah yang cepat, mengandung mineral yang rendah dan hasil
MMCFmillion cubic feet.
MMCFDmillion cubic feet per day.
MMMCF (BSCF)billion cubic feet.
MMSCFDmillion standard cubic feet per day.
MTBEMTBE, atau methyl tertiary-butyl ether, zat yang dihasilkan dari metanol dan oktannya dapat ditambah dan dikurangi karena petroleum yang gampang menguap. Hal dimaksud seringkali digunakan sebagai bahan tambahan petroleum sebab hal tersebut meningkatkan ka
MToe/ToeMillion Tonnes of oil equivalent/Tonnes of oil equivalent.
Multiple Completion (Penyelesaian majemuk)Penyelesaian uji sumur untuk mengeluarkan minyak atau gas serempak dari tiga lapisan atau lebih.
Naphtha (Nafta)Sulingan minyak bumi ringan dengan titik didih akhir yang tidk melebihi 220C
Natural coke (kokas alam)Cebakan batubara yang mengalami proses pengubahan secara alamiah oleh adanya suatu sumber panas yang menyebabkan terbentuknya kokas karena hilangnya sebagian besar zat terbang.
Natural Gas (Gas Bumi)Semua jenis hidrokarbon berupa gas yang dihasilkan dari sumur mencakup gas tambang basah, gas pipa selubung, gas residu setelah ekstraksi hidrokarbon cair dan gas basah, dan gas nonhidrokarbon yang tercampur secara alamiah.
Natural Gasoline (Bensin Alam)Campuran hidrokarbon yang terkondensasi dari gas bumi dan yang distabilkan untuk mendapatkan trayek didih yang cocok untuk dipadukan dengan bensin kilangan, juga dipakai sebagai bahan pelarut.
Net calorie value (nilai kalor bersih)Panas pembakaran batubara dikurangi dengan panas untuk penguapan kandungan air.
NGL (Natural Gas Liquids) (Cairan Gas Bumi)Cairan yang didapat dari gas bumi, termasuk kondensat, gas minyak cair, dan bensin alam.
Nitrogen OxidesNitrogen Oksida (NOx) adalah satu produksi dari reaksi fotochemical dari oksida nitrik yang terdapat pada ambien udara, dan merupakan satu jenis emisi yang dihasilkan dari bahan bakar.
Non Associated Gas (Gas Nonasosiasi)Gas bumi yang terdapat didalam reservoir yang tidak mengandung minyak yang berarti.
Normal fault (sesar normal)Jenis sesar yang dinding atasnya bergerak kea rah bawah terhadap dinding bawah
Ocean coal (batubara laut)Batubara yang terletak di bawah dasar laut
Octane numberJumlah Kadar Oktan - Nilai oktan dari satu bahan bakar ditunjukan pada SPBU. Semakin tinggi jumlah oktan semakin lambat bahan bakar terbakar.Ditambahkan dua sampai tiga jumlah kadar oktan pada bioetanol khusus bilamana dicampur dengan petroleum biasa – me
Octane Number (Angka Oktan)Angka yang menunjukkan nilai antiketuk relative bensin dan kecenderungan bahan bakar cair untuk berdetonasi; ditujunjukkan oleh persentase volume iso oktan dalam campurannya dengan normal heptana yang mengakibatkan intensitas ketukan yang sama dalam kondisi uji pada mesin penguji CFR F1/F2 yang dibakukan.
Offshore Drilling (Pengeboran lepas pantai)Pengeboran yang dilakukan di laut atau di danau besar.
Oil Base Mud (Lumpur Dasar Minyak) Lumpur pengeoran dengan padatan lempung yang teraduk di dalam minyak yang dicampur dengan 1 sampai dengan 5 persen air.
Oil In Place (Minyak di tempat)jumlah minyak bumi yang diperkirakan ada dalam reservoir dan belum pernah diproduksi.
Onshore Drilling (Pengeboran Darat)Pengeboran yang dilakukan didarat.
OPEC(Organisation of Petroleum Exporting Countries)Organisasi eksportir minyak yang didirikan tahun 1960, beranggotakan 10 negara, seperti; Algeria, Indonesia, Iran, Iraq, Kuwait, Libya, Qatar, Saudi Arabia, UAE, Venezuela.
Operating cost (biaya operasi)Semua pengeluaran yang langsung digunakan untuk memproduski barang, termasuk didalamnya, antara lain biaya umum, biaya penjualan, biaya administrasi, dan bunga pinjaman.
Ore mineral (mineral bijih)Mineral yang mengandung logam berharga
Overburden (lapisan penutup)Lapisan tanah atau batuan yang berada di atas dan langsung menutupi lapisan bahan galian berharga sehingga perlu disingkirkan terlebih dahulu sebelum dapat menggali bahan galian tersebut.
Packer (Penyekat)Alat semacam sumbat yang dapat mengembang untuk memisahkan ruangan annulus diantara rangkaian pipa dan selubung.
Palm oil Minyak sawit adalah satu bentuk dari minyak sayur yang diperoleh dari buah pohon kelapa sawit. Hal dimaksud digunakan sebagai bahan baku yang ada dimana-mana. Minyak sawit dan minyak biji sawit yang tersusun dari asam lemak, yang diesterifikasikan denga
Pan (dulang)Alat prospeksi tradisional untuk mencuci mineral berat rombakan seperti emas, kasiterit, dan intan
Paraffin Base Crude Oil (Minyak Bumi Parafinik)Minyak bumi yang hidrokarbonnya terdiri atas parafin.
Paraffin Destilate (Sulingan Parafin)Sulingan minyak bumi yang mengandung kristal lilin sebelum proses pengawalilinan yang menghasilkan lilin parafin dan minyak parafin.
Paraffin (Parafin)Hidrokarbon jenuh dengan rantai terbuka.
Paraffin Wax (Lilin Parafin)Lilin yang diperoleh antara alin dari sulingan parafin dengan jalan pendinginan dan penyaringan bertekanan, berupa massa yang berbentuk kristal, tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa dan terdidi atas campuran hidrokarbon padat yang sebagian besar termasuk dalam deret parafin.
Pathfinder elements (unsur pandu)Unsur-unsur tertentu yang dapat digunakan sebagai petunjuk mineralisasi.
Pay Zone/ Sand ( Zona Produktif)Batuan reservoir yang mengandung minyak dan gas bumi dalam jumlah yang dapat diproduksikan
Penetration Rate (Laju pengeboran)laju pengeboran yang dinyatakan dalam ukuran meter per jam atau kaki per jam.
Perforating Gun (Senapan Pelubang)Alat yang diturunkan ke dalam lubang sumur untuk memicu peledak erdaya besar atau menembakkan peluru baja menembus dinding pipa selubung dan semen ke dalam zona produktif, sehingga fluida formasi keluar dari reservoir memasuki lubang sumur.
Perlite (perlit)Batuan beku kaca vulkanik menyerupai komposisi andesit sampai riolit, mngandung air terikat 2- 5 %, mengembang bila dipanaskan dengan cepat ke titik lelehnya
Permeability (Permeabilitas)Kemampuan batuan untuk melewatkan fluida melalui saringan (pori-pori).
Petrography (petrografi)Pemerian bersistem dari batuan dalam sayatan tipis
Petroleoum Coke (Kokas Minyak Bumi)Padatan yang terjadi pada proses perengkahan minyak bumi, terdiri atas hidrokarbon polisiklis tinggi dengan kadar hidrogen yang sangat rendah.
PetroleumPetroleum berkenaan pada beberapa zat dasar petroleum yang terdiri atas sebuah campuran yang rumit dari hidrokarbon yang berasal dari minyak mentah yang proses pemisahannya berjalan terus, konversinya, upgradingnya, dan finishingnya, termasuk bahan bakar
Petrology (petrologi)Ilmu yang mempelajari batuan secara bersistem, terutama mengenai mineralogi, tekstur dan struktur, mula jadi, ubahan, hubungan terhadap batuan lain dan cara penggolongannya
Plate tectonics (tektonik lempeng)Tektonik global didasarkan pada model bumi yang dicirikan oleh sejumlah kecil lempeng-lempeng setengah kaku yang mengapung pada lapisan mantel bumi yang kental; masing-masing lempeng bergerak bebas dan salah satu menunjam sehingga menimbulkan deformasi, kegiatan gunung api dan kegiatan seismik yang terpusat di sepanjang pinggiran lempeng.
Poise (poise)Satuan viskositas yang diidentifikasikan sebagai gaya tangensial per satuan luas (dynes/cm3) yang diperlukan untuk mempertahankan perbedaan satu satuan kecepatan (1 cm/detik) antara dua bidang sejajar yang dipisahkan oleh fluida setebal 1 cm.
Porosity (porositas)Rongga pada batuan, biasanya dinyatakan sebagai perbandingan antara volume rongga dan total volume material
Porosity (Porositas)Perbandingan antara volume sarangan (pori-pori) batuan dan volume batuan keseluruhan, dinyatakan dalam persen.
Pressure Maintenance (Pemeliharaan tekanan)penginjeksian gas atau air ke dalam reservoir agar tekanan reservoir cukup tinggi mempertahankan produksi minyak.
Propane (Propana)Hidrokarbon jenuh (alkana) yang molekulnya terdiri atas 3 atom karbon dan delapan atom Hidrogen (C3H8) yang terdapat dalam minyak bumi, gas bumi dan gas hasil perengkahan di kilang.
Proved Reserved (Cadangan Terbukti)Jumlah minyak dan gas yang diperkirakan dapat diproduksi dari suatu reservoir yang ukurannya sudah ditentukan dengan menyakinkan.
Pyrolysis oil Minyak pirolisis adalah sebuah minyak bio yang diproduksi melalui pirolisis cepat dari biomasa. Bentuknya adalah coklat tua, cairan yang aktif berisi energi yang banyak yang mengandung biomasa orsinil, dengan sebuah nilai pemanasan kira-kira setengah dari
Quaicksand (pasir apung)Pasir yang jenuh air, sehingga mudah bergerak atau berpindah
Quarry (kauri)Sistem penambangan terbuka khusus untuk bahan galian industri seperti penambangan batu gamping, batu pualam., andesit, dan granit.
Quartzite (kuarsit)Batuan malihan berasal dari batu pasir (sandstone) yang hampir seluruhnya terdiri dari kuarsa dicirikan dengan pengerasan yang sempurna baik melaui sementasi silika maupun melaui pengkristalan kembali (rekristalisasi)
Quartz (kuarsa)Mineral yang mempunyai rumus kimia SiO2, dengan ciri-ciri antara lain kekerasan 7 pada skala Mohs, berat jenis 2,65 dan warna dari putih sampai merah kecubung.
Ramp (jalur angkut)Lubang bukaan pada tambang bawah tanah, benbentuk sprial yang menghubungkan beberapa daerah produksi sebagai prasarna pengangkutan.
RapeseedMinyak lobak (Brassica napus), juga dikenal sebagai lobak, minyak lobak atau (sebuah keanekaragaman buatan khusus) canola, adalah anggota tubuhnya berbunga kuning terang dari keluarga Brassicaceae (mostar atau keluarga kubis). Minyak lobak adalah bahan ba
Ration (nisbah)Perbandingan antara dua besaran yang dapat dinyatakan dalam angka
Reaction Chamber/ Ruang Reaksi)Bejana/ kolom tempat berlangsungnya reaksi kimia.
Reclamation (reklamasi)Upaya mengembalikan fungsi lingkungan hidup di bekas daerah pertambangan menjadi daerah yang berdaya guna.
Recovery ( Perolehan)Jumlah volume Hidrokarbon yang telah dihasilkan atau diperkirakan dapat dihasilkan dari suatu reservoir.
Recycling (Gas) Injeksi Gas ulangMemompakan kembali gas yang diproduksikan kedalam reservoir untuk meningkatkan perolehan minyak.
Reduction (reduksi)Kebalikan dari oksidasi dapat terjadi karena menerima satu atau lebih elektron
Refinery Gas (Kilang Gas)Berbagai jenis gas yang berasal dari penyulingan dan terkumpul didalam kilang.
Refinery (Kilang)Instalasi industri untuk mengolah minyak bumi menjadi produk yang lebih berguna dan yang dapat diperdagangkan.
Refining MarginThe product value less the feedstock and refining costs and value of any loss in the refining process.
Refining (Pengilangan)Penguraian minyak bumi atas komponen-komponen lewat penyulingan, perengkahan, peningkatan mutu dengan bahan kimia, dan ekstraksi dengan zat pelarut untuk menghasilkan prosuk-produk untuk dapat diperdagangkan.
Reserch Octane Number (RON) RON/MON (Motor Octane Number) (Angka Oktan Riset)Angka yang menyatakan nilai antiketuk bensin yang ditentukan menurut metode riset, merupakan petunjuk mengenai kualitas anti ketuk bahan bakar kalau kendaraan digunakan dalam kondisi operasi ringan dengan kecepatan rendah.
Reserves (cadangan)Volume cebakan bahan galian yang mempunyai nilai ekonomis untuk ditambang
Reserves (Cadangan)Jumlah minyak atau gas bumi yang ditemukan didalam batuan reservoir dan dapat diproduksi.
ReservoirTempat terkumpul dan terjebaknya minyak dan gas bumi secara alami dibawah tanah.
Reservoir Pressure (Tekanan Reservoir)Tekanan yang mendorong fluida ke lubang bor yang menembus reservoir minyak dan gas bumi.
Reservoir Rock (Batuan reservoir)Batuan bawah tanah yang berpori dan permeable yang dapat menyimpan minyak dan/ atau gas.
Resin (resin)Residu berwarna kuning transparan hasil distilasi yang berasal dari getah pohon pinus/cemara merupakan bahan utama pada vernis, tinta cetak
Resources: SumberdayaSegala sesuatu yang dapat dimanfaatkan bagi kehidupan manusia, sumber daya alam hayati, sumber daya alam non hayati, dan sumber daya buatan.
Rhyolite (riolit)Batuan beku vulkanik asam berbutir halus dan berwarna terang dengan komposisi granit.
Rio Tinto Process (Proses Rio Tinto)Bijih tembaga sulfit dalam jumlah yang sangat besar dibiarkan di udara bebas dan diperhujankan sehingga terbentuk tembaga sulfat yang kemudian dicuci untuk diproses lebih lanjut, proses ini dikembangkan pertama kali oleh perusahaan tambang Rio Tinto.
Rock (batuan)Massa yang terdiri atas satu mineral atau lebih yang membentuk bagian kerak bumi, baik dalam keadaan terikat (massive) atau lepas (loose)
Rosite (rosit)Bahan keramik yang terdiri atas kalsium dan aluminium silikat yang dicampur dengan bahan asbes; dipergunakan untuk mencetak komponen-komponen listrik, tahan sampai 480oc
Roundtrip (Cabut Masuk)Mengeluarkan rangkaian pipa bor atau pipa sembur dari lubang sumur dan kemudian memasukkannya lagi.
Royalty (Royalti)Bagian produksi atau penghasilan yang menjadi hak pemberi izin pengusahaan minyak.
RTFORTFO, atau Kewajiban Diperbarui Bahan bakar Transpor, adalah satu kebijakan UK agar menempatkan satu kewajiban atas pasokan bahan bakar untuk memastikan agar persentase yang pasti dari jumlah penjualan yang dibuat untuk bahan bakar. Akibat karena ini aka
Ruby (rubi)Varietas korundum yang berwarna merah mengandung sejumlah kecil krom digunakan untuk batu permata.
SAE (Society of Automotive Engineers) Number (Angka SAE)Angka retensi dalam system klasifikasi minyak lumas dinyatakan dalam angka SAE 5W, 10W, 20W, 30W, 40W dan seterusnya yang merupakan angka petunjuk bahwa angka yang lebih tinggi berkorelasi dengan kekentalan yang lebih tinggi pada suhu retensi.
Salt Dome (Kubah Garam)Kubah yang terjadi karena lapisan garam menekan lapisan sediment diatasnya.
Sand Control (Pengendalian Pasir)Cara menghalangi masuknya pasir dari reservoir ke dalam sumur bor supaya tidak terjadi penyumbatan dan keausan peralatan produksi.
Sand (pasir)Pecahan batuan yang berukuran antara kerikil dan lanau, atau 1/16 - 2 mm pada skala Wentworth-Udden
Sapphire (nilam)Batu mulia termasuk jenis korundum pada umumnya berwarna biru
Saturated Hydrocarbon (Hidrokarbon Jenuh)Senyawa karbon dan hydrogen yang tidak mengandung ikatan rangkap.
Scale Wax (Lilin Padat)Lilin paraffin yang diperoleh dengan jalan mengeluarkan sebagian besar minyak yang terkandung di dalamnya lewat pemanasan perlahan-lahan agar minyak menetes keluar sehingga lilin seakan-akan berkeringat.
Second generation biofuelsGenerasi Biofuel Kedua - Meskipun definisi biofuel beragam, generasi biofuels kedua seringkali dipertimbangkan betul-betul untuk menjadikan biofuel yang dibuat dari biomasa atau bukan bahan baku yang dapat dimakan.
Sedimentary Basin (Cekungan)(lihat basin)
Sediment (sedimen)Material lepas yang terbawa oleh air, angin, atau es, terendapkan di dasar laut, danau, sungai, atau rawa.
Separator (Pemisah Minyak Dan Gas)Bejana untuk memisahkan gas dari cairan yang keluar dari sumur dengan menurunkan tekanan secara bertahap untuk memperkecil hilangnya komponen minyak yang bertitik didih rendah.
Sericite (serisit)Jenis mika berkomposisi muskovit berwarna putih atau tak berwarna, berbutir halus dalam bentuk serpih-serpih kecil, berkilap seperti sutra, umunya terdapat dalam batuan ubahan atau malihan.
Service Well (Sumur Penunjang)Sumur yang dicadangkan untuk injeksi gas, air, uap atau udara untuk penyediaan air injeksi, observasi, dan pembuangan air asin.
Sesar (fault)Pergeseran satu atau lebih lapisan batuan disebabkan gaya telan yang sangat besar
Shut Down (Henti Sela)pekerjaan yang terhenti untuk sementara.
Shut In (Tutup Sumur)Penutupan katup pada sumur sehingga sumur terhenti berproduksi.
Silt (lanau)Pecahan batuan yang berukuran antara pasir dan lempung atau 1/256 - 1/16 mm pada skala Wentworth-Udden.
Skarn (skarn)Batuan yang berasal dari proses metamorfisme atau metasomatisme sentuh berkomposisi hampir seluruhnya silikat yang mengandung kapur dan berasal dari batu gamping
Slack Wax (Lilin Lunak)Lilin yang masih banyak mengandung minyak yang diperoleh dengan cara penyaringan bertekanan dari destilat parafinik atau destilat lain yang banyak mengandung lilin.
Slag (terak)Kumpulan lelehan yang terpisah pada peleburan atau pemurnian logam yang terapung di atas permukaan logam cair, terbentuk dari campuran bahan imbuh, pengoto bijih/logam, abu bakar, dan bahan pelapis tanur, dapat di manfaatkan sebagai pengeras jalan, bahan semen, pupuk, dll
Solvent (Pelarut)Cairan yang mampu menyerap atau melarutkan zat cair, gas atau benda padat dan membentuk campuran padat.
Source Rock (Batuan Induk)Batuan tempat asal terbentuknya minyk dan gas bumi.
Sour Crudes (Minyak Kadar Sulfur Tinggi)Minyak bumi dengan kadar belerang tinggi, contoh; Iranian Light, Iranian Heavy, Saudi Light
Sour Gas (Gas Kecut)Gas bumi dengan kadar hidrogen sulfida dan senyawaan belerang lainnya.
Specific Gravity (Berat jenis)Perbandingan berat suatu zat terhadap berat zat baku pada volume dan suhu yang sama. Untuk zat cair dan zat padat, zat baku adalah air, sedangkan zat standar untuk gas dipakai hidrogen atau udara.
Spot Price (Harga Spot)Harga untuk komoditas produk (minyak dan produk minyak) pada pasar komoditas. Lihat juga futures.
Stripping ratio (nisbah pengupasan)Perbandingan antara jumlah volume lapisan penutup yang perlu disingkirkan ( dalam meter kubik) dan atau ton bahan galian yang ditambang.
Surface mine (tambang terbuka)Metode penambangan yang kegiatannya dilakukan pada tempat terbuka ( langsung berhubungan dengan udara luar).
Sweet Crudes (Minyak kadar sulfur rendah)Minyak bumi yang kadar belerangnya rendah. Contoh; Beryl, Brega, Ekofisk, Forties
SwitchgrassSwitchgrass adalah alang-alang yang berasal dari Amerika dan dikenal karena daya tahann dan pertumbuhannya yang cepat. Hal itu seringkali disebutkan sebagai suatu yang berlimpah yang kemungkinan besar untuk bahan baku etanol generasi kedua.
Syngas Syngas adalah sebuah bauran dari karbon monoksid (CO) dan hidrogen (H2) yang diproduksi dari gasifikasi temperatur yang tinggi untuk bahan organik sebagaimana biomasa. Menyusuli pembersihan untuk mengeluarkan banyaknya kotoran seperti kotoran yang padat,
Synthetic Crude (Minyak Bumi Sintetik)Keseluruhan cairan campuran hidrokarbon multikomponen yang dihasilkan dari proses perubahan kimia atau fisika bahan baku bukan minyak bumi, seperti batubara, serpih minyak, dan pasir ter.
Tailing (ampas)Bagian dari hasil proses pengolahan bahan galian yang tidak dikehendaki karena sudah tidak mengandung mineral berharga lagi
Talc (talek)Batuan masif yang komponen utamanya talek, terasa seperti lemak atau sabun bila diraba.
TallowTallow adalah nama lain bagi lemak binatang, yang dapat digunakan sebagai bahan baku untuk menghasilkan biodisel.
Tantalum (tantalum)Unsur logam langka dari keluarga Vanadium, dengan nomor atom 73, lambang kimia Ta, dan berat atom 180,9479, berwarna kelabu mirip platina.
Tectonic (tektonik)Istilah yang digunakan dalam hubungannya dengan gejala deformasi kerak bumi
TEL (Tetra Ethyl Lead) Timbel Tetra Etil (TTE)Senyawa timbel yang rumus kimianya Pb(C2H5) 4; yang bila ditambahkan dalam proporsi yang kecil dalam bensin akan meningkatkan mutu antiketuknya.
Test pit (sumur uji)Sumur yang dibuat untuk mendapatkan percontoh, umumnya berukuran 1 x 2 meter dengan kedalaman tergantung dari letak endapan bahan galian dan kemantapan formasi batuan dinding.
Thermal Cracking (Perekahan Termal)Proses perekahan dengan menggunakan suhu dan tekanan tinggi tanpa katalis.
Thermal Reforming (Reformasi Termal)Proses tanpa katalis yang memakai panas untuk menghasilkan perubahan struktur molekul sehingga nafta beroktan rendah menjadi bensin bermutu antiketuk tinggi.
Throughtput (Laju Muat)Volume bahan yang masuk ke dalam suatu peralatan dalam jangka waktu tertentu.
TNT (tri nitro toluen)Suatu jenis bahan kimia yang mudah meledak
Toe/MToeTonnes of oil equivalent/Million tonnes of oil equivalent.
Toseki (Toseki)Jenis batuan hasil proses ubahan hidrothermal dari batuan riolit, perlit, dan batuan induk lainnya, berkomposisi mika, kaolinit, kuarsa dan feldspar dapat digunakan sebagai bahan baku tunggal untuk barang keramik jenis porselen
Transesterification Transesterfication – nama biodisel yang telah diberikan kepada minyak sayuran yang telah di transesterifikasikan untuk digambarkan pemakaiannya sebagai bahan bakar disel. Proses tranesterifikasi meliputi perbauran pada temperatur ruang metanol (50% lebih)
Trap (Jebakan)Struktur geologi tempat minyak dan atau gas bumi berkumpul secara alami.
Trass (tras)Tuf gunung api, berwarna cerah, dengan komposisi seperti pozolan, dapat digunakan sebagai bahan campuran untuk pembuatan semen pozolan.
Trench (parit uji)Parit yang dibuat untuk mendapatkan percontoh dalam jumkah besar.
Tubing Job (Cabut-Masuk Pipa Sembur)Pencabutan rangkaian pipa sembur sumur atau peasukkannya ke dalam sumur.
Tubing (Pipa Sembur)Rangkaian pipa baja yang digantungkan pada ujung atas rangkaian pipa selubung dan berfungsi sebagai pelindung rangkaian pipa pipa produksi atau dapat berfungsi sebagai rangkaian pipa produksi.
Tunnel (terowongan)Lubang bukaan mendatar atau hamper mendatar yang menembus kedua lereng bukit
Turbo Drill (Turbo Bor)sistem pengeboran dengan bagian pahat saja yang berputar, alat turbo dipasang diatas pahat dan digerakkan oleh tekanan lumpur.
Ultimate analysis (Analisis unsur)Analisis kandungan unsur-unsur C, H, O, N dan S pada batu bara atau bahan baker lainnya.
Unconformity (Ketakselarasan)Ketidaksenambungan pengendapan antara lapisan batuan yang berurutan, dalam hubungannya dengan kesenjangan dalam urutan stratigrafi.
Under flow (aliran bawah)Aliran/pengeluaran produk suatu proses konsentrasi dari bagian bawah alat tersebut.
Underground mine (tambang bawah tanah)Metode penambangan yang kegiatannya dilakukan di bawah tanah (tidak langsung berhubungan dengan udara luar) dengan cara terlebih dahulu membuat jalan masuk berupa sumuran (shaft) atau terowongan buntu (adit)
Unsaturated Hydrocorbon (Hidrokarbon Tak Jenuh)Senyawaan antara karbon dan hydrogen yang mengandung satu pasang ataon karbon atau lebih dengan ikatan rangkap dua atau tiga.
Upstream Activity (Kegiatan Hilir)Kegiatan hilir yang meliputi eksplorasi, produksi dan kilang minyak.
Vanadium (vanadium)Logam keras untuk paduan baja, berat atom 50,94 dan nomor atom 23 dari sistem periodik unsur.
Vapour Recovery Unit (Unit Pemulihan Cairan)Jaringan pipa dengan manipol yang didinginkan untuk mengembalikan uap yang dikumpulkan dari tangki timbun menjadi cairan.
Vein (Urat)Endapan bahan galian berbentuk tabular atau lembaran dengan posisi miring hampir tegak yang mengisi rekahan atau kekar pada batuan.
Viscocity index (indeks Viskositas) indek kekentalanAngka yang menunjukkan pengaruh perubahan suhu terhadap viskositas yang ditentukan secara empiris, indeks viskositas yang tinggi menunjukan perubahan viskositas yang relative kecil dibandingkan dengan perubahan suhu.
Viscocity (Viskositas) kekentalanTahanan fluida terhadap pengaliran yang umumnya dinyatakan dalam ukuran waktu yang diperlukan untuk mengalirkan cairan melalui lubang dengan ukuran tertentu.
VLCC (Very Large Crude Carrier) (Kapal Tangki Raksasa)Kapal tangki dengan bobot mati diatas 200.000 ton Yang digunakan untuk mengangkut minyak bumi dari sumbernya ke fasilitas penimbunan transit atau langsung ke kilang minyak.
VOCVOC, atau senyawa organik yang mudah menguap, adalah polusi udara yang didapatkan di antara alat pembuangan mesin. Bioetanol membantu mengurangi emisi VOC.
Volcanic rock (batuan volcanic)Batuan yang berasal dari kegiatan gunung berapi
Wad (Wad)Campuran dari beberapa oksida mangan hidrat, lunak seperti tanah, berwarna coklat tua atau hitam, umumnya morf,
Waste (limbah)Zat padat, cair, atau gas yang dibuang, diemisi atau diendapkan pada lingkungan hidup dalam jumlah tertentu yang dpat menyebabkan perubahan kualitas lingkungan hidup.
Water Drive (Dorongan air)Mekanisme produksi yang paling efisien yang menggunakan tekanan air didalam reservoir untuk mendorong minyak dan gas ke dalam lubang sumur.
Wax Fractionation (Fraksionasi lilin)Proses bersinambungan untuk menghasilkan beberapa jenis lilin berkadar minyak rendah dari kondensat lilin dengan menggunakan pelarut dalam volume besar pada suhu yang berkisar dari 5 F sampai 60 F.
Weathering (lapuk)Keadaan suatu zat yang telah mengalami perubahan secara kimuia, mekanika dan atau fisika karena pengaruh atmosfer
Wellbore (lubang sumur)(lihat ; bore hole, well)
Well Completion (Penyelesaian Sumur)Pemasangan peralatan yang diperlukan untuk membuat sumur siap produksi.
Wellhead (Kepala Sumur)Peralatan untuk mengontrol sumur yang terdiri atas kepala pipa selubung, kepala pipa sembur, dan silang sembur.
Well Log (Rekaman Sumur)Catatan yang mencakup semua data yang dikumpulkan selama pengeboran sebuah sumur; doperlukan untuk mendapatkan gambaran yang terperinci mengenai strata bawah permukaan.
Well Perforating (Perforasi Sumur)Proses melubangi pipa selubung (tubing) untuk tujuan produksi, pengujian, atau peretakan.
Well Stimulation (Perangsangan sumur)Operasi yang dilakukan untuk meningkatkan produksi sumur.
Wet Gas (gas basah)Gas bumi yang mengandunghidrokarbon yang lebih berat dalam jumalah yang cukup banyak dan mudah dipisahkan dalam bentuk cairan.
Wet mill Penggilingan basah adalah satu kemudahan produksi etanol yang ada diantaranya jagung adalah yang pertama direndam dalam air sebelum diproses. Di samping bioetanol, penggilingan basah mempunyai kemampuan untuk memproduksi hasil tambahan seperti kanji, zat
Wild Cat (Sumur Taruhan)Sumur eksplorasi yang dibor di daerah yang masih perawan yang berdasarkan pertimbangan geologis diharapkan mempunyai akumulasi hidrokarbon.
Wild Oil (Minyak Liar)Minyak bumi yang pada tekanan rendah atau permukaan mengeluarkan banyak gas.
Work Over (Kerja ulang)Operasi pada sumur produksi untuk tujuan perbaikan atau peningkatan produksi misalnya dengan jalan pendalaman, penyumbatan kembali, pencabutan dan pemasangan kembali pipa saringan, penyemenan tekan, penembakan dan pengasaman.
Xantal (xantal)Paduan tembaga dengan kompossi 81-90%
Xenon (xenon)Unsur kimia berupa gas mulia, tidak berbau, tidak berwarna, tidak dapat terbakar, terdapat dalam jumlah kecil di udara.
Xylene (Xilena) Zat cair tanpa warna dari kelompok aromatik dengan rumus kimia C6H4(CH3) 2 dibentuk melalui proses katalitik dari fraksi minyak naftenik. Umumnya sebagai bahan bakar beroktan tinggi pada motor, pesawat terbang, pelarut, dan bahan baku industri kimia.
YeastRagi adalah beberapa macam di antara sel-tunggal jamur yang karbohidratnya mampu untuk difermentasi. Bioetanol yang dihasilkan melalui gula yang difermentasi dengan ragi.
Yield (Perolehan)Produk yang didapat dalam sebuah proses tertentu, yang dinyatakan dalam persentase dari umpan.
Yield Point (Titik Alir)Tekanan yang diperlukan untuk mengatasi tahan fluida yang statis untuk dapat mulai mengalir.
Young modulus (modulus young)Perbandingan antara tegangan aksial dengan regangan aksial.
Zapla (zapla)Bijih hematit yang mengandung 48% Fe
Zimal (zimal)Paduan seng dengan komposisi 4 % Al, 3% Cu, 0,15% Mn, 0,01% Cd
Zircon (zircon)Mineral silikat dengan rumus kimia Zr Si04 yang merupakan sumber utama logam jarang zirconium, terakumulasi sebagai endapan pasir pantai, digunakan sebagai pasir cetak, batu permata, batu tahan api, keramik, dan paduan logam.
Zorite (zorit)Paduan yang bersifat tahan terhadap suhu tinggi dan berkomposisi 35%
Sumber : Pusat Data dan Informasi Energi dan Sumber Daya Mineral - Departemen ESDM