Kamis, 24 Februari 2011

Yusril Ihza Mahendra, Mantan Kuncen Istana yang Mau Dikirim ke Penjara

Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra (lahir di Belitung pada 5 Februari 1956) adalah seorang politikus Indonesia. Ia adalah Menteri Sekretaris Negara Indonesia pada periode 20 Oktober 2004-8 Mei 2007. Yusril Ihza Mahendra Di bidang politik, dari tahun 1998 hingga 2005 ia menjabat sebagai Ketua Umum Partai Bulan Bintang. Mahendra telah tiga kali menempati jabatan sebagai seorang menteri dalam kabinet pemerintahan Indonesia, yaitu Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia (26 Agustus 2000-7 Februari 2001), Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Kabinet Gotong Royong (Agustus 2001-2004) dan terakhir Menteri Sekretaris Negara Kabinet Indonesia Bersatu (20 Oktober 2004-2007). Pendidikan Pendirikan S-1 jurusan Hukum Tata Negara Fakultas Hukum UI diselesaikan pada 1983 dan jurusan Filsafat Fakultas Sastra UI (1982). Sedang, pendidikan S2-nya dari Graduate School of Humanities and Social Science, Universitas Punjab (India) pada 1984. Sementara, S-3 diperoleh dari Institute of Post Graduate Studies, Universitas Sains Malaysia (1993) Pengalaman akademis * Staf pengajar di Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) * Staf pengajar di Akademi Ilmu Pemasyarakatan, Depkeh (1983) * Staf pengajar di Program Pascasarjana UI dan UMJ serta pengajar Fakultas Hukum UI Pengalaman organisasi * Wakil Ketua Badan Komunikasi Pemuda Masjid Indonesia (1981-1982) * Anggota DPP Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (1996-2000) * Ketua pengkajian hukum merangkap wakil ketua Dewan Pakar ICMI wilayah DKI Jakarta (1996-2000) Sebagai Menteri Sekretaris Negara Pada 15 Februari 2007, ia diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK sebagai saksi. Selain dirinya, turut diperiksa juga Sekretaris Jenderal Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Zulkarnain Yunus. Keduanya diperiksa berkaitan dengan dugaan korupsi pengadaan sistem identifikasi sidik jari otomatis. Dalam kasus yang diduga merugikan negara hingga Rp 6 miliar itu, KPK sudah menahan pemimpin proyek Aji Afendi dan Direktur Utama PT Sentra Filindo Eman Rachman. KPK sendiri minta agar Zulkarnain dilarang ke luar negeri. Sehari kemudian, pada 16 Februari 2007, ia balik melaporkan Komisi Pemberantasan Korupsi|Ketua KPK Taufiequrachman Ruki ke KPK dengan membawa sejumlah dokumen bukti. Dalam laporan itu, ia melampirkan surat KPK tertanggal 27 September 2005 mengenai penunjukkan langsung dalam pengadaan alat penyadap senilai Rp 34 miliar. Ia minta KPK memeriksa pemimpinnya terkait dengan penunjukkan langsung dalam pengadaan penyadap di KPK. Selain, KPK juga perlu menelaah Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pengadaan Barang dan Jasa, yang menjadi dasar hukum penunjukan langsung, agar ada standar dan pemahaman yang sama dalam praktik. Tindakan melaporkan balik ketua KPK disesalkan banyak pihak dan salah alamat. Asosiasi Advokat Indonesia Wawan Iriawan dan dinilai tidak mendukung penegakan hukum. Ketua Fraksi PDI-P Tjahjo Kumolo menyayangkannya. Sekjen PDI-P Pramono Anung menilai sikapnya kekanak-kanakan. Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar menilai sikapnya bisa berbahaya. Penasehat Fraksi Partai Amanat Nasional di DPR-RI Patrialis Akbar menyayangkan, karena dalam surat Nomor B.727/M.Sesneg/11/2005 dinyatakan bahwa presiden menyetujui penunjukkan langsung atas saran dan masukan dari Mensesneg. Anggota DPR dari Fraksi Kebangkitan Bangsa Mahfud MD berpendapat bahwa laporan Yusril didomplengi banyak koruptor. Wakil Ketua Komisi III DPR Azis Syamsuddin menyarakan Presiden membentuk tim independen untuk menuntaskan laporan Yusril. Tim independen yang bersifat ad hoc diisi polisi dan jaksa. Anggota Komisi III DPR Gayus Lumbuan menunjuk Jaksa Agung menyelidiki kasus itu. Advokat Todung Mulya Lubis menilai bahwa Presiden harus menindaklanjutinya. Presiden bisa menunjuk penyedik swasta untuk memeriksa Ketua KPK. Anggota Komisi III DPR Benny K Marman, Ketua Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia Patra Zen, dan Direktur Indonesian Court Monitoring Denny Indrayana menilai langkah Yusril sebagai tindakan salah alamat. Denny Indrayana bahkan menilai langkah tersebut sama artinya dengan menyalahkan Presiden yang memberikan izin penunjukkan langsung kepada KPK. Bagi Benny K Harman, sikap Yusril yang sangat reaktif mengesankan bahwa Yusril terpojok dan manuvernya bisa dikatakan sebagai kebal hukum karena jabatannya yang Mensesneg. Wakil Ketua DPR A Muhaimin Iskandar menilai pelaporan dugaan korupsi Ketua KPK oleh Yusril menimbulkan kebingungan publik atas penegakan hukum di Indonesia. Advokat senior Adnan Buyung Nasution menyesalkan perseteruan yang terjadi antara KPK dan Mensesneg dan dinilai ada tata krama politik yang diabaikan. Koordinator Aliansi Masyarakat Peduli Hukum Suwitno yang menggelar aksi di depan kantor KPK meminta menyelidiki aliran dana hasil penggelembungan proyek pengadaan sistem identifikasi otomatis sidik jari di Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia. Anggota Indonesia Corruption Watch Adnan Topan Husodo meminta KPK tidak mengistimewakan Yusril dalam dugaan korupsi di Dephuk-HAM. Pada 19 Februari 2007, Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi menggelar jumpa pers dengan didampingi Juru Bicara Presiden Andi Mallarangeng. Sudi menjelaskan disposisi persetujuan yang diberikan Presiden kepada KPK terhadap penunjukkan langsung pengadaan alat penyadap didasarkan pada saran Mensesneg Yusril Ihza Mahendra. Saran tersebut diberikan kepada Presiden setelah Mensesneg mempelajari secara mendalam permintaan Ketua KPK. Saran kepada Presiden disampaikan melalui Memorandum No.M.907/M.Sesneg/10/2005 perihal Permohonan Penetapan Metode Pemilihan Penyedia Barang atau Jasa. Pada 7 Mei 2007, dalam perombakan pada Kabinet Indonesia Bersatu yang dilaksanakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Mahendra digantikan Hatta Rajasa pada jabatannya. Kehidupan pribadi Ia beragama Islam dan pernah menikah dengan Kessy Sukaesih. Pernikahan ini melahirkan empat anak, yaitu Yuri, Kenia, Meilan, dan Ali Reza. Setelah bercerai, ia menikahi wanita keturunan Filipina-Jepang, Rika Tolentino Kato. Akad nikah berlangsung pada Sabtu, 16 September 2006 di Masjid Ar-Rahman, Komplek Departemen Koperasi, Kuningan (Jakarta Selatan). Akad nikah disaksikan Menteri Agama Maftuh Basyuni dan Menteri Dalam Negeri M. Ma’ruf. Sedang, resepsi berlangsung di ruang Garden Terrace, Hotel Four Seasons, Jakarta pada Minggu, 17 September 2006. Selain dihadiri 250 tamu undangan, Menteri Kehutanan MS Kaban dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal M. Lutfi serta Direktur Utama Lion Air Rudy Kirana juga hadir. Acara dimeriahkan penyanyi Ruth Sahanaya dan pembawa acara Becky Tumewu. Menurut kerabatnya, pernikahan itu dilakukan setelah perceraian Yusril resmi bercerai sepuluh bulan sebelumnya dengan istri pertamanya. Yusril Ihza Mahendra, Mantan Kuncen Istana yang Mau Dikirim ke Penjara Rasanya tak begitu banyak orang yang mengetahui bahwa Mahendra di belakang nama Yusril Ihza bukanlah nama keluarga. Konon, entah bagaimana detil ceritanya, nama itu didapat laki-laki kelahiran Belitung, 5 Februari 1956 ini saat mengikuti pendidikan master di Graduate School of Humanities and Social Science, University of the Punjab, Pakistan, pada pertengahan 1980an. Nama kampus Yusril yang satu ini pun sering kali salah dituliskan. Ia kerap disebut lulus dari Universitas Punjab yang ada di India. Padahal Yusril menempuh pendidikan master di bidang hukum tatanegara di, seperti yang telah disebut di atas, University of the Punjab, Pakistan (www.pu.edu.pk). Kesalahan ini mungkin terjadi karena di India juga ada kampus dengan nama yang hampir sama, yakni Punjab University di Chandigarh (www.puchd.ac.in) dan Punjabi University di Patiala (www.punjabiuniversity.ac.in). Terlepas dari soal Pakistan dan India itu, di tanah air Yusril lebih dikenal sebagai profesor hukum tatanegara Universitas Indonesia yang meraih gelar doktor di bidang hukum tatanegara dari Institute of Post Graduate Studies, Science University of Malaysia. Gelar doktor digondolnya setelah menempuh pendidikan selama tiga tahun di negeri jiran itu antara 1990 hingga 1993. Selain soal nama Mahendra dan kampus tempat ia menuntut ilmu masih ada satu hal lagi yang kerap dilupakan orang ketika berbicara tentang Yusril. Yusril adalah faktor penentu kemenangan Abdurrahman Wahid sekaligus kekalahan Megawati Soekarnoputri dalam pemilihan presiden di arena Sidang Umum MPR Oktober 1999. Yusril lah yang telah mengubah perjalanan roda sejarah negeri ini pada saat-saat yang oleh kebanyakan politisi Islam dianggap krusial ketika itu. Yusril yang ketika itu adalah Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) di atas kertas akan mengantongi dukungan sebanyak 232 suara. Jumlah ini jauh berada di atas Gus Dur, ketika itu Ketua Dewan Syuro Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), yang diperkirakan akan mengantongi 185 suara. Adapun Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati dipastikan berada di tempat pertama dengan setidaknya305 suara. Di tengah jalan, atas kesepakatan pentolan Poros Tengah, Amien Rais (PAN), Akbar Tandjung (Partai Golkar), Hamzah Haz (PPP), Matori Abdul Djalil (PKB), dan juga Yusril (PBB), akhirnya Yusril sepakat mengundurkan diri dari arena pemilihan presiden. Selanjutnya, Poros Tengah memberikan dukungan penuh kepada Gus Dur. “Tolong diingat peristiwa pada pemilu tahun 1999 pada waktu Sidang Umum MPR. Saya tinggal memiliki satu langkah untuk menjadi presiden, tetapi saya mundur. Kalau saya tidak mundur belum tentu Gus Dur bisa menang. Kalau bukan Mega, pasti saya. Gus Dur pasti out atau kalah. Kita sudah hitung di atas kertas, suara saya 232, Gus Dur 185 sedangkan Mega 305 suara. Itu sudah hampir matematis,” ujar Yusril kepada media suatu kali. Itu sebabnya dengan mudah Yusril bergabung dengan pemerintahan Gus Dur sebagai Menteri Hukum dan Perundangan. Tetapi, sekitar lima bulan sebelum Gus Dur akhirnya lengser, Yusril meninggalkan kabinet Gus Dur. Ia bergabung dengan kawan-kawannya, pentolan Poros Tengah, yang telah lebih dahulu meninggalkan Gus Dur. Setelah Megawati menggantikan Gus Dur, Yusril kembali bergabung dengan skuad istana. Kali ini sebagai Menteri Hukum dan HAM. Menjelang Pilpres 2004, Yusril yang menyadari partainya mulai kehilangan pengaruh, memperoleh kurang dari 2,5 persen suara seperti yang disyaratkan untuk mengikuti Pemilu 2009 (belakangan menjelang Pemilu 2009 syarat itu diabaikan), membanting stir. Bersama dua partai lain, Partai Demokrat yang baru berdiri dan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), PBB mendukung duet SBY dan Jusuf Kalla. Pada akhirnya SBY dan Kalla menang, dan Yusril kembali dengan mudah masuk istana sebagai Menteri Sekretaris Negara. Hubungan mesra antara Yusril dan SBY tidak berlangsung lama. Di tahun 2007 ia didepak, tidak hanya dari kursi Menteri Sekretaris Negara, melainkan juga dari istana. Kursi Mensesneg diberikan kepada Hatta Rajasa dari PAN yang sebelumnya menduduki kursi Menteri Perhubungan. Informasi yang diperoleh dari lingkaran dalam SBY ketika itu mengatakan bahwa Yusril dianggap terlalu berani menantang SBY. Yusril menyimpan keinginan mencalonkan diri sebagai presiden dalam Pilpres 2009. Bila tidak segera dieliminasi, kubu SBY mengkhawatirkan keinginan itu akan menjadi kenyataan. Untuk menghentikan langkah musuh di dalam selimut ini, akhirnya ia dikeluarkan dari lingkaran elit. Masih dari lingkaran dalam SBY, Yusril juga dicurigai mensabotase Istana. Ada anggota KIB I yang mengatakan banyak pekerjaan Yusril dibiarkan menumpuk di atas meja. Fenomena kertas menumpuk ini tentu bukan karena Yusril tidak memahami pekerjaannya. Sebagai orang yang sudah malang melintang di Istana sejak jaman Soeharto –ia bahkan pernah dipercaya Soeharto menuliskan pidato– tentulah Yusril memiliki keterampilan yang memadai untuk menangani pekerjaan. Pekerjaan yang dibiarkan menumpuk di atas meja itu, bagi orang-orang SBY adalah adalah bukti bahwa Yusril memang ingin mensabotase pemerintahan SBY. Tuduhan mengenai upaya mensabotase pemerintahan SBY ini pernah saya tanyakan kepada adik Yusril, mantan anggota DPR, Yusron Ihza. Itu adalah tuduhan yang tidak berdasar, sebut Yusron. Dirinya justru sering melihat Yusril seperti kekurangan waktu karena setiap hari harus bekerja sampai lewat tengah malam. Terlepas dari saling serang dan tangkis itu, akhirnya seperti di zaman Gus Dur, Yusril kembali angkat koper meninggalkan Istana. Sejak saat itu pula namanya hampir tidak terdengar sama sekali, kecuali pada tiga kesempatan. Pertama, saat ia berperan sebagai Cheng Ho dalam film yang juga dibintangi sesama mantan anggota KIB I Syaifullah Yusuf. Kedua, saat dia bertemu dengan Gus Dur menjelang Pilpres 2009. Dan ketiga, ya sekarang ini, setelah Jaksa Agung Hendarman Supandji menetapkannya sebagai salah seorang tersangka dalam kasus Sisminbakum yang diduga merugikan negara sebesar Rp 420 miliar. Seperti pemegang saham PT Sarana Rekatama Dinamika (SRD), Hartono Tanoesoedibjo yang sudah kabur entah kemana, Yusril dijerat pasal 2, pasal 3 dan pasal 12 huruf e UU Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Bila terbukti bersalah, Yusril dapat mendekam di penjara seumur hidup atau setidaknya 20 tahun.

Rabu, 09 Februari 2011

BABEL TERMASUK 10 Propinsi Paling Miskin di Indonesia

Hasil Sensus Nasional terbaru Badan Pusat Statistik telah merekam data perkembangan terbaru mengenai angka kemiskinan di Indonesia. Hasil sensus itu juga memetakan wilayah yang masih menghadapi persoalan kemiskinan yang cukup parah. "Kemiskinan adalah salah satu masalah mendasar yang menjadi pusat perhatian pemerintah negara manapun, karena salah satu tugas pemerintah adalah menyejahterakan masyarakat," ujar Kepala BPS Rusman Heriawan dalam penjelasan hasil Sensus Nasional yang dirilis baru-baru ini, berbarengan dengan ulang tahun RI ke-65. Rusman mengakui jumlah penduduk miskin di Indonesia pada Maret 2010 memang telah berkurang 1,51 juta orang menjadi 31,02 juta orang (13,33 persen) dibandingkan dengan Maret 2009 sebanyak 32,53 juta orang. Namun, angka kemiskinan itu terbilang tinggi. Yang dimaksud dengan penduduk miskin adalah mereka yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan. Angka garis kemiskinan pada Maret 2010 adalah Rp211.726,- per kapita per bulan. Ketersediaan data kemiskinan yang akurat dan tepat sasaran, menurut Rusman, sangat penting digunakan untuk mengevaluasi kebijakan strategis pemerintah terhadap kemiskinan. Ini juga penting untuk membandingkan kemiskinan antarwaktu dan daerah, serta menentukan target penduduk miskin dengan tujuan untuk memperbaiki kondisi mereka. Jika membandingkan antar daerah, BPS mencatat sejumlah wilayah masih menghadapi persoalan kemiskinan yang tinggi. Bahkan, angka kemiskinan yang tertinggi itu justru terjadi di wilayah dengan kekayaan sumber alam melimpah, seperti Papua dan Papua Barat. Prosentase angka kemiskinannya mencapai 34-36 persen, jauh lebih besar dibandingkan rata-rata nasional sebesar 13,33 persen. Selain Papua, propinsi lain yang memiliki prosentase penduduk miskin tinggi adalah Maluku, Nusa Tenggara, Aceh, Bangka Belitung dan lainnya. Jumlah penduduk di propinsi-propinsi tersebut yang memang tidak sebanyak di Jawa, tetapi secara prosentase dibandingkan total penduduk di wilayah tersebut, kelompok orang miskinnya sangat tinggi. 10 Propinsi dengan Angka Kemiskinan Tertinggi (%) No Propinsi Angka Kemiskinan 1 Papua Barat 36,80 2 Papua 34,88 3 Maluku 27,74 4 Sulawesi Barat 23,19 5 Nusa Tenggara Timur 23,03 6 Nusa Tenggara Barat 21,55 7 Aceh 20,98 8 Bangka Belitung 18,94 9 Gorontalo 18,70 10 Sumatera Selatan 18,30 Sumber: Sensus Nasional BPS 2010 Agar pengukurannya terpercaya, menurut Rusman, BPS menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar. Konsep ini tidak hanya digunakan oleh BPS tetapi juga oleh negara-negara lain seperti Armenia, Senegal, Pakistan, Bangladesh, Vietnam, Sierra Leone, dan Gambia. Dengan pendekatan ini, kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran. Menurut pendekatan ini, penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan (GK). Secara teknis GK dibangun dari dua komponen yaitu Garis Kemiskinan Makanan (GKM) dan Garis Kemiskinan Non-Makanan (GKNM). GKM merupakan nilai pengeluaran kebutuhan minimum makanan yang disetarakan dengan 2.100 kilo kalori per kapita per hari; sedangkan GKNM merupakan kebutuhan minimum untuk perumahan, sandang, pendidikan dan kesehatan. "Pengukuran kemiskinan yang terpercaya dapat menjadi instrumen bagi pengambil kebijakan dalam memfokuskan perhatian pada perbaikan kondisi hidup orang miskin," kata Rusman. Pengurangan kemiskinan sepanjang periode Maret 2009-Maret 2010 menjadi salah satu acuan bagaimana strategi yang bisa diterapkan. Pada periode itu angka kemiskinan berkurang 1,51 juta orang, menurut catatan BPS, terjadi karena sejumlah hal. Pertama, inflasi umum relatif rendah, yaitu sebesar 3,43 persen. Kedua, rata-rata upah harian buruh tani dan buruh bangunan masing-masing naik sebesar 3,27 persen dan 3,86 persen selama periode Maret 2009-Maret 2010. Ketiga, produksi padi tahun 2010 (hasil Angka Ramalan II) mencapai 65,15 juta ton gabah kering giling (GKG), naik sekitar 1,17 persen dari produksi padi tahun 2009 yang sebesar 64,40 juta ton GKG. Keempat, sebagian besar penduduk miskin (64,65 persen pada 2009) bekerja di sektor pertanian. Nilai Tukar Petani naik 2,45 persen dari 98,78 pada Maret 2009 menjadi 101,20 pada Maret 2010. Kelima, perekonomian Indonesia pada triwulan I 2010 tumbuh sebesar 5,7 persen terhadap Triwulan I 2009, sedangkan pengeluaran konsumsi rumah tangga meningkat sebesar 3,9 persen pada periode yang sama.
Harga timah yang sangat melambung tinggi membuat para penambang berlomba lomba untuk menjadi penambang timah. Menurut Price Waterhouse Coopers (PWC), Indonesia adalah negara penghasil timah no 1 di dunia. Di Indonesia sendiri daerah yang menjadi penghasil timah penghasil timah adalah kepulauan bangka dimana belum lama ini kepualuan tersebut sudah diresmikan menjadikan provinsi baru yaitu propinsi Bangka Belitung. Di kepulauan ini timah merupakan mata pencaharian utama, karena hampir setipa orang bisa menggali timah sendiri, mereka bisa menggali timah di pekarangan rumah mereka, bayangkan sangat mudah untuk mendapatkan timah di bangka. Bertambang timah memang sangat menggiurkan, mengingat untung yang diperoleh sangat tinggi karena harga jual timah sendiri sangat tinggi. sumber : http://bisnis.vivanews.com/news/read/173118-10-propinsi-paling-miskin-di-indonesia

SEMUA AKAN JADI POCONG...maka jangan terlalu RAKUS HARTA

Para Pemimpin di BABEL ini semua nya sama Saja dari mulai : Eko Maulana Ali Golkar, Zulkarnain Karim Partai Demokrat, Yusroni PPP, Darmansyah PAN, Syamsudin basyari (Gerindra) termasuk ini BUNG Ahok mereka semua pada sibuk ngurusin PENCITRAAN truss ibarat e ngurus Perut sendiri mereka semua tidak sadar kalau amanat Rakyat Babel belum selesai tugasnya mereka, ini termasuk ORANG orang yg TIDAK punya Komitmen/Tanggung Jawab kepada Masyarakat BABEL, APA lah artinya sebuah jabatan kalau orang orang di sekitar kita menderita melakukan apa saja HARUS mempunyai TAJI dari lowongan kerja sampai dengan perizinan, kalo untuk urusan pribadi mereka di 2012 ini mereka tidak kompak, tetapi kalo urusan MENZHOLIMI m...asyarakat BABEL mereka KOMPAK dari mulai lingkungan sampai dengan MASALAH CPNS ini dengan KOMPAKNYA mereka MENZHOLIMI masyarakat BABEL, buat apa kita mendukung orang yg tidak mengakomodir aspirasi masy baBEL, dari awal saya bersama sama kawan kawan yang (Pemuda babel) yang Peduli akan SDM untuk kedepan sangat berharap permasalahan ini bisa dibantu oleh mereka termasuk dr Mr. Ahok untuk mempertanyakan langsung ke menpan/BKN atas pelaksanaan proses dari CPNS di babel tahun 2010 di INDIKASIKAN telah terjadi kecurang, karena yang saya tahu Mr. Ahok di komisi II bermitra dengan MEnpan, BKN bukanya berjuang bersama pemuda babel yang peduli akan SDM tetapi sibuk ngurusin PENCITRAAN truss menuju 2012, berarti ini jelas juga sudah termasuk ke dalam sistem orang yang menzholimi masyarakat BABEL bagaimana menurut pendapat rekan2?? MULAI SEKARANG INI kita harus membuka mata lebar lebar dengan apa yg terrjadi di babel ini itu KEWAJIBAN kita sebagai PEMUDA "Agent Of Change" agen dari semua perubahan......... APALAH ARTINYA sebuah Pencitraan diIbaratkan sebuah reklame di pinggir jalan yg sering kita jumpai disetiap sudut kota / kab di babel ini, tidak tahu PANAS,tidak tahu HUJAN, tidak tahu diliat orang apa tidak tetapi dia tetap berdiri ibarat bahasa nenek moyang saya DEK NGUROOS NEK MATI MATI LAH IKAK yang penting saya tetap berdiri dengan GAGAH aya hanya ingin memberikan Pembelajaran Politik ke masyarakat jangan pernah menjual hak kita sbg pemilih hanya gara gara duit 100.000, atau kain sarung dll tetapi tanah kelahiran nenek monyang dijual belikan, jd masyarakat sendiri lah yg m...enilai dengan perbandingannya KAMPANYE yang serba mewah dari mendatangkan artis top sampai dengan mendatangkan preman (preemakan) di setiap RT/RW dengan rumus Berapa gaji Bupati/walikota/gub + tunjangan lainnya + investasi, bisa kita kalkulasikan dalam 4 tahun brp total ??? paling banter cukup beli kapal hisap ne termasuk sekarang ini permasalahan pertambangan baru diributkan bukannya kemaren kemaren di ributkan karena skr ini prinsip mereka apapun yang terjadi semua kebijakannya harus menghasilkan UANG buat 2012

Jumat, 04 Februari 2011

sejarah pertambangan timah di bangka belitung

Propinsi Kepulauan Bangka Belitung sudah sejak lama identik sebagai penghasil timah. Komoditas tambang berharga ini telah mewarnai ratusan tahun periode kehidupan sosial masyarakat di daerah ini. Menurut data dari Commodity Research Unit tahun 2005, kontribusi Bangka Belitung sekitar 90.000 ton dari sekitar 333.900 ton timah dunia. Sebelum timah ditemukan, Bangka Belitung dipandang sebelah mata oleh para penguasa. Penambangan timah dimulai pada abad ke 18 ketika orang-orang Tionghoa mulai berdatangan. Karena kandungan bijih timah yang kaya, Bangka Belitung seolah menjadi barang dagangan yang diperebutkan oleh berbagai bangsa. Sebut saja Inggris, Belanda dan Kesultanan Palembang. Sampai pada masa penjajahan Belanda, pertambangan timah di Pulau Bangka dikelola oleh badan usaha pemerintah kolonial “Banka Tin Winning Bedrijf” (BTW). Sedangkan di Belitung dan Singkep dikelola oleh perusahaan swasta Belanda, masing-masing Gemeeenschappelijke Mijnbouw Maatschappij Biliton (GMB) dan NV Singkep Tin Exploitatie Maatschappij (NV SITEM). Setelah kemerdekaan RI, ketiga perusahaan Belanda tersebut dinasionalisasikan antara tahun 1953-1958. Pada tahun 1961 dibentuk Badan Pimpinan Umum Perusahaan Tambang-tambang Timah Negara (BPU PN Tambang Timah) untuk mengkoordinasikan ketiga perusahaan negara tersebut. Pada tahun 1968, ketiga perusahaan negara dan BPU tersebut digabung menjadi satu perusahaan yaitu Perusahaan Negara (PN) Tambang Timah. Dengan diberlakukannya Undang-undang No. 9 Tahun 1969 dan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 1969, pada tahun 1976 status PN Tambang Timah dan Proyek Peleburan Timah Mentok diubah menjadi bentuk Perusahaan Perseroan (Persero) yang seluruh sahamnya dimiliki oleh Negara Republik Indonesia dan namanya diubah menjadi PT Tambang Timah (Persero). Krisis industri timah dunia akibat hancurnya The International Tin Council (ITC) sejak tahun 1985 memicu perusahaan untuk melakukan perubahan mendasar untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Restrukturisasi perusahaan yang dilakukan dalam kurun 1991-1995, yang meliputi program-program reorganisasi, relokasi Kantor Pusat ke Pangkalpinang, rekonstruksi peralatan pokok dan penunjang produksi, serta penglepasan aset dan fungsi yang tidak berkaitan dengan usaha pokok perusahaan. Saat ini PT Timah (Persero) Tbk dikenal sebagai perusahaan penghasil logam timah terbesar di dunia, 35 persen saham perusahaan dimiliki oleh masyarakat dalam dan luar negeri, dan 65 persen sahamnya masih dimiliki oleh Negara Republik Indonesia. Proses Penambangan Timah di Bangka Belitung Timah merupakan sumber daya alam utama pulau Bangka Belitung sejak lama. Besarnya kandungan biji timah di daerah ini merupakan yang terbesar dari beberapa daerah lain di Indonesia. Bahkan untuk di dunia, produksi timah asal Indonesia sangat mempengaruhi harga pasar dunia. Didalam sejarah penambangan timah, telah banyak mengalami perkembangan yang sangat signifikan. Proses penambangan timah pun kian efektif dan efesien berkat kemajuan teknologi pertambangan. Sejak dulu telah tercatat berbagai teknik penambangan timah yang terjadi di Bangka Belitung. Proses penambangan timah terdiri dari beberapa tahapan yang dilakukan secara menyeluruh, hal ini oleh PT. TIMAH di sebut dengan Penambangan Timah Terpadu. 1. EKSPLORASI (exploration) Eksplorasi merupakan kegiatan kajian dan analisa sistematis guna mengetahui seberapa besar cadangan biji timah yang terkandung. Didalam operasional kegiatan eksplorasi melibatkan beberapa komponen seperti surveyor (pemetaan awal), sumur bor/small bore ( mengambil sample timah dengan teknik bor tanah), lab analisis, hingga pemetaan akhir geologis (geological map). Proses eksplorasi sangat menentukan berjalannya suatu proses penambangan timah. Karena dari tahap inilah muncul DATA PETA GEOLOGIS secara lengkap sebagai panduan utama dalam kebijakan penambangan timah. Sehingga proses selanjutnya dapat ditempuh dengan berbagai analisa operasional yang baik, termasuk rencana anggaran dan sebagainya. 2. OPERASIONAL PENAMBANGAN ( mining ) Didalam proses penambangan timah dikenal 2 jenis penambangan yang dikenal di Bangka Belitung. a. Penambangan Lepas Pantai Pada kegiatan penambangan lepas pantai, perusahaan mengoperasikan armada kapal keruk untuk operasi produksi di daerah lepas pantai (off shore). Armada kapal keruk mempunyai kapasitas mangkok (bucket) mulai dari ukuran 7 cuft sampai dengan 24 cuft. Kapal keruk dapat beroperasi mulai dari kedalaman 15 meter sampai 50 meter di bawah permukaan laut dan mampu menggali lebih dari 3,5 juta meter kubik material setiap bulan. Setiap kapal keruk dioperasikan oleh karyawan yang berjumlah lebih dari 100 karyawan yang waktu bekerjanya terbagi atas 3 kelompok dalam 24 jam sepanjang tahun. Hasil produksi bijih timah dari kapal keruk diproses di instalasi pencucian untuk mendapatkan kadar minimal 30% Sn dan diangkut dengan kapal tongkang untuk dibawa ke Pusat Pengolahan Bijih Timah (PPBT) untuk dipisahkan dari mineral ikutan lainnya selain bijih timah dan ditingkatkan kadarnya hingga mencapai persyaratan peleburan yaitu minimal 70-72% Sn. b. Penambangan Darat Penambangan darat dilakukan di wilayah daratan pulau Bangka Belitung, tentunya system operasional yang digunakan tidaklah sama seperti pada wilayah lepas pantai. Proses penambangan timah alluvial menggunakan pompa semprot (gravel pump).Setiap kontraktor atau mitra usaha melakukan kegiatan penambangan berdasarkan perencanaan yang diberikan oleh perusahaan dengan memberikan peta cadangan yang telah dilakukan pemboran untuk mengetahui kekayaan dari cadangan tersebut dan mengarahkan agar sesuai dengan pedoman atau prosedur pengelolaan lingkungan hidup dan keselamatan kerja di lapangan. Hasil produksi dari mitra usaha dibeli oleh perusahaan sesuai harga yang telah disepakati dalam Surat Perjanjian Kerja Sama. Pada daerah tertentu, penambangan timah darat menghasilkan wilayah sungai besar yang disebut dengan kolong/danau. Kolong/danau itulah merupakan inti utama cara kerja penambangan darat, karena pola kerja penambangan darat sangat tergantung pada pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya air dalam jumlah besar. Sehingga bila kita lihat dari udara, penambangan timah darat selalu menimbulkan genangan ari dalam jumlah besar seperti danau dan tampak berlobang-lobang besar. Produksi penambangan darat yang berada di wilayah Kuasa Pertambangan (KP) perusahaan dilaksanakan oleh kontraktor swasta yang merupakan mitra usaha dibawah kendali perusahaan. Hampir 80% dari total produksi perusahaan berasal dari penambangan di darat mulai dari Tambang Skala Kecil berkapasitas 20 m3/jam sampai dengan Tambang Besar berkapasitas 100 m3/jam. Produksi penambangan timah menghasilkan bijih pasir timah dengan kadar tertentu. 3. PENGOLAHAN (smelting) Untuk meningkatkan kadar bijih timah atau konsentrat yang berkadar rendah, bijih timah tersebut diproses di Pusat Pencucian Bijih Timah (Washing Plant). Melalui proses tersebut bijih timah dapat ditingkatkan kadar (grade) Sn-nya dari 20 - 30% Sn menjadi 72 % Sn untuk memenuhi persyaratan peleburan. Proses peningkatan kadar bijih timah yang berasal dari penambangan di laut maupun di darat diperlukan untuk mendapatkan produk akhir berupa logam timah berkualitas dengan kadar Sn yang tinggi dengan kandungan pengotor (impurities) yang rendah. 4. PELEBURAN (refining) Proses peleburan merupakan proses melebur bijih timah menjadi logam Timah. Untuk mendapatkan logam timah dengan kualitas yang lebih tinggi, maka harus dilakukan proses pemurnian terlebih dahulu dengan menggunakan suatu alat pemurnian yang disebut crystallizer. Produk yang dihasilkan berupa logam timah dalam bentuk balok atau batangan dengan skala berat antara 16 kg sampai dengan 26 kg per batang. Produk yang dihasilkan juga dapat dibentuk sesuai permintaan pelanggan (customize) dan mempunyai merek dagang yang terdaftar di London Metal Exchange (LME). 5. DISTRIBUSI DAN PEMASARAN (marketing) Kegiatan pemasaran mencakup kegiatan penjualan dan pendistribusian logam timah.Pendistribusian logam timah hampir 95% dilaksanakan untuk memenuhi pasar di luar negeri atau ekspor dan sebesar 5% untuk memenuhi pasar domestik. Negara tujuan ekspor logam Timah antara lain adalah wilayah Asia Pasifik yang meliputi Jepang, Korea, Taiwan, Cina dan Singapura, wilayah Eropa meliputi Inggris, Belanda, Perancis, Spanyol dan Italia serta Amerika dan Kanada. Pendistribusian dilaksanakan melalui pelabuhan di Singapura untuk ekspor sedangkan untuk domestik dilaksanakan secara langsung dan melalui gudang di Jakarta. Tipe pembeli logam timah dapat dikelompokkan atas pengguna langsung (end user) seperti pabrik atau industri solder serta industri pelat timah serta pedagang besar (trader). Produk yang dihasilkan mempunyai kualitas yang telah diterima oleh pasar internasional dan terdaftar dalam pasar bursa logam di London (London Metal Exchange). Kualitas setiap produk yang dihasilkan oleh perusahaan dijamin dengan sertifikat produk (weight and analysis certificate) yang berstandar internasional dan berpedoman kepada standar produk yang ditetapkan oleh London Metal Exchange (LME) sehingga dapat diperdagangkan sebagai komoditi di pasar bursa logam. Jenis-jenis produk yang diproduksi oleh PT Tambang Timah dibedakan atas kualitas dan bentuknya. A. Berdasarkan kualitas produk dapat dibedakan atas: * Banka Tin (kadar Sn 99.9%) * Mentok Tin (kadar Sn 99,85%) * Banka Low Lead (Banka LL) terdiri atas Banka LL100ppm, Banka LL50ppm, Banka LL40ppm, Banka LL80ppm, Banka LL200ppm * Tin Alloy, dalam bentuk babbit (kadar Sn 80-88 %) dan Pewter (kadar Sn 91-95 %) * Tin Solder, produk solder (info lebih lanjut dapat dilihat di situs resmi PT.TIMAH.) B. Berdasarkan bentuk dapat dibedakan atas: * Banka Small Ingot * Banka Tin Shot * Banka Pyramid * Banka Anoda