Sabtu, 18 Desember 2010

Menjadi Sosok Pahlawan Sejati

Menjadi Sosok Pahlawan Sejati

Orang sekarang banyak mengatakan arti pahlawan merupakan orang yang berjuang membela kebenaran dan keadilan untuk negaranya. Orang yang telah membela Negaranya sampai titik darah penghabisan bahkan merelakan semua jiwa, harta, dan benda mereka adalah seorang pahlawan. Apakah itu arti seorang pahlawan sesungguhnya..bisa diatikan iya..tapi perlu kita tanyakan lagi apa tujuan mereka sebenarnya apakah untuk tujuan yang murmi untuk memperjuangkan kemerdekaan yang sejati yaitu benar-benar bangkit dari penjajahan atau hanya kemerdekaan sesaat saja dimana kemerdekaan itu masih diselimuti oleh penjajahan yang terselubung seperti yang kita rasakan sekarang ini. Perlu dipertanyakan, di mana pahlawan kita sekarang yang akan benar-benar membawa kebangkitan sejati?.
Sekarang kita lihat saja di Indonesia, kita tengok saja di bidang ekonomi, perekonomian Indonesia bukan membawa kebaikan pasca kemerdekaan tapi malah sebaliknya yaitu Negara kita telah banyak meninggalkan utang-utangnya plus dengan bunganya yang begitu besar di mana rakyat Indonesia yang menanggun semua itu. di bidang pendidikan bukannya sekolah-sekolah gratis tetapi malah sebaliknya biaya semakin mahal seolah-olah hanya orang-orang yang memiliki uang yang bisa bersekolah walaupun ia memiliki kemampuan yang terbatas, sedangkan orang pintar yang tidak memiliki uang tidak bisa bersekolah, di bidang peradilan,,peradilan masih saja tidak berlaku adil hanya dengan sejumlah uang keadilan bisa dibeli. Di bidang social masih banyak terjadi pergaulan bebas yang meniru gaya barat yang dapat merusak akidah seseorang, di bidang politik sendiri..aturan-aturan yang dibuat adalah aturan buatan manusia sehingga bersifat lemah dan terbatas yang tidak dapat memberikan kebangkitan sejati.
Pahlawan menurut Islam adalah pahlawan yang benar-benar membawa perubahan sejati menuju kebangitan hakiki yang berlandaskan Al-Qur’an dan Hadist. Kebangkitan hakiki dalam Islam tidak sekedar bangkit atau mengalami perubahan dalam bidang-bidang tertentu saja tetapi bangkit di segala bidang yaitu bidang politik, ekonomi, pendidikan, sosial, dan seluruh aspek kehidupan. Bahkan bangkit yang sejati adalah ketika pola pikir individu, masyarakat, dan Negara menerapkan aturan-aturan dari Allah bukan yang lain. Kebangkitan itu tidak akan bisa terjadi tanpa ada yang mau berkorban dengan ikhlas untu mencapai kemenangan sejati itu. Diperlukan adanya orang-orang yang yang mau ikhlas berjuang dan berkorban demi kebangkitan itu. Pengorbanan itu tentunya tidak semudah yang dibayangkan karena tentu perjuangan itu banyak melalui jalan yang berliku yang penuh dengan onak dan duri. Dia akan tetap bertahan berjuang dan istiqomah dalam perjuangannya sampai kemenangannya itu telah terwujud di depan mata. Bisa dikatakan pahlawan sejati di sini adalah pahlawan yang benar-benar bisa mengubah segala kekufuran yang ada di bumi. Segala bentuk kekufuran yng bertentangan dengan Al-qur’an dan Hadist apapun bentuknya. Tentunya mereka melakukan dengan cara yang benar pula tanpa menggunakan kekerasan. Sosok itulah yang dikatakan sebagai pahlawan sejati. Sosok pahlawan yang pastinya menginginkan kemerdekaan bahkan kebangkitan yang sejati saat ini yaitu membawa umat manusia menuju kejayaan yang gemilang seperti pada masa khulafaur Rasyidin di bawah naungan Daulah Khilafah Rasyidah..
Mari kita renungkan sekarang, apakah kita hanya berdiam diri saja menunggu kebangkitan sejati itu ada atau kita terlibat dalam perjuangan itu?? Karena sangat berbeda sekali antara orang yang terlibat dalam perjuangan dalam mencapai kemenangan itu dibandingkan yang hanya menunggu kemenangan itu dengan berdiam diri. Tentunya, kemenangan yang dimaksud adalah untuk mencapai kemenangan sejati yang tinggal di depan mata sekarang ini sangat dperlukan sosok seperti itu, siapakah dia?? Mungkin Anda adalah orangnya.

1 komentar:

ANNAS mengatakan...

Kita tidak menghendaki kebangkitan yang terbatas pada ibadah dan perbuatan mandub saja. Akan tetapi, kita menghendaki kebangkitan atas hukum-hukum Islam keseluruhan baik dalam pemerintahan, politik, ekonomi, sosial, hubungan luar negeri, tsaqafah dan pendidikan, politik dalam negeri dan luar negeri dan dalam seluruh urusan umat, baik secara individu, kelompok maupun negara, sebagaimana Rasulullah Saw. dan para Shahabat.