Minggu, 12 Desember 2010

Fahrizan : Segera Tangkap Pihak yang Terlibat !

PANGKALIPINANG - Meskipun desakan pengusutan beberapa kejanggalan perekrutan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun ini sedemikian besar yang disuarakan oleh berbagai kalangan. Namun Komisi I DPRD Babel yang kebetulan membidangi penerimaan CPNS ini menganggap semuanya sudah selesai.
Padahal sehari sebelumnya (Kamis, 9/12) sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat yang tergabung dalam Aliansi LMS yang terdiri dari KNPI, ANTIK, KAMPAK, MAKI, ALAMMAK, PERMAHI dan perwakilan mahasiswa dari perguruan tinggi Babel mendatangai gedung DPRD Babel ini untuk mempertanyakan tindak lanjut penanganan permasalahan terkait dugaan kecurangan dalam proses penerimaan CPNS.
Komisi I DPRD Babel melalui ketuanya Junaidi Thalib saat dihubungi RB tadi malam (10/12) mengatakan, saat pertemuan yang dilakukan pihaknya dengan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Babel belum lama ini. Bahwa semua permasalahan-permasalahan yang menjadi pertanyaan publik selama ini sudah diklarifikasi BKD waktu itu juga.
"Kita menganggap permasalahan ini (CPNS-red) sudah selesai, jadi tidak ada masalah lagi. Kan semuanya kemarin sudah dijelaskan oleh Ibu Fit (Syafitri-red) kepada semua media sewaktu melakukan pertemuan dengan kita (Komisi I). Jadi ya kita anggap masalah ini sudah tidak ada masalah lagi," kata Junaidi Thalib.
Junaidi menambahkan, saat pertemuan itu juga BKD telah melakukan klarifikasi langsung atas kesalahan yang terjadi dengan menempatkan peserta yang lulus sesuai dengan peserta dibawahnya.
"Waktu itu telah disampaikan oleh BKD bahwa kesalahan tersebut terjadi karena human error. Dan yang jelas BKD telah menggantikan nomor dibawahnya. Kita juga dibagikan kok datanya, yang jelas semuanya sudah sesuai prosedur," tutup Junaidi Thalib.
Sementara itu, Ketua Fraksi PKS, Ridwan Thalib menganggap pernyataan Junaidi Tahlib tersebut menganggap pernyatan Ketua Komisi I tersebut tidak sesuai dengan desakan masyarakat saat ini. Menurutnya hal tersebut cebdrung melukai hati masyarakat yang meminta kejelasan langsung dari DPRD, apalagi DPRD merupakan benteng terakhir lembaga pengaduan masyarakat untuk meminta kejelasan.
"Saya pikir itu (pernyataan-red) tidak perlu, ini terlalu dini. Ini jelas melukai publik karena semuanya ada mekanismenya. Ada satu hal yang menjadi pertanyaan masyarakat saat ini adalah pengangkatan dan penentuan lulus atau tidaknya itu, semua itu ada prosesnya. Mekanismenya itu seperti apa? Nah ini yang diduga tidak transparannya dan menjadi pertanyaan masyarakat," ungkap Ridwan Thalib.
Selain itu, dikatakan Ketua PKS Babel ini, pernyataan kalau komisi I menganggap permasalahan dugaan kecurangan CPNS tersebut telah selesai belum selayaknya dilontarkan. Karena menurutnya semua prosesnya sampai saat ini masih terus berjalan, apalagi saat ini surat perminataan untuk membentuk Tim Investigasi yang dilayangkan Fraksi PKS ke pimpinan dewan belum ada jawabannya.
"Nah ini kan belum selesai, jadi proses itu sedang berjalan. Belum bisa komisi I menyatakan hal ini selesai. Semua itu ada prosedurnya, kita sekarang lagi menunggu itu jawaban surat kita dari pimpinan," ungkap Ridwan seraya menambahkan jika surat itu sudah dijawab baru ada keputusan dari DPRD. "Kita masih menunggu jawaban dari pimpinan, mudah-mudahan dalam waktu dekat pimpinan menjawab surat kita. Baru kita melangkah ke proses selanjutnya. Dalam hal ini kita juga berharap kepada pimpinan agar permasalahan dugaan kecurangan CPNS ini menjadi perhatian kita semua di DPRD," harap Ridwan seraya menambahkan jika pimpinan dewan belum sempat menjawab surat tersebut, maka PKS akan mengirim surat yang kedua. Bila perlu, menurutnya Fraksi PKS akan menemui pimpinan langsung untuk mendiskusikan rencana pembentukan Tim Investigasi tersebut."Kalau sudah ada jawaban nantinya baru kita melangkah ke tahap selanjutnya. Jadi semua itu ada prosedurnya, jadi tolong hargai dan patuhi prosedur tersebut," ujar Ridwan Thalib.
Terpisah, Sekretaris DPD KNPI Babel, Fahrizan, sangat menyayangkan pernyataan Junaidi Thalib tersebut. Menurut Fahrizan, pihaknya hanya ingin mempertanyakan tindak lanjut Komisi I yang membidangi bagian pemerintahan terkait beberapa dugaan kecurangan yang sempat mereka sampaikan sebelumnya.
"Saya sangat menyayangkan pernyatan Pak Junaidi Thalib tersebut apalagi posisinya sebagai wakil rakyat. Kita meminta kejelasan tindak lanjut dari beberapa temuan yang kita sampaikan sebelumnya. Tapi kita lihat semua yang kita sampaikan tersebut tidak ditindaklanjuti sama sekali, jadi gimana bisa sudah selesai," kata Fahrizan yang juga aktivis LSM ALAMMAK ini seraya menambahkan saat pertemuan Komisi I dengan BKD saat ini sangat terkesan tertutup, dan terskesan ada permainan antara BKD dengan Komisi I.
Dikatakan Fahrizan, jika memang komisi I DPRD Babel mengganggap bebrapa temuan yang disampaikan pihaknya sebelumnya, maka dia akan siap mengungkap temuan-temuan lainnya.
"Kalau mereka mengganggap hal tersebut selesai. Kita masih banyak temuan lainnya yang siap kita beberkan. Kita juga kan bekerjasama dengan kawan-kawan lainnya. Yang jelas kita juga telah siap, yang kemarin baru sebagian kecil saja," ungkap Fahrizan.
Lebih lanjut, Fahrizan juga mengharapkan pihak yang terlibat dalam kecurangan ini untuk segera diproses. Dia juga meminta aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas kecurangan yang menjadi perhatian masyarakat Babel saat ini.
"Kita mendesak aparat penegak hukum untuk segera menangkap pihak yang bertanggung jawab terutama pihak BKD. Karena alasan human error seperti yang disampaikan BKD tersebut tetap juga sebuah kesalahan. Dan kesalahan seperti itu tetap bisa diproses dalam delik hukum. Saya contohkan seorang masinis kereta api yang lalai hingga menyebabkan kecelakaan karena human error tetap diproses aparat, jadi kita Mendesak aparat segera memproses hingga tuntas," seru Fahrizan. (yak)

Tidak ada komentar: