PANGKALIPINANG
- Meskipun desakan pengusutan beberapa kejanggalan perekrutan Calon
Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun ini sedemikian besar yang disuarakan
oleh berbagai kalangan. Namun Komisi I DPRD Babel yang kebetulan
membidangi penerimaan CPNS ini menganggap semuanya sudah selesai.
Padahal sehari sebelumnya (Kamis, 9/12) sejumlah Lembaga Swadaya
Masyarakat yang tergabung dalam Aliansi LMS yang terdiri dari KNPI,
ANTIK, KAMPAK, MAKI, ALAMMAK, PERMAHI dan perwakilan mahasiswa dari
perguruan tinggi Babel mendatangai gedung DPRD Babel ini untuk
mempertanyakan tindak lanjut penanganan permasalahan terkait dugaan
kecurangan dalam proses penerimaan CPNS.
Komisi I DPRD Babel melalui ketuanya Junaidi Thalib saat dihubungi RB
tadi malam (10/12) mengatakan, saat pertemuan yang dilakukan pihaknya
dengan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Babel belum lama ini. Bahwa semua
permasalahan-permasalahan yang menjadi pertanyaan publik selama ini
sudah diklarifikasi BKD waktu itu juga.
"Kita menganggap permasalahan ini (CPNS-red) sudah selesai, jadi tidak
ada masalah lagi. Kan semuanya kemarin sudah dijelaskan oleh Ibu Fit
(Syafitri-red) kepada semua media sewaktu melakukan pertemuan dengan
kita (Komisi I). Jadi ya kita anggap masalah ini sudah tidak ada
masalah lagi," kata Junaidi Thalib.
Junaidi menambahkan, saat pertemuan itu juga BKD telah melakukan
klarifikasi langsung atas kesalahan yang terjadi dengan menempatkan
peserta yang lulus sesuai dengan peserta dibawahnya.
"Waktu itu telah disampaikan oleh BKD bahwa kesalahan tersebut terjadi
karena human error. Dan yang jelas BKD telah menggantikan nomor
dibawahnya. Kita juga dibagikan kok datanya, yang jelas semuanya sudah
sesuai prosedur," tutup Junaidi Thalib.
Sementara itu, Ketua Fraksi PKS, Ridwan Thalib menganggap pernyataan
Junaidi Tahlib tersebut menganggap pernyatan Ketua Komisi I tersebut
tidak sesuai dengan desakan masyarakat saat ini. Menurutnya hal
tersebut cebdrung melukai hati masyarakat yang meminta kejelasan
langsung dari DPRD, apalagi DPRD merupakan benteng terakhir lembaga
pengaduan masyarakat untuk meminta kejelasan.
"Saya pikir itu (pernyataan-red) tidak perlu, ini terlalu dini. Ini
jelas melukai publik karena semuanya ada mekanismenya. Ada satu hal
yang menjadi pertanyaan masyarakat saat ini adalah pengangkatan dan
penentuan lulus atau tidaknya itu, semua itu ada prosesnya.
Mekanismenya itu seperti apa? Nah ini yang diduga tidak transparannya
dan menjadi pertanyaan masyarakat," ungkap Ridwan Thalib.
Selain itu, dikatakan Ketua PKS Babel ini, pernyataan kalau komisi I
menganggap permasalahan dugaan kecurangan CPNS tersebut telah selesai
belum selayaknya dilontarkan. Karena menurutnya semua prosesnya sampai
saat ini masih terus berjalan, apalagi saat ini surat perminataan untuk
membentuk Tim Investigasi yang dilayangkan Fraksi PKS ke pimpinan dewan
belum ada jawabannya.
"Nah ini kan belum selesai, jadi proses itu sedang berjalan. Belum bisa
komisi I menyatakan hal ini selesai. Semua itu ada prosedurnya, kita
sekarang lagi menunggu itu jawaban surat kita dari pimpinan," ungkap
Ridwan seraya menambahkan jika surat itu sudah dijawab baru ada
keputusan dari DPRD. "Kita masih menunggu jawaban dari pimpinan,
mudah-mudahan dalam waktu dekat pimpinan menjawab surat kita. Baru kita
melangkah ke proses selanjutnya. Dalam hal ini kita juga berharap
kepada pimpinan agar permasalahan dugaan kecurangan CPNS ini menjadi
perhatian kita semua di DPRD," harap Ridwan seraya menambahkan jika
pimpinan dewan belum sempat menjawab surat tersebut, maka PKS akan
mengirim surat yang kedua. Bila perlu, menurutnya Fraksi PKS akan
menemui pimpinan langsung untuk mendiskusikan rencana pembentukan Tim
Investigasi tersebut."Kalau sudah ada jawaban nantinya baru kita
melangkah ke tahap selanjutnya. Jadi semua itu ada prosedurnya, jadi
tolong hargai dan patuhi prosedur tersebut," ujar Ridwan Thalib.
Terpisah, Sekretaris DPD KNPI Babel, Fahrizan, sangat menyayangkan
pernyataan Junaidi Thalib tersebut. Menurut Fahrizan, pihaknya hanya
ingin mempertanyakan tindak lanjut Komisi I yang membidangi bagian
pemerintahan terkait beberapa dugaan kecurangan yang sempat mereka
sampaikan sebelumnya.
"Saya sangat menyayangkan pernyatan Pak Junaidi Thalib tersebut apalagi
posisinya sebagai wakil rakyat. Kita meminta kejelasan tindak lanjut
dari beberapa temuan yang kita sampaikan sebelumnya. Tapi kita lihat
semua yang kita sampaikan tersebut tidak ditindaklanjuti sama sekali,
jadi gimana bisa sudah selesai," kata Fahrizan yang juga aktivis LSM
ALAMMAK ini seraya menambahkan saat pertemuan Komisi I dengan BKD saat
ini sangat terkesan tertutup, dan terskesan ada permainan antara BKD
dengan Komisi I.
Dikatakan Fahrizan, jika memang komisi I DPRD Babel mengganggap bebrapa
temuan yang disampaikan pihaknya sebelumnya, maka dia akan siap
mengungkap temuan-temuan lainnya.
"Kalau mereka mengganggap hal tersebut selesai. Kita masih banyak
temuan lainnya yang siap kita beberkan. Kita juga kan bekerjasama
dengan kawan-kawan lainnya. Yang jelas kita juga telah siap, yang
kemarin baru sebagian kecil saja," ungkap Fahrizan.
Lebih lanjut, Fahrizan juga mengharapkan pihak yang terlibat dalam
kecurangan ini untuk segera diproses. Dia juga meminta aparat penegak
hukum untuk mengusut tuntas kecurangan yang menjadi perhatian
masyarakat Babel saat ini.
"Kita mendesak aparat penegak hukum untuk segera menangkap pihak yang
bertanggung jawab terutama pihak BKD. Karena alasan human error seperti
yang disampaikan BKD tersebut tetap juga sebuah kesalahan. Dan
kesalahan seperti itu tetap bisa diproses dalam delik hukum. Saya
contohkan seorang masinis kereta api yang lalai hingga menyebabkan
kecelakaan karena human error tetap diproses aparat, jadi kita Mendesak
aparat segera memproses hingga tuntas," seru Fahrizan. (yak)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar