Pelaksanaan tes CPNS tahun 2010 ini menjadi perhatian wakil rakyat di
DPRD dan organisasi kepemudaan yang tergabung dalam Komite Nasional
Pemuda Indonesia. Demikian pula pada pelaksanaan tes tertulis Minggu
(21/11) kemarin, anggota dewan dari Komisi A atau I DPRD turun
mengawasi pelaksaan tes peserta CPNS, begitu juga DPD KNPI Provinsi
Babel.
Ketua Komisi A DPRD Kota Pangkalpinang, M Rusdi SE kepada wartawan
menjelaskan, pihaknya akan mengawasi kegiatan penerimaan CPNS tahun
2010 ini dari hulu ke hilir. Ia menilai kegiatan yang dilaksanakan oleh
panitia tingkat kota sudah bagus, namun jangan sampai tercemar ketika
penilaian atau pengkoreksian di Bandung.
“Kita akan kawal hingga ke Bandung, termasuk bersama Inspektorat dan
BKD Kota Pangkalpinang. Jangan sampai semua yang sudah tercemar, hancur
akibat segelintir orang ketika pengkoreksian,” tandas Rusdi.
Rusdi juga menerangkan hal ini dilaksanakan oleh Komisi A DPRD Kota
Pangkalpinang, untuk menghindari isu yang ada di masyarakat. Bahwa
penerimaan CPNS masih bisa mengggunakan system titipan dan sebagainya.
Oleh sebab itu, Komisi A akan memantau secara langsung pengkoreksian di
Bandung ketika penyerahan Lembar Jawaban Kusioner (LJK) ke Bandung.
Terkait pernyataan walikota untuk membentuk Perwako untuk
mengantisipasi keluarnya CPNS atau PNS ke daerah masing-masing melalui
proses mutasi, Komisi A kata Rusdi sangat setuju, karena hal ini sangat
penting.
“Komisi A setuju sekali, sebab kosongnya formasi di Pemkot akibatnya
banyaknya PNS yang minta mutasi. Oleh sebab itu, wacana walikota untuk
membuat pernyataan tersebut kita dukung sekali. Jangan sampai
Pangkalpinang ini seperti dikatakan Walikota, hanya sebagai batu
loncatan saja,” terangnya.
Sementara DPD KNPI Babel dalam keterangan persnya menyatakan telah
melakukan pengawasan terhadap jalannya ujian seleksi CPNS di berbagai
lokasi di kabupaten/kota. Baik untuk perekrutan pemerintahan
kabupaten/kota maupun Pemerintah Provinsi Babel.
Pengawasan sendiri dilakukan dengan membagi zona kerja di
kabupaten/kota untuk diawasi perwakilan dari anggota DPD KNPI Babel.
Setiap zona itu terdiri dari 5 orang perwakilan anggota KNPI.
Di SMAN 1 Pangkalpinang misalnya, Sekretaris DPD KNPI Babel, Fahrizan
kemarin melakukan pengawasan di zona Gerunggang, bersama dengan Wakil
Ketua Bidang Pemberdayaan Pemuda dan Olahraga, Farizandy Harris, Wakil
Ketua Bidang Seni dan Budaya, Tatang Hidayat, Putra Jasa Altolika dan
Eli Trijasari.
Farizandy menyebutkan, pengawasan ini selain merupakan tindak lanjut
dari hasil audiensi KNPI dan DPRD juga merupakan inisiatif pengurus DPD
KNPI Babel. Hal ini guna memantau terjadinya kecurangan–kecurangan
serta adanya peserta yang menggunakan joki.
Soal isu yang berkembang harga pasaran untuk satu kepala CPNS mencapai
Rp100 juta, Farizandy dengan tegas mengatakan kabar itu sampai sekarang
belum mereka dapatkan dari hasil pengawasan. Dia pun perlu menjelaskan,
kalau sampai mengiyakan rumor tersebut dia tidak mau dicap sama dengan
Wakil Gubenur Babel yang hanya memanfaaatkan isu populis dengan mudah
mengenyampingkan ‘stabilitas’.
Bahkan Fariz mengingatkan, kalaupun sudah menjadi pernyataan resmi
Ketua KNPI dalam forum audiensi dengan DPRD Babel belum lama ini,
mereka meminta agar dewan memanggil Wagub untuk memprtanggungjawabkan
pernyataan tersebut. Bahkan kalau memang tidak bisa
mempertanggungjawabkanya wagub diminta dengan legowo untuk mundur dari
jabatannya.
“Alhamdulillah dari hasil pengawasan kita di SMAN 1 kemarin segala
sesuatuanya berjalan lancar. Dari 120 soal peserta memang hanya
memiliki waktu 120 menit,” katanya.
Sedangkan Fahrizan menambahkan, hasil pengawasan KNPI diantaranya soal
tes SMK sampai sarjana dibuat sama. Lalu LJK yang dulunya dilingkar
pada tahun ini disilang yang menandakan adanya indikasi calo di tingkat
pengoreksian. Ditemukan pula ada lembar jawaban yang sudah diberi
titik-titik kecil. Dan temuan terakhir soal ujian tampak seperti difoto
copy. (df/red/1)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar