Sabtu, 18 Desember 2010

BBM Tak Bersubsidi ??

BBM Tak Bersubsidi ??


Bulan Oktober 2010 ini pemerintah merencanakan membatasi subsidi untuk BBM. Bahkan memberikan batasan pemberian subsidi untuk mobil produksi tahun 2005 ke atas. Alasan pemerintah adalah untuk mengurangi defisit APBN.
Kebijakan untuk membatasi subsidi bagi mobil-mobil keluaran di atas tahun 2005 jelas hal yang aneh. Kenapa demikian? Artinya mobil-mobil tua lah yang akan mendapat jatah subsidi. Secara logika, bukankah justru mobil-mobil tua yang menggunakan BBM lebih banyak di banding mobil keluaran terbaru ??
Dan artinya, minat masyarakat akan mobil-mobil bekas semakin meningkat. Yang bermasalah pasti bukan karena bekas pakai. Tapi, seperti yang kita ketahui mobil-mobil bekas itu adalah mobil-mobil tua yang di negara-negara lain justru tidak dipakai lagi, karena polusi yang ditimbulkan.
Kemungkinan selanjutnya adalah terjadinya penjualan BBM ‘gelap’. Modus operandinya adalah dengan membeli BBM dengan mobil tua. Lalu dikumpulkan dan dijual lagi kepada pemilik mobil-mobil ‘muda’. Bukan kah ini justru menimbulkan masalah baru ?
Maka jelas lah sudah ‘dosa-dosa’ pemerintah pada kebijakan baru ini.
Pertama, pemerintah tidak pernah berpikir jangka panjang dalam membuat kebijakan. Jangankan untuk memikirkan dampaknya bagi masyarakat. Efektifitas pun sama sekali tidak tersentuh.
Kedua, pembatasan BBM tidak berpengaruh besar terhadap APBN. Pembatasan subsidi yang ada hanya akan mengurangi defisit. Tidak meniadakan defisit dalam anggaran. Dan untuk menambalnya, pemerintah memerlukan hutang baru.
Maka, saat ini yang diperlukan adalah solusi yang menyeluruh dan mendasar yang akan menyelesaikan seluruh permasalahan yang ada tanpa menimbulkan masalah baru. Memenuhi hak-hak hidup dan menjamin kesejahteraan.
BBM (Bahan Bakar Minyak) sejatinya adalah hak setiap warga Negara. Dalam Islam yang namanya hak setiap warga maka akan diberikan secara gratis atau dengan harga yang semurah-murahnya sehingga setiap warga akan dengan mudah mendapatkannya.
“ Umat Islam berserikat dalam tiga perkara: air, padang rumput dan api (energi). “

Tidak ada komentar: