Jumat, 16 Desember 2011

POLITIK: “Pilihlah CAGUB Terbaik dari Semua CAGUB yang Tidak Baik” Sebuah Nasehat yang Keliru.


MENJELANG pemilu maupun pilkada, kita sering mendengar nasehat “Pilihlah capres/cagub/cabup terbaik dari semua yang tidak baik”. Kedengarannya logis dan benar. Namun kalau kita telaah dari imu logika, nasehat tersebut menyesatkan.



Ibarat
Nasehat tersebut ibarat :” Pilihlah durian terbaik dari semua durian yang busuk”. padahal, durian yang busuk namanya tetap “durian busuk”.
Score kualitas
Kita semua tentu tahu bahwa secara internasional ada tingkatan score kualitas. yaitu:
Nilai A:Terbaik (90-100)
Nilai B: Baik (80-89)
Nilai C:  Cukup (70-79)
Nilai D : Kurang (60-69)
Nilai E : Sangat kurang (50-59)
Dengan demikian, kalau semua capres/cagup/cabup nilainya D atau E, tentu tidak perlu kita pilih alias golput.
Fatwa haram golput
Fatwa haram golput hanya berlaku apabila angka golputnya 100%. Karena di dunia tidak ada negara yang angka golputnya 100%, maka fatwa haram golput tidak berlaku.
Salah pilih haram hukumnya
Justru, salah memilih capres/cagub/cabup merupakan hal yang sangat haram hukumnya. Sbab, akan memunculkan pemimpin yang peragu, tidak tegas, hedonis, menghambur-hamburkan uang negara, suka menumpuk hutang, tidak mampu mandiri pandan, budaya impor, p0ro kapitalis, menjual sumber daya alam dengan harga murah dan bahkan tidak mempunyai kedaulatan politik maupun ekonomi.
Salah pilih berarti bencana
Dengan kata lain, salah memilih pemimpin berarti bencana (bencana ekonomi, hukum, sosial,budaya,moral dan bencana-bencana lainnya)
Apa kriteria pemimpin yang bekualitas?
Ada tiga kelompok kriteria,yaitu:
1.Kriteria utama
2.Kriteria madya
2.Kriteria khusus
1.Kriteria utama (konstitusional)
Tentu, harus mendukung
a-UUD 1945 Nilai 25
b-Pancasila Nilai 25
c-Bhineka Tunggal Ika Nilai 25
d-dan NKRI Nilai 25
Ini harga mati.
2.Kriteria madya (administratif)
a-Sehat jasmani maupun rohani Niai 20
b-Tidak penah dihukum dan terkait tindak pidana/perdata, pelanggaran HAM,korupsi dan semacamnya Nilai 20
c-Berpendidikan (kalau bisa minimal S-1) Nilai 20
d-Punya wawasan yang luas Nilai 20
e-Punya pengalaman berorganisasi, baik di pemerintahan maupun nonpemerintahan dan menduduki posisi sebagai ketua umum atau pernah menjadi pejabat dengan nama yang bersih Nilai 20
 3.Kriteria khusus (kualitas pribadi)
a-Jujur (bisa dilihat dari sejarah hidupnya) Nilai 10
b-Tegas (bisa dilihat dari sejarah karirnya) Nilai 10
c-Berani (bisa dilihat saat memimpin organisasi atau saat jadi pejabat) Nilai 10
d-Nasionalis (berani menasionalisasikan semua sumber daya alam) Nilai 10
e-Mandiri (tidak mau didikte negara lain) Nilai 10
f-Takwa (takwa sejak kecilnya) Nilai 10
g-Amanah atau pro rakyat kecil(bisa dilihat dari ucapan-ucapan dan tindakan-tindakannya selama ini) Nilai 10
h-Produktif (memanfaatkan utang untuk hal-hal yang produktif. Antara lain untuk membangun infrastruktur, terutama di daerah perbatasan Nilai 10
i-Efisien (mengurangi jumlah PNS sampai jumlah yang ideal yaitu 1% dari jumlah penduduk, menambah TNI/Polri sampai jumlah yang ideal, yaitu 0,5% dari jumlah penduduk dan membatasi jumlah parpol hingga sekitar lima parpol saja, mampu membentuk sistem pengawasan yang efektif dan efisien) Serta, mampu melakukan penghemtan keuangan negara. Nilai 10
j-Memahami manajemen (menerapkan sistem reward and punishment secara pasti). Nilai 10
Coba hitung, berapa nilai masing-masing capres pada Pemilu 2014 nanti.
Nah, itulah gambaran kriteria calon pemimpin yang berkualitas.
Pilihlah calon pemimpin berdasarkan kualitas, tidak berdasarkan agamanya apa, parpolnya apa, populer atau tidak,keturunannya siapa,dll.
Kesimpulan
Bisa disimpulkan bahwa, memilih calon ppemimpin haruslah yang berkualitas. Ini merupakan logika yang paling benar.
Semoga bermanfaat

Tidak ada komentar: