MENJELANG
pemilu maupun pilkada, kita sering mendengar nasehat “Pilihlah
capres/cagub/cabup terbaik dari semua yang tidak baik”. Kedengarannya logis dan
benar. Namun kalau kita telaah dari imu logika, nasehat tersebut menyesatkan.
Ibarat
Nasehat
tersebut ibarat :” Pilihlah durian terbaik dari semua durian yang busuk”.
padahal, durian yang busuk namanya tetap “durian busuk”.
Score
kualitas
Kita semua
tentu tahu bahwa secara internasional ada tingkatan score kualitas. yaitu:
Nilai
A:Terbaik (90-100)
Nilai B:
Baik (80-89)
Nilai
C: Cukup (70-79)
Nilai D :
Kurang (60-69)
Nilai E :
Sangat kurang (50-59)
Dengan
demikian, kalau semua capres/cagup/cabup nilainya D atau E, tentu tidak perlu
kita pilih alias golput.
Fatwa haram
golput
Fatwa haram
golput hanya berlaku apabila angka golputnya 100%. Karena di dunia tidak ada
negara yang angka golputnya 100%, maka fatwa haram golput tidak berlaku.
Salah pilih
haram hukumnya
Justru, salah
memilih capres/cagub/cabup merupakan hal yang sangat haram hukumnya. Sbab, akan
memunculkan pemimpin yang peragu, tidak tegas, hedonis, menghambur-hamburkan
uang negara, suka menumpuk hutang, tidak mampu mandiri pandan, budaya impor,
p0ro kapitalis, menjual sumber daya alam dengan harga murah dan bahkan tidak
mempunyai kedaulatan politik maupun ekonomi.
Salah pilih
berarti bencana
Dengan kata
lain, salah memilih pemimpin berarti bencana (bencana ekonomi, hukum,
sosial,budaya,moral dan bencana-bencana lainnya)
Apa kriteria
pemimpin yang bekualitas?
Ada tiga
kelompok kriteria,yaitu:
1.Kriteria
utama
2.Kriteria
madya
2.Kriteria
khusus
1.Kriteria
utama (konstitusional)
Tentu, harus
mendukung
a-UUD 1945
Nilai 25
b-Pancasila
Nilai 25
c-Bhineka
Tunggal Ika Nilai 25
d-dan NKRI
Nilai 25
Ini harga
mati.
2.Kriteria
madya (administratif)
a-Sehat
jasmani maupun rohani Niai 20
b-Tidak
penah dihukum dan terkait tindak pidana/perdata, pelanggaran HAM,korupsi dan
semacamnya Nilai 20
c-Berpendidikan
(kalau bisa minimal S-1) Nilai 20
d-Punya
wawasan yang luas Nilai 20
e-Punya
pengalaman berorganisasi, baik di pemerintahan maupun nonpemerintahan dan
menduduki posisi sebagai ketua umum atau pernah menjadi pejabat dengan nama
yang bersih Nilai 20
3.Kriteria
khusus (kualitas pribadi)
a-Jujur
(bisa dilihat dari sejarah hidupnya) Nilai 10
b-Tegas
(bisa dilihat dari sejarah karirnya) Nilai 10
c-Berani
(bisa dilihat saat memimpin organisasi atau saat jadi pejabat) Nilai 10
d-Nasionalis
(berani menasionalisasikan semua sumber daya alam) Nilai 10
e-Mandiri
(tidak mau didikte negara lain) Nilai 10
f-Takwa
(takwa sejak kecilnya) Nilai 10
g-Amanah
atau pro rakyat kecil(bisa dilihat dari ucapan-ucapan dan tindakan-tindakannya
selama ini) Nilai 10
h-Produktif
(memanfaatkan utang untuk hal-hal yang produktif. Antara lain untuk membangun
infrastruktur, terutama di daerah perbatasan Nilai 10
i-Efisien
(mengurangi jumlah PNS sampai jumlah yang ideal yaitu 1% dari jumlah penduduk,
menambah TNI/Polri sampai jumlah yang ideal, yaitu 0,5% dari jumlah penduduk
dan membatasi jumlah parpol hingga sekitar lima parpol saja, mampu membentuk
sistem pengawasan yang efektif dan efisien) Serta, mampu melakukan penghemtan
keuangan negara. Nilai 10
j-Memahami
manajemen (menerapkan sistem reward and punishment secara pasti). Nilai 10
Coba hitung,
berapa nilai masing-masing capres pada Pemilu 2014 nanti.
Nah, itulah
gambaran kriteria calon pemimpin yang berkualitas.
Pilihlah
calon pemimpin berdasarkan kualitas, tidak berdasarkan agamanya apa, parpolnya
apa, populer atau tidak,keturunannya siapa,dll.
Kesimpulan
Bisa
disimpulkan bahwa, memilih calon ppemimpin haruslah yang berkualitas. Ini
merupakan logika yang paling benar.
Semoga
bermanfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar