Isu Strategis Berkaitan dengan Kewirausahaan
Analisis
1.
Pengangguran dan lapangan pekerjaaan. Pengangguran menjadi masalah
utama pembangunan Pemuda. Hal ini disebabkan oleh peningkatan jumlah
pemuda tidak sebanding dengan peningkatan jumlah lapangan kerja. Di era
globalisasi dan liberalisasi, daya saing pemuda masih rendah sehingga
tidak mampu bersaing memperebutkan pasar tenaga kerja internasional.
2. Potensi kewirausahaan pemuda. Pemuda
memiliki daya imajinasi, kreativitas, dan inovasi tinggi yang cukup
potensial dikembangkan menjadi wirausaha handal, akan tetapi selama ini
potensi kewirausahaan pemuda masih dihadapkan pada beberapa kendala,
seperti keterbatasan akses permodalan serta lemah dalam pengemasan dan
pemasaran.
a. Pengangguran
dan lapangan pekerjaaan. Pengangguran menjadi masalah utama pembangunan
Pemuda. Hal ini disebabkan oleh peningkatan jumlah pemuda tidak
sebanding dengan peningkatan jumlah lapangan kerja. Di era globalisasi
dan liberalisasi, daya saing pemuda masih rendah sehingga tidak mampu
bersaing memperebutkan pasar tenaga kerja internasional.
b. Potensi
kewirausahaan pemuda. Pemuda memiliki daya imajinasi, kreativitas, dan
inovasi tinggi yang cukup potensial dikembangkan menjadi wirausaha
handal, akan tetapi selama ini potensi kewirausahaan pemuda masih
dihadapkan pada beberapa kendala, seperti keterbatasan akses permodalan
serta lemah dalam pengemasan dan pemasaran.
1. Rendahnya
kemampuan mengelola usaha mandiri dikalangan pemuda produktif,
dikarenakan rendahnya tingkat pengetahuan dan keterampilan mereka dalam
mengelola usaha
2. Minimnya pendidikan dan pelatihan kewirausahaan bagi pemuda
3. Terputusnya jaringan usaha, yang menghubungkan antara pengusaha, pemilik dana, pemasok dan pasar
Solusi dan Upaya Tindak Lanjut
1. Pemberian
kesempatan pendidikan dan keterampilan kewirausahaan secara intensif
dan berkelanjutan dikalangan pemuda produktif, yang bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan tentang manajemen Produksi, Pengelolaan
Keuangan, Pemasaran dan Pengelolaan SDM, sehingga mampu menghasilkan
usahawan-usahawan muda yang potensial untuk menyediakan lapangan kerja
baru dan berdampak pada meningkatnya tingkat kesejahteraan masyarakat
secara umum.
2. Perlunya pembuatan blue-print
tentang pengembangan kewirausahaan, khususnya untuk kalangan pemuda
produktif di wiilayah Jawa Timur, yang dilengkapi dengan model pemetaan
jenis usaha yang didasarkan pada lokasi daerah (Kab/Kota) dan potensi
yang ada di daerah tersebut, serta perlu ditetapkannya pola-pola untuk
proses seleksi pemilihan pemuda produktif yang nantinya akan dijadikan
peserta dalam pendidikan atau pelatihan kewirausahaan yang
diselenggarakan oleh pihak Dispora Prov. Jawa Timur.
3. Dibentuk sebuah wadah yang
mengakomodasikan bagi pemuda-pemuda produktif hasil pendidikan dan
pelatihan kewirausahaan, sebagai tempat diskusi dan saling bertukar
pikiran bagi para pengusaha muda hasil dari pendidikan dan pelatihan,
untuk saling membantu dan mendukung dalam manjalankan roda usahanya.
Disisi lain berfungsi untuk menghubungkan para anggotanya dengan
pihak-pihak terkait, seperti kalangan per-Bank-an dan Instansi
pemerintah yang terkait.
Rekomendasi ke Gubernur atau Pusat
1.
Mengeluarkan kebijakan tentang kemudahan pembiayaan kepada UMKM atau
para pengusaha pemuda produktif dan membuat proses sosialisasi yang
efektif, hingga mampu menjangkau daerah-daerah pelosok, sehingga
memudahkan mereka untuk memanfaatkan fasilitas tersebut yang pada
akhirnya berdampak pada kemudahan dalam menjalankan dan mengembangkan
usahanya.
2. Menginstruksikan kepada
instansi-instansi pemerintah yang terkait dengan pengembangan usaha
kecil - menengah dikalangan pemuda produktif, untuk:
- Memberikan kemudahan perijinan usaha
- Memberikan fasilitas untuk kemudahan memasarkan produk baik didalam negeri maupun diluar negeri.
- Memberikan fasilitas peminjaman peralatan praktek kerja, selama masa pendidikan dan pelatihan kewirausahaan
- Menyediakan berbagai peralatan produksi dengan pembayaran yang lebih ringan
- Menginformasikan secara luas tentang kebijakan pemerintah yang berkenaan dengan pengembangan kewirausahaan kepada seluruh masyarakat.
3. Membebasakan pajak ekspor dan pajak lainnya, khusus untuk hasil produksi pengusaha kecil dan menengah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar