Predikat dan gambaran kekayaan nasional yang luar biasa dengan berbagai
sebutan bagi negeri ini, yaitu negara kepulauan, negara tropis dan
negara dengan beragam kekayaan flora dan faunanya. Kandungan sumberdaya
alamnya baik yang berada di daratan dan dilautnya menjadikan negeri ini
ibarat surga dunia bagi para penghuninya. Namun semua itu belum mampu
membawa bangsa ini menuju sejahtera.
Demikian halnya pemuda yang
berperan dalam setiap pergantian rezim atau era, belum mampu membawa
bangsa ini ke arah kehidupan yang lebih baik. Memasuki 13 tahun
reformasi belum mampu mengangkat kedaulatan bangsa dan kesejahteraan
masyarakat secara keseluruhan.
Kebangkitan dan peran pemuda perlu
dipahami sebagai kesadaran kolektif dalam membangun bangsa memerlukan
perubahan mindset serta moral bangsa dalam memahami nilai-nilai
nasionalisme yang bergayut dengan perkembangan zaman. Dalam konteks
zaman sekarang diperlukan kontekstualisasi makna peran pemuda sebagai
harapan terbesar bangsa Indonesia, seyogyanya dipahami sebagai “Nation
& Character Building” berbasis jati diri bangsa.
Tidak
satupun diantara kita yang menafikan peran pemuda dalam kehidupan
kebangsaan Indonesia. Sejak perang kemerdekaan sampai mengisi
kemerdekaan, pemuda selalu berada di garda terdepan. Menjadi aktor
sekaligus sutradara dari perubahan yang terjadi. Sedikitnya terdapat
tiga momentum besar bangsa ini yang bisa menunjukkan peran kepeloporan
pemuda.
Pertama, pada momen 1908-1928, pemuda memainkan peran
sebagai pemersatu. Pada fase ini pemuda mendirikan Budi Utomo dan
mencetuskan Sumpah Pemuda. Bahkan pemudalah yang dengan keberanian
sebagai pasukan-pasukan yang gagah perkasa berjuang untuk merebut
kemerdekaan Indonesia. Kedua, tahun 1945-1948, pemuda mengambil peran
kepejuangan dengan menunjukkan patriotismenya pada bangsa dan negara,
mereka menjadi pembela dalam mempertahankan kemerdekaan negara yang
gigih dan tangguh.
Selanjutnya peran pemuda yang ketiga terjadi
tahun 1966, 1974, dan 1998. Pada fase ini terlihat pemuda menjadi
kekuatan pengontrol dan pendorong perubahan yang efektif. Hal ini
terbukti pada gerakan reformasi 1998.
Pengalaman menunjukkan jika
negara maju karena peradabannya maka jadilah mesir negara paling maju,
jika majunya negara karena luas wilayahnya maka tidak majulah Singapura
seperti sekarang ini, kalau karena sumber daya alam maka jadilah Jepang
negara terbelakang, dan jadilah Indonesia negara maju, namun kenyataan
di atas menunjukkan bukanlah peradaban (tuanya negara), bukanlah luas
wilayah, dan bukanlah sumber daya alam yang menjadi tolok ukur utama
majunya suatu bangsa, tetapi yang paling menentukan adalah sumber daya
manusianya yang di dalamnya adalah pemuda-pemuda yang mampu melakukan
perannya dengan baik. Lalu bagaimana kiprah pemuda Indonesia sekarang
ini?
Pemuda dalam Konteks Negara RI
Begitu penting dan
strategisnya peran dan fungsi pemuda dalam pembaruan dan pembangunan
bangsa, sehingga negara secara khusus mengaturnya dalam suatu
Undang-Undang yaitu Undang-undang No 40 Tahun 2009 Tentang Kepemudaan.
Pengaturan tersebut berorientasi pada pelayanan kepemudaan untuk
mewujudkan pemuda Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa memiliki akhlak mulia, sehat, cerdas, kreatif, inovatif,
mandiri, demokratis, bertanggung jawab dan berdaya saing.
Pengembangan
kepemudaan disesuaikan dengan karakteistik pemuda yang memiliki
semangat kejuangan, sifat kritis, idealis, inovatif, progresif,
dinamis, reformis, dan futuristik tanpa meninggalkan akar budaya bangsa
Indonesia yang tercermin dalam kebhinekatunggaliakaan. Dalam Pasal 1
ayat (1) Undang-undang ini yang dimaksud dengan pemuda adalah warga
negara Indonesia yang memasuki periode penting pertumbuhan dan
perkembangan yaitu berusia 16 (enambelas) sampai 30 (tigapuluhtahun).
Jika menilik ketentuan usia dalam undang-undang tentang kepemudaan,
maka negara bermaksud memperkuat posisi dan kesempatan pada usia
tersebut untuk mengembangkan potensi, kapasitas, aktualisasi diri dan
cita-citanya. Pemuda berperan aktif sebagai kekuatan moral, kontrol
sosial, dan agen perubahan dalam segala aspek pembangunan nasional.
Sebagai kekuatan moral; diwujudkan dengan menumbuhkembangkan aspek etik
dan moralitas dalam bertindak pada dimensi kehidupan kepemudaan,
memperkuat iman dan takwa serta ketahanan mental spiritual dan/atau
meningkatkan kesadaran hukum.
Sebagai kontrol sosial diwujudkan
dengan memperkuat wawasan kebangsaan, membangkitkan kesadaran atas
tanggungjawab, hak dan kewajiban sebagai warga negara, membangkitan
sikap kritis terhadap lingkungan dan penegakan hukum. Peran pemuda
sebagai agen perubahan diwujudkan dengan mengembangkan pendidikan
politik dan demokratisasi, sumber daya dan ekonomi, kepedulian terhadap
masyarakat, ilmu pengetahuan dan teknologi, olahraga seni dan budaya,
pendidikan kewirausahaan, dan/atau kepemimpinan dan kepeloporan pemuda.
Tanggung
jawab pemuda dalam pembangunan nasional adalah menjaga Pancasila
sebagai Ideologi Negara, menjaga tetap tegak dan utuhnya Negara
Kesatuan Republik Indonesia, memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa,
melaksanakan konstitusi, dan tegaknya hukum, meningkatkan kecerdasan
dan kesejahteraan masyarakat, meningkatkan ketahanan budaya nasional,
dan meningkatkan daya saing dan kemandirian ekonomi bangsa.
Meskipun
peran dan tanggung jawab pemuda sudah diatur secara tegas dalam
ketentuan perundang-undangan namun kenyataannya pemuda masa kini
belumlah mampu berbuat secara optimal dalam melakukan peran baik
sebagai kekuatan moral, kontrol sosial maupun agen perubahan. Hal ini
dapat dilihat dengan belum adanya perubahan yang signifikan dalam
perbaikan perjalanan bangsa dari orde ke orde pemerintahan sebelumnya.
Peran
pemuda yang utama hanya melakukan gerakan-gerakan yang pada awalnya
memang tampak berhasil tapi ketika keberhasilan itu perlu
ditindaklanjuti untuk betul-betul menciptakan suatu perubahan yang
mampu mengubah perjalanan dan wajah bangsa, maka di sinilah pemuda
tidak mampu menunjukkan jati dirinya sebagai pemuda. Bahkan dapat
terjadi bahwa pemuda justru ikut larut dalam situasi yang pernah
diperjuangkan untuk diubah ke arah yang lebih baik.
Oleh karena itu
melalui momentum hari sumpah pemuda yang ke 83 ini kami kembali
menitipkan asa kami agar pemuda menunjukkan perannya dalam memperbaiki
bangsa ini. ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar